Akibat masih belum sempurnanya pemahaman sebagian guru tentang bagaimana menerapkan kurikulum merdeka ini maka dapat disimpulkan bahwa kemungkinan penerapan kurikulum yang dimaksud belum sesuai dengan yang semestinya alias masih out of the track.
Beberapa hal penting dibawah ini perlu lebih dicermati kembali oleh para guru, yang mana menjadi ciri dari kurikulum merdeka.
1. Tidak Dilakukannya Penilaian atau Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik merupakan langkah awal dalam menerapkan kurikulum merdeka yang wajib dilakukan oleh guru di masa awal pembelajaran.
Asesmen diagnostik adalah serangkaian proses yang digunakan untuk mendiagnosis kemampuan siswa dan dapat dilakukan secara rutin. Ketika seorang guru memperkenalkan topik pembelajaran baru, ada baiknya dari awal. Kemudian di akhir kelas, guru selesai menjelaskan dan mendiskusikan suatu topik sampai pada waktu yang ditentukan di semester berjalan.
Penilaian atau asesmen diagnostik ini merupakan asesmen yang bertujuan untuk mengetahui seperti apa tingkat pemahaman masing-masing siswa terhadap cakupan materi pelajaran yang hendak diajarkan pada semester tersebut.
Siswa dinilai untuk memberikan gambaran yang meliputi aspek kognitif dan non-kognitif yang perlu dinilai agar pembelajaran yang dilakukan disesuaikan dengan situasi siswa.
Hasil penilaian memberikan dasar bagi guru untuk mendiagnosis kondisi siswa guna menentukan penanganan atau strategi yang tepat bagi setiap siswa.
Asesmen diagnostik mampu memetakan kemampuan semua siswa di kelas secara cepat dan lebih efektif, untuk mengetahui siswa mana saja yang sudah paham, siapa saja yang sudah agak paham, dan yang paling penting terhadap siswa yang belum paham.
Asesmen terdiri dari 10 soal sederhana yang terdiri dari delapan soal yang merupakan dasar hasil identifikasi pada langkah sebelumnya beserta dua soal terkait pengajaran baru.
Untuk model kurikulum sesuai pilihan Mandiri Berubah, pertanyaan nomor 1-2: dua pertanyaan dari kemampuan dasar di dua kelas di bawah pada semester 2. Lalu, pertanyaan nomor 3-8: enam soal dari Kemampuan Dasar pada satu kelas di bawah pada semester 1 dan 2. Selanjutnya, pertanyaan nomor 9-10; dua soal dari KD pada semester 1 kelas yang baru akan dimulai.Â
Selain itu, pada asesmen diagnostik guru perlu mendiagnosa kondisi emosional siswa karena mengetahui kondisi mental siswa juga sangat diperlukan agar pembelajaran berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh siswa, tidak hanya sesuai dengan yang dirancang dan dipersiapkan oleh guru.
Ternyata dari hasil sesi diskusi yang dilakukan oleh pemateri kepada para guru atau peserta pada pelatihan kala itu diketahui bahwa hampir keseluruhan guru diketahui tidak sempat atau belum pernah melakukan asesmen diagnostik semenjak diterapkannya Kurikulum Merdeka pada Tahun Pelajaran yang kini sedang berjalan.