Kami pun sampai di Jogja ketika hari sudah Maghrib. Dan kami sengaja turun di Stasiun Yogyakarta karena ingin jalan-jalan dulu sebentar di kawasan Malioboro dan Nol Kilometer Jogja.
***
Itulah pengalaman naik kereta api yang tak kan terlupakan seumur hidup di dunia ini.
Sebuah pengalaman naik kereta api untuk pertama kalinya serta untuk yang terakhir kalinya untuk saat ini.Â
Setelah perjalanan kereta api rute Jogja-Solo tersebut, hingga kini belum ada lagi kami melakukan perjalanan menggunakan kereta api.
Bahkan kini setelah kami kembali berada di pulau Sumatera, tentu kesempatan untuk naik kereta api menjadi sangat jauh untuk digapai lagi kecuali nanti rel kereta api di Payakumbuh kembali diaktifkan.
Dan pula ternyata kini KA Prameks rute Jogja-Solo sudah digantikan oleh KRL. Sebuah kebanggaan lagi karena bisa menjadi bagian dari kisah ketangguhan KA Prameks yang melegenda.
Kereta api, sebuah moda transportasi yang penuh arti menyimpan banyak cerita berbagai rasa.
Sejak dulu kala, kereta api menjadi pilihan moda transportasi yang selalu dinanti kedatangannya.
Semua orang dari berbagai kalangan punya kisahnya masing-masing bersama kereta api yang layak untuk diceritakan berulang kali kepada orang tersayang bahkan ke semua orang.
Maka tak heran jika kereta api pun dijadikan tema sebuah lagu anak-anak, “Naik Kreta Api, tut...tut...tut...".
Semoga suatu saat nanti kami masih diberi kesempatan untuk naik kereta api, dimanapun stasiun dan kereta api itu berada yang akan membawa kami dalam sebuah perjalanan penuh makna berikutnya.