Sepertinya tidak akan ada seorang pun yang menolak ketika disuguhi makanan manis kecuali dia sudah tahu bahwa dia dalam ancaman gula darah tinggi.
Di rumah sendiri mungkin pun orangtua kita mungkin juga sering menyajikan berbagai makanan manis. Bahkan sejak kecil pun pada bayi juga sudah dicekoki dengan makanan manis berupa susu formula dengan kandungan gula yang tergolong tinggi.
Akibatnya anak-anak ketika dalam masa pertumbuhannya selalu cenderung hanya mau memasukkan makanan yang rasanya manis ke dalam mulutnya.
Maka tak jarang kita menemukan banyak sekali anak-anak yang anti minum obat karena rasa pahit walaupun sedang sakit yang parah sekalipun.
Ketika kita pergi keluar rumah, kita akan diteror oleh berbagai makanan dan minuman manis yang berada di depan mata kita semuanya.
Pola hidup yang serba manis ini pun juga dipengaruhi oleh gaya hidup kekinian yang berkembang di media sosial.
Bahwa saat ini anak-anak muda merasa bangga ketika bisa mampir di cafe lalu memposting makanan dan minuman manis yang dinikmatinya bersama teman-temannya yang lain.
Dalam segi marketing pun sangat gencar dilakukan oleh para pelaku bisnis makanan dan minuman manis yang mengiming-imingi calon pelanggannya dengan diskon atau potongan harga.Â
Maka hal itulah yang membuat keberadaan makanan dan minuman manis menjadi sangat menggiurkan sehingga hasrat untuk mengonsumsinya menjadi sulit untuk dibendung.
Pada akhirnya banyak sekali saat ini pasien yang terkena berbagai penyakit yang disebabkan oleh faktor gula darah yang tinggi.
Semua kalangan dari berbagai latar belakang saat ini menjadi rentan terkena penyakit yang disebabkan oleh gula darah tinggi.