Ketika kita tinggal di asrama maka pasti kita akan mengenal banyak pola sikap dan karakter dari setiap masing-masing murid yang ada.
Semua itu dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti latar belakang pola pengasuhan yang dilakukan oleh orangtua atau lingkungan keluarga. Kemudian tanpa disadari sikap tersebut terbawa dalam pergaulan bersama teman di asrama.
Oleh karena itu, secara pribadi penulis di masa itu turut belajar mengenal berbagai karakter teman sebaya agar dapat menjalin pertemanan demi kelangsungan masa pembelajaran di sekolah berbasis asrama.
2. Belajar hidup mandiri dan tidak "cengeng".
Dampak positif yang diperoleh oleh murid yang tinggal di asrama adalah menjadi lebih mandiri dan tidak cengeng.
Jika awalnya ia mungkin masih cengeng karena hidup berpisah dan berjauhan dengan orangtua, kemudian seiring berjalannya waktu si anak akan berubah menjadi lebih mandiri.
Percayalah bahwa anak yang sudah merasakan bagaimana tinggal di asrama, di masa-masa di kemudian hari yang akan dilewatinya akan menjadikannya anak yang lebih mandiri.
Penulis sendiri memang merasakan betul hal seperti itu.Â
Jika selama ini ketika sebelum belajar di sekolah berasrama, semua kebutuhan dan keperluan pribadi disediakan dan dipersembahkan oleh orangtua yang menjadikan anak lebih bergantung kepada orangtuanya.Â
Sedangkan ketika sudah tinggal di asrama, anak tidak lagi melakukan hal seperti atau lebih mandiri dan tidak suka bergantung kepada orang lain.
3. Merasakan perhatian yang lebih dari orangtua.