Kebutuhan listrik bagi kehidupan kita saat ini sudah menjadi sebuah kebutuhan mendasar yang sudah tidak bisa dielakkan.
Semua lapisan masyarakat saat ini benar-benar sangat membutuhkan listrik untuk menunjang segala aktivitas dan kebutuhan sehari-hari.
Bagi kaum milenial atau pasangan muda saat ini sangat dianjurkan untuk menggunakan meteran prabayar yang menggunakan sistem token.Â
Sebenarnya memang bukan dianjurkan lagi, tapi memang saat ini meteran yang tersedia adalah meteran jenis token prabayar.
Bagi masyarakat yang saat ini akan membangun rumah atau bangunan lainnya yang terhubung dengan rangkaian listrik maka akan menggunakan meteran token prabayar.
Maka bagi pasangan muda yang telah menikah saat ini pasti sudah tidak asing lagi dengan penggunaan meteran jenis ini.
Begitu pula dengan yang kami rasakan saat ini. Di mana kini dirumah sudah memanfaatkan meteran token prabayar.
Daya listrik di rumah kami saat ini dengan kapasitas 1.300 VA. Penggunaan listrik sejauh ini hanya untuk keperluan rumah tangga seperti memasak nasi, menyalakan mesin cuci, kulkas, tv, kipas angin, mengisi daya baterai ponsel, menghidupkan pompa air, dan tentunya untuk lampu penerangan.
Sejauh ini pengeluaran untuk membeli token listrik setiap bulannya berkisar antara 250 ribu hingga 400 ribu. Besar-kecilnya pengeluaran biaya untuk pembelian token listrik ini tentu tergantung tingkat pemakaian. Akan tetapi secara normal biasanya kami mengeluarkan dana untuk pembelian token listrik sebesar Rp 300 ribu per bulan.
Worth it sekali biaya pembelian token listrik sebesar itu bagi pasangan muda yang penghasilan per bulannya tidak terlalu besar sedangkan alokasi pengeluaran harian dan bulanan sudah cukup besar. Apalagi saat ini masih memiliki bayi yang pasti akan memengaruhi besaran pengeluaran setiap bulannya.
Jadi, menurut kami penggunaan meteran token listrik prabayar ini cukup bermanfaat dan membawa keuntungan tersendiri bagi pasangan muda. Diantaranya sebagai berikut.
1. Berlaku cermat dan hemat energi listrik
Jika kita menerapkan listrik via token prabayar maka kita bisa belajar untuk lebih menghemat energi listrik yang ada. Semakin besar pemakaian listrik tentu akan semakin besar pula pengeluaran untuk pembelian token listrik prabayar ini.
Dengan token listrik prabayar ini kita bisa menelaah seperti apa tingkat pemakaian listrik harian, mingguan, dan bulanan pada ruang lingkup rumah tangga.
Agar tidak menombok setiap bulannya tentu kita akan belajar untuk lebih cermat dalam menggunakan sumber daya listrik yang ada.
2. Lebih irit dan bisa mengontrol pengeluaran
Jika kita menggunakan listrik dari token prabayar maka kita sebagai pelanggan atau penggunanya bisa dengan bebas menentukan kapan hendaknya melakukan penambahan watt atau token.Â
Misalkan rumah tangga mengalokasikan Rp 300 ribu hanya untuk pembelian token listrik setiap bulannya, maka diharapkan bagaimanapun caranya dipastikan bahwa dengan budget segitu bisa untuk memenuhi segala kebutuhan penggunaan listrik untuk keperluan rumah tangga selama sebulan.
Agar tidak terjadi penambahan pembelian token maka kita akan belajar untuk menggunakan sumber daya listrik sebaik mungkin dengan tidak asal mencolokkan perangkat elektronik atau berlama-lama menggunakan tv padahal sambil main hp misalnya.
3. Terhindar dari denda tagihan listrikÂ
Selama ini, kasus yang sering terjadi menyangkut denda tagihan listrik PLN kepada pelanggan yang menggunakan meteran lama atau meteran analog.Â
Penggunaan listrik pascabayar yang menggunakan meteran lama ini mewajibkan pelanggan untuk tepat waktu membayar tagihan listrik yang telah digunakan selama sebulan sebelumnya.Â
Jika melebihi tenggat waktu yang telah ditentukan tentu akan menimbulkan denda akibat keterlambatan tersebut.
Namun, apabila menggunakan listrik dengan token prabayar dapat menghindarkan penggunanya dari denda tagihan atau seperti kasus-kasus yang sering terjadi yang menimpa para pengguna meteran analog.
4. Sejalan dengan semangat frugal living dalam kehidupan rumah tangga
Makna frugal living yang gampang dipahami adalah gaya hidup hemat. Dilansir dari berbagai sumber, bahwa sesungguhnya konsep frugal living diartikan sebagai suatu konsep dimana seseorang mengalokasikan dana yang dimiliki dengan penuh kesadaran, penuh pertimbangan dan analisis yang baik, disertai dengan strategi pencapaian tujuan keuangan yang jelas dan terarah untuk masa depan.
Konsep frugal living ini mesti diterapkan dalam berbagai lini kehidupan. Termasuk dalam kehidupan rumah tangga, gaya hidup ala frugal living ini adalah sebuah keniscayaan.
Jika tidak ada perencanaan keuangan yang terkontrol tentu pasangan suami istri tersebut akan kewalahan dalam memenuhi segala kebutuhan hidup yang ada sedangkan kondisi keuangan kurang memadai akibat tak mampu mengelola keuangannya sendiri.
Bagi para pasangan muda dalam kehidupan rumah tangga wajib sesegera mungkin untuk memulai menjalan roda kehidupan dengan konsep keuangan yang jelas dan terkontrol.
Apalagi perekonomian saat ini semakin hari semakin dibayangi oleh hal-hal yang dapat memupus harapan sehingga dengan adanya perencanaan keuangan yang jelas maka dana yang ada dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dengan tujuan akhir adalah menghindari terjadinya defisit dalam "budgeting" rumah tangga.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi para pasangan muda dapat menambah wawasannya dalam menjalani roda kehidupan ini dengan lebih terarah dalam pemanfaatan sumber daya yang ada.
*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
[Akbar Pitopang]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H