Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tips Jitu agar Terhindar Denda Tagihan Listrik Jebakan PLN

26 Agustus 2022   00:12 Diperbarui: 27 Agustus 2022   03:30 1652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi listrik, Ilustrasi meteran listrik.(Foto: Shutterstock/Sunshine Studio via Kompas.com)

Kebutuhan sumber listrik dalam kehidupan kita sehari-hari dewasa ini menjadi sesuatu yang harus terpenuhi dengan baik.

Masyarakat kini baik yang tinggal di perkotaan maupun di perkampungan desa sudah bergantung dengan sumber daya listrik ini.

Listrik tidak hanya sekedar dimanfaatkan warga sebatas sebagai sumber daya untuk penerangan. Lebih dari itu, kini listrik digunakan untuk memasak, memanaskan makanan dan minuman, serta sebagai sumber daya untuk mengoperasikan segala macam jenis perangkat elektronik guna menunjang segala aktivitas dan kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Jika zaman dahulu kala masyarakat masih bisa menggunakan kayu bakar untuk memasak, walau masyarakat zaman now masih bisa melakukan cara tersebut. Namun hal itu sudah menjadi sesuatu hal yang dicap kuno karena sudah mulai ditinggalkan.

Kembali kita pada sumber daya listrik tadi bahwa di Indonesia sendiri hingga saat ini yang masih berkuasa penuh dalam urusan kelistrikan ini dipegang oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara).

Kita masih bergantung kepada PLN untuk kebutuhan pemenuhan sumber daya listrik lantaran konektivitas jaringan kabel listrik PLN yang sudah sangat memadai dan menjangkau ke berbagai pelosok penjuru negeri.

Ketika masyarakat membangun rumah atau bangunan maka mereka akan langsung memasang meteran listrik PLN di rumahnya.

Kondisi ini terjadi lantaran mungkin memang PLN masih menjadi satu-satunya penyedia sumber listrik di negeri ini --- belum ada pesaing --- menjadikan masyarakat mau tak mau harus bergantung dan menyerahkan kuasa kelistrikan kepada PLN.

Walaupun pada saat ini masyarakat ada yang tidak bergantung dengan PLN dengan cara memasang sumber listrik manual bertenaga surya misalnya, namun jumlahnya masih sangat sedikit dan terbatas.

Ya sudah, intinya kita sudah bisa mengakses sumber daya listrik untuk melengkapi dan menunjang segala bentuk kebutuhan di kehidupan sehari-hari. Selanjutnya kita berterima kasih kepada PLN untuk itu semua.

Hanya saja terkadang masyarakat ada yang terkena jebakan PLN. Seperti kejadian yang dialami seorang warga sipil yang dikenakan denda yang sangat besar oleh PLN lantaran diduga telah mencuri listrik. Padahal dari keterangan warga tersebut ia sama sekali tidak mengerti masalah kelistrikan sehingga tak mungkin ia akan melakukan sabotase agar tagihan listriknya menurun.

Hal semacam itu memang bisa saja terjadi dan menimpa diri kita semua sebagai pengguna jasa PLN.

Daripada kita berurusan dengan PLN di pengadilan lantaran bersikukuh tidak melakukan perbuatan nakal dan terpaksa harus melawan PLN agar bisa memenangkan sengketa. Maka lebih baik kita melakukan tips atau kiat jitu dibawah ini.

1. Tidak mengabaikan kedatangan petugas PLN yang mengecek meteran rumah.

Jika kita pengguna meteran lama maka pasti sudah tidak asing dengan kebiasaan petugas PLN yang sudah singgah ke rumah untuk mencatat kWh dan data lainnya pada meteran listrik yang terpasang tersebut.

Dulu, ketika berstatus sebagai kontraktor alias warga yang numpang tinggal di kontrakan sering melihat ada petugas yang datang mencatat meteran listrik milik ibu kost. Menyaksikan hal tersebut, kami langsung sampaikan ke ibu kost yang selanjutnya urusan kelistrikan ini diurus dan diselesaikan langsung oleh ibu kost.

Jika kamu mendapati hal semacam itu dimana ada petugas yang datang mencatat meteran listrik di rumah maka kita perlu bertanya ke petugas mengapa ia melakukan hal tersebut.

Jika penjelasan petugas dirasa kurang memuaskan maka kita bisa langsung mendatangi secara langsung kantor PLN terdekat untuk memastikan jika ada kendala misalnya.

2. Jangan buru-buru merasa senang jika tagihan listrik bulanan menurun.

Jika kamu masih menggunakan meteran lama lalu tiba-tiba mengalami tagihan listrik berkurang atau tidak sebanyak biasanya maka jangan langsung buru-buru merasa senang begitu saja.

Dengan kondisi semacam itu, kini kita semua perlu curiga dan mewaspadai hal tersebut.

Walaupun tagihan listrik berkurang dengan jumlah nominal yang tak terlalu besar sekalipun kita harus tetap curiga. Apalagi jika mengalami penurunan tagihan listrik secara drastis seperti yang dialami oleh warga tadi dimana biasanya tagihan listriknya mencapai 1,8 juta lalu turun menjadi 500 ribuan saja per bulan.

Jadi, kita perlu selalu mencermati pergerakan tagihan listrik kita setiap bulannya. Jika ada hal mencurigakan dimana tagihan listrik naik atau turun secara tidak wajar maka kita perlu mengkonfirmasi hal tersebut kepada pihak PLN.

3. Mengganti meteran lama dengan meteran digital.

Apakah kita perlu mengganti meteran lama dengan meteran baru yang sudah digitalisasi? Jawabannya perlu dengan pertimbangan bahwa sudah pernah mengalami kerusakan.

Misalnya, masih dengan pengalaman yang penulis alami langsung ketika masih tinggal di kontrakan dan pernah suatu ketika listrik di kawasan kosan tiba-tiba pada pada dini hari. 

Keesokan harinya ketika petugas datang ternyata diketahui bahwa bagian dalam MBC (miniatur sircuit breaker) ada yang terbakar. Sedangkan kalau diperhatikan meteran lama yang masih analog tersebut juga sudah lusuh dan memang sudah waktunya untuk diganti dengan yang baru.

Untuk itu, jika memang kondisi meteran analog dirumah kita kondisinya sudah memprihatinkan maka tak ada salahnya jika diganti dengan meteran digital yang menggunakan token atau sistem prabayar.

Dengan sistem prabayar ini maka kita bisa memantau dan mengontrol penggunaan listrik sesuai kebutuhan masing-masing.

Itulah beberapa kiat yang bisa kita lakukan agar tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan yang menyangkut masalah listrik layanan PLN ini.

Semoga kita tidak mengalami masalah yang berhubungan dengan listrik PLN di kemudian hari.

*****

Salam berbagi dan menginspirasi.

[Akbar Pitopang]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun