Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Peran Strategis dan Pola Asuh Ayah dalam Pemberian MPASI Demi Mencegah Stunting

24 Agustus 2022   13:31 Diperbarui: 25 Agustus 2022   07:30 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pola asuh ayah dan upaya mencegah stunting sejak pemberian MPASI hingga asupan makanan anak sesuai fase usia (Foto: Thinkstock/omgimages)

Penulis telah berupaya memastikan istri atau calon ibu memperoleh atau memenuhi kebutuhan gizi saat hamil sebagai stimulasi yang sangat penting bagi janin. 

Sejak awal penulis telah memberikan perhatian yang sangat besar kepada istri dengan melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) kepada istri dan berupaya agar bayi mendapat kolostrum lewat air susu ibu (ASI). Kami memastikan istri hanya memberikan ASI eksklusif saja sampai bayi berusia 6 bulan yang boleh dilanjutkan sampai usia 2 tahun, sambil memastikan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). 

Pola asuh ayah sangat penting untuk memperkenalkan dan membiasakan buah hati memperoleh gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari sejak masih usia dini.

Status gizi seimbang sangat dibutuhkan bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan dengan memperbanyak sumber protein sangat dianjurkan, disamping itu tetap pula membiasakan mengonsumsi buah dan sayur.

Pola asuh yang penulis upayakan sebagai seorang ayah demi menghindarkan anak dalam kategori anak stunted.

Status stunted tidak hanya mengganggu pertumbuhan fisiknya --- bertubuh pendek atau kerdil saja --- melainkan juga mengganggu perkembangan otaknya. Dimana tentu akan sangat memengaruhi produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif, seperti kemampuan dan prestasi anak nantinya di sekolah.

Untuk itu, wahai para ayah selalu lah memberikan perhatian yang lebih dalam upaya memastikan buah hati memperoleh akses asupan makanan yang bergizi dan bernutrisi melalui pemberian MPASI atau makanan untuk anak sesuai fase usianya. Demi menghindarkan anak dari ancaman stunting.

Pola asuh ayah diperlukan guna mensukseskan upaya pemerintah yang menargetkan pada tahun 2024 angka stunting di Indonesia turun menjadi 14 persen atau di bawah standar WHO dan tahun 2030 Indonesia bebas stunting. 

Untuk mewujudkan tujuan mulia ini, berbagai elemen bangsa perlu bergotong-royong sehingga cita-cita mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang maju terwujud, yang dimulai dari peran, tanggung jawab dan pola asuh ayah di lingkungan rumah masing-masing.

*****

Salam berbagi dan menginspirasi.

[Akbar Pitopang]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun