Selain itu, komposisi menu MPASI dan tekstur makanan juga sangat penting sekali untuk diperhatikan bersama.
Hal lumrah yang seringkali terjadi adalah baik orang tua maupun mertua membuat masakan atau memberikan makanan yang sebenarnya belum atau tidak boleh diberikan kepada bayi untuk dikonsumsi sesuai usia si buah hati.
Akan tetapi, masalah ini tidak boleh dianggap sebagai hal sepele begitu saja. Orangtua dan mertua kerap menyama ratakan apa yang mereka terapkan dulu bisa disamakan dengan zaman sekarang.
Bila di zaman dulu menurut literasi yang kami baca maupun dari informasi para tetua yang dikabarkan secara lisan menyebutkan bahwa bayi-bayi zaman dulu memiliki kondisi fisik yang relatif kuat. Ketika belum genap usia pemberian MPASI pun bayi sudah bisa disuapi pisang oleh neneknya.
Berbeda dengan zaman sekarang, kondisi bayi lebih rentan dan memerlukan perlakuan khusus dan hati-hati. Dalam artian bahwa memperlakukan "bayi zaman now" perlu ilmu atau wawasan parenting.
Jika memperlakukan bayi secara asal-asalan maka akibatnya akan sangat fatal, bisa saja nyawa bayi yang menjadi taruhannya.
Kasus kematian bayi karena minimnya pengetahuan tentang MPASI
Sebagaimana yang terjadi di kampung kami bahwa pernah ada kejadian yang menghebohkan warga sekitar bahwa seorang bayi meninggal dunia setelah disuapi pisang oleh neneknya.
Karena cucunya rewel dan masih saja menangis walaupun sudah diberikan ASI oleh ibunya. Sehingga menyebabkan si nenek merasa bahwa bayi tersebut masih merasa lapar.Â
Berbekal pengalaman yang sejak dulu ia amalkan pada anak-anaknya yang sudah memberikannya cucu saat ini, akhirnya si nenek melakukan hal yang sama pada cucunya tersebut.
Padahal kala itu belum waktu yang pas untuk memberikan pisang pada bayi lantaran usia bayi yang belum mencapai usia 6 bulan.
Tidak hanya sekali saja pemberian pisang kepada bayi tersebut.Â