Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Pengalaman Keberhasilan Pemberian MPASI Tanpa Drama Orangtua dan Mertua

21 Agustus 2022   03:00 Diperbarui: 21 Agustus 2022   12:08 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Caranya mengolahnya sebagai berikut:

  • Cuci semua bahan sampai benar-benar bersih

  • Masukkan beras ke dalam panci tambahkan air secukupnya untuk dimasak

  • Ketika beras sudah setengah matang masukkan hati ayam, tahu, brokoli, dan bumtik—bumtik adalah kependekan dari bumbu aromatik, yaitu bumbu tambahan untuk menghasilkan rasa sedap atau aroma wangi saat memasak MPASI—seperti bawang putih dan bawang merah.

  • Lalu diamkan beberapa saat hingga semua bahan yang tadi dimasukkan atau dicampurkan bersama beras putih menjadi benar-benar matang.

  • Diamkan beberapa saat hingga terasa agak dingin

  • Blender semua bahan sampai halus (tapi bawang putih dan bawang merah tadi tidak ikut diblender)

  • Saring menggunakan saringan kawat

  • MPASI siap dihidangkan kepada bayi.

Begitulah sedikit pengalaman ketika penulis dan istri mengolah menu MPASI untuk buah hati.

Ketika proses pengenalan menu MPASI yang terdiri dari gabungan berbagai bahan makanan, biasanya bayi akan memperlihatkan ekspresinya menggemaskan karena sebelumnya belum pernah mengecap rasa dari menu MPASI tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun