Untuk mengisi dan menghibur anak saat berada di rumah maka orang tua bisa memutar lagu anak-anak.
Bahkan orang tua dan anak bisa menyanyikannya secara bersama untuk membangun kekompakan antara orang tua dan anak.
Jika misalkan orang tua lupa judul atau lirik lagu anak-anak yang hendak didengarkan kepada anak maka orang tua bisa memanfaatkan handphone yang terhubung ke jaringan internet untuk mengakses lagu tersebut.
Agar anak menjadi lebih terhibur tentu orang tua bisa membantu memutarkan lagu anak-anak dari video-video yang telah diunggah di media sosial ataupun di YouTube. Sehingga anak-anak menjadi semakin tertarik untuk mengenal lagu anak-anak yang penuh dengan nuansa keceriaan yang sesuai dengan usia dan fase perkembangan kognitif dan karakter anak-anak.
Jika ada kegiatan lomba cipta lagu anak-anak maka orang tua juga dapat memotivasi anak untuk mengikuti ajang perlombaan tersebut. Hal tersebut tentu akan semakin merangsang dan menemukan rasa cinta lagu anak-anak pada diri mereka masing-masing.
2. Peranan media dalam menjaga eksistensi lagu anak-anak
Minimnya pengetahuan generasi muda saat ini tentang lagu anak-anak penyebabnya karena kurangnya perhatian dan kepedulian media.
Saat ini program televisi semuanya sudah didominasi oleh program yang cocok untuk orang dewasa.
Bahkan untuk program pencarian bakat yang dibuat oleh stasiun televisi tidak lagi memberikan perhatian lebih terhadap isi lagu anak-anak. Ada peserta anak-anak yang mengikuti acara pencarian bakat tersebut tapi yang bakat yang ditampilkan adalah kelihaian dalam membawakan lagu dewasa.
Mungkin kedepannya alangkah lebih baiknya jika media massa yang ada saat ini memberikan porsi untuk pendengaran lagu anak-anak.
Misalkan dengan kegiatan cipta lagu anak-anak atau lomba menyanyikan lagu anak-anak yang sudah dipopulerkan saat ini.