Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lagu Anak dan Lagu Daerah Jadi Konten Kesenian Pembentuk P5 Kurikulum Merdeka

19 Agustus 2022   07:00 Diperbarui: 3 September 2022   18:49 3751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menyanyikan lagu anak-anak bersama teman sebaya (Sumber Gambar: Freepik.com via Kompas.com)

Sepertinya tidak ada lagi yang peduli dengan eksistensi lagu anak-anak yang sudah mulai dilupakan dan tidak lagi dikenalkan kepada anak-anak. 

Sehingga dewasa ini keberadaan lagu anak-anak seperti sudah menjadi sesuatu hal yang langka dan mulai memasuki masa kepunahan.

Akibatnya anak-anak saat ini sudah jarang mendengarkan lagu anak-anak yang lebih pantas untuk mereka dengar dan simak bait liriknya. 

Sebaliknya, anak-anak malah setiap saat terpapar lagu dewasa seperti yang mereka simak di akun media sosial yang mereka miliki.

Maka jangan heran jika anak-anak saat ini banyak yang sudah puber sebelum masanya. Banyak dari sikap anak-anak saat ini yang tidak pantas dan menyalahi aturan dan norma kesusilaan. 

Bahkan aksi bully yang terjadi selama ini bisa jadi sebabkan oleh rendahnya rasa toleransi anak-anak karena mereka tidak lagi mendengarkan lagu-lagu yang mengajarkan hal baik yang sebenarnya terdapat pada lagu anak-anak.

Walaupun sikap dan karakter anak-anak dan para generasi muda saat ini sudah banyak yang menyimpang dan seakan-akan seperti sudah tidak terarah lagi namun tetap saja masyarakat seperti acuh dan mengabaikannya begitu saja. 

Bahkan pihak istana negara atau pihak pemerintah sekalipun juga tutup mata dan telinga terhadap permasalahan anak bangsa yang satu ini. 

Seolah-olah negara benar-benar akan melupakan eksistensi dari lagu anak-anak karena sudah tidak tampak lagi rasa kepedulian untuk menyelamatkan eksistensi lagu anak-anak.

Salah satu buktinya tentu berkaitan dengan insiden yang telah terjadi kemarin di Istana Negara.

Hal ini menjadi PR bagi kita semua untuk mengembalikan marwah lagu anak-anak agar kembali eksis dan membawa manfaat positif bagi para generasi yang hidup di masa kini dan menjadi warisan kebaikan untuk generasi yang akan datang dan seterusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun