Ada hal yang mungkin dianggap menarik bagi sebagian masyarakat yang hadir pada momen peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77 di Istana Negara.
Rangkaian kegiatan perayaan HUT Kemerdekaan RI di istana penuh dengan berbagai acara yang menarik perhatian.Â
Mulai dari kompaknya formasi rombongan baris-berbaris, pengibaran Sang Saka Merah Putih oleh pasukan Paskibraka, anggota Gita Bahana Nusantara yang menyanyikan lagu-lagu nasional dan lagu gubahan, hingga ada seorang bocah bernama Farel Prayoga yang menyanyikan lagu berjudul "Ojo Dibandingke" yang menyita perhatian.
Sosok bocah ini telah viral karena menyanyikan lagu tersebut dan meski baru dirilis sebulan yang lalu, lagu "Ojo Dibandingke" yang dicover oleh Farel ini telah ditonton lebih dari 19 juta kali dan sempat masuk dalam jajaran musik yang sedang tren di YouTube.
Mungkin karena lagu yang dicover telah menjadi sebuah hal yang cukup fenomenal di jagat maya akhirnya ia diundang untuk menyanyikan ulang lagu tersebut di hadapan para undangan yang hadir di istana negara.
Memang sangat menarik sekali untuk seorang bocah yang diundang ke istana hanya untuk menyanyikan lagu untuk orang dewasa tersebut.
Secara pribadi kami cukup menyayangkan sekali ketika bocah ini diundang untuk menyanyikan lagu tersebut.
Jika memang untuk mengapresiasi pencapaian yang telah diraihnya karena sempat menjadi trending dan viral di berbagai lintas media sosial dan jagat maya. Kami rasa sebaiknya dipilih lagi lagu mana yang akan dinyanyikan olehnya di hadapan presiden RI.
Entah mengapa bagi kami pribadi merasa lagu tersebut kurang cocok jika dinyanyikan oleh seorang bocah atau anak seusianya.
Berikut arti lirik lagu 'Ojo Dibandingke' yang dipopulerkan oleh Denny Caknan Feat Abah Lala, "Mengapa orang membandingkan/ pesaing mereka harus kalah/ Saya tidak berpikir saya mampu membelinya/ hanya sebanyak aku mencintaimu/ Saya harap Anda mengerti/ di hati ini hanya ada kamu/ jelas berbeda jika dibandingkan/ tidak ada yang saya pamerkan/ Saya menerima bahwa itu berhasil/ jujur sepanjang waktu/ siapa pria dengan dua hati?/ telah menemanimu ke semene/ tapi semua tak berarti/ di hati ini hanya ada kamu/ siapa pria dengan dua hati?/ telah menemanimu ke semene/ tapi semua tak berarti/ mengapa orang membandingkan/ pesaing mereka harus kalah/ Saya tidak berpikir saya mampu membelinya/ hanya sebanyak aku mencintaimu/ Saya harap Anda mengerti/ di hati ini hanya ada kamu/ Saya harap Anda mengerti/ di hati ini hanya ada kamu".