Tapi, sejauh ini kita masih acuh dengan takaran gizi yang terkandung pada mie instan itu sendiri.
Dalam sebungkus mie instan dilengkapi dengan bumbu-bumbu khas yang sangat menggoda selera. rasanya yang unik dan begitu lezat menjadikan kita semua tidak bisa menolak jika dihidangkan menu mie instan di hadapan kita masing-masing.
Namun, sebenarnya kita semua tahu bahwa produksi mie instan dicampur dengan bahan pengawet, pewarna dan bahan lainnya yang cukup membahayakan kesehatan tubuh dalam jangka panjang.
Seharusnya mengkonsumsi mie instan bukan dijadikan sebagai suatu kebiasaan. Namun, hendaknya hanya sekedar selingan untuk penghilang rasa jenuh.
Dalam seporsi mie instan umumnya mengandung; 219 kalori yang terdiri atas 14% lemak, 73% karbohidrat, dan 13% protein. serta pula ada 3,3 gram total lemak, 40,02 gram karbohidrat, 7,22 gram protein, 46 mg kolesterol dan 378 mg sodium.
Karena kurangnya gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam seporsi menu mie isntan, maka memasak mie instan selayaknya dicampur dengan bahan lain berupa telur, seafood, nori, sayuran, dan bahan organik lainnya yang bermanfaat untuk tubuh.Â
Kita semua tidak perlu terlalu risau ketika nanti harga mie instan memang diharuskan naik bahkan hingga 3 kali lipat seperti yang diwacanakan oleh pemerintah.Â
Jika memang harganya naik menjadi 3 kali lipat, itu artinya harga mie instan sudah sejajar dengan seporsi nasi padang. Jika memang demikian, lebih kita kita memilih nasi padang dengan lauk yang cukup bervariatif dan juga bergizi.
Itu hanya contoh sederhananya saja. Bila harga mie instan menjadi mahal, lebih baik kita memilih menu makanan lainnya yang lebih menguntungkan baik segi ekonomi maupun kesehatan tubuh.Â
Demikianlah beberapa hal yang bisa kita sikapi mengenai rencana kenaikan harga mie instan ini.Â
Mie instan memang lezat, tapi mie instan bukan segalanya.