Kejadian ini berlangsung di kelas pada saat mereka mengikuti bimbingan yang diberikan oleh salah seorang wali kelas. Guru tersebut menyaksikan langsung insiden tersebut dengan mata kepalanya sendiri.Â
Kejadian itu tentu membuat guru tersebut syok karena tidak sepantasnya hal tersebut terjadi. Karena merasa hal tersebut tidak layak untuk terjadi di lingkungan sekolah yang pelakunya merupakan para siswa sendiri.Â
Maka guru tersebut langsung menegur dan menasihati siswa yang tadi memukul temannya yang perempuan.
Ternyata respon yang diterima guru dari siswa tersebut sungguh mencengangkan. Lantaran siswa tersebut terkesan membangkang dan tidak terima dengan apa yang disampaikan oleh guru. Bahkan siswa tersebut mengutarakan niatnya untuk menghajar temannya itu habis-habisan setelah pulang sekolah.Â
Kemudian ketiga siswa tersebut dipanggil ke ruang Kepala Sekolah untuk diinterogasi demi mengetahui seperti apa inti permasalahannya.
Sebenarnya kedua orang temannya tadi hanya sekedar bercanda. Dan candaannya masih cukup wajar dan masuk akal. Sebenarnya tidak mengarah kepada bully tapi memang ada sedikit unsur olok-olokan.Â
Sepertinya apa yang dilakukan oleh kedua temannya masih dalam batas kewajaran. Maklum saja jika anak-anak seringkali berinteraksi dengan temannya dibarengi dengan hal-hal yang bersifat candaan.Â
Hanya saja respon dari temannya yang menjadi pelaku pemukulan ini kurang bersahabat dan menjadi lebih emosional. Siswa tersebut menjadi serius menanggapinya lalu kemudian melakukan kekerasan secara fisik kepada teman yang perempuan.Â
Lalu, bagaimana penanganan yang dilakukan oleh guru dan pihak sekolah?
Kasus seperti ini merupakan salah satu contoh kasus yang dialami siswa dianggap cukup serius sehingga harus segera dicarikan solusinya.Â
Kasus seperti ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena memiliki dampak psikologis bagi siswa yang terlibat baik bagi pelaku maupun bagi korbannya.