Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Studi Kasus Anak Hydrochepalus dan Wawasan Profesionalisme Orangtua Menangani ABK

26 Juli 2022   05:03 Diperbarui: 29 September 2022   11:54 1880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang ABK di SLB (sumber Shutterstock)

Ada sebuah pengalaman pribadi yang sangat menarik yang perlu penulis bagikan kali ini terkait penyematan status anak berkebutuhan khusus (ABK) pada anak yang terkena hidrosefalus (hydrocephalus).

Jika anak yang mengidap hidrosefalus dikatakan sebagai ABK, maka penulis termasuk seseorang yang sangat erat dalam berhubungan dengan ABK. 

Tapi sebenarnya penulis sendiri masih bingung apakah memang anak yang kami tangani ini digolongkan menjadi anak berkebutuhan khusus atau tidak. 

Sejak kecil penulis sudah mengalami sendiri pengalaman yang cukup berharga ketika ikut mengasuh keponakan yang terkena hidrosefalus. 

Ya, penulis memiliki seorang keponakan yang sangat istimewa. Keponakan kami yang terkena hidrosefalus ini lahir ketika menulis masih duduk di bangku kelas 5 SD. 

Jadi bisa dibilang penulis sudah berhubungan dengan yang namanya hidrosefalus ini selama lebih kurang 19 tahun lamanya jika dihitung hingga usia penulis saat ini yang sudah berkepala tiga. 

Dulu, waktu zaman penulis masih SD, anak-anak yang terkena hidrosefalus ini mungkin jumlahnya masih sedikit sehingga keluarga kami merasa cukup syok atau gagap dalam menghadapi kondisi tersebut sehingga penanganannya kurang maksimal karena minimnya literasi tentang hidrosefalus ini. Lagian di masa itu penetrasi internet sebelum maju pesat seperti kondisi saat ini.

Walau demikian keluarga kami khususnya orang tua dari keponakan ini tetap mengusahakan yang terbaik dari segi perawatan medis maupun pengobatan secara tradisional. Hingga pada akhirnya hidrosefalus yang diidap oleh keponakan kami dapat berangsur pulih mengikuti fase perkembangannya. 

Bila penulis perhatikan kondisi tengkorak kepalanya terlihat cukup menarik perhatian jika diperhatikan secara dekat. Namun dari segi pergerakan kemampuan kognitif serta segi karakter dan sikap, keponakan kami ini bisa dibilang kondisinya sama saja dengan anak-anak dengan kondisi normal atau dalam kondisi biasa lainnya. 

Sejak dulu sebenarnya penulis memang sudah bisa melihat bahwa keponakan kami ini memiliki kemampuan IQ yang cukup baik. Hal itu dapat terlihat bahwa ketika kecil keponakan ini menunjukkan bukti perkembangan kognitifnya cukup membanggakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun