Yuk, orang tua belajar lagi untuk bisa sabar. Orang tua pasti bisa.Â
2. Meningkatkan rasa sayang dan kepeduliaan kepada anak
Ketika orang tua berhadapan dengan pilihan untuk menerapkan pola pengasuhan jarak jauh ini pasti akan merasa sangat emosional dan dilematis sekali.
Sebenarnya pilihan pola asuh long distance parenting ini tidaklah mudah untuk dilalui oleh orang tua.Â
Sungguh tidak ada orang tua di dunia ini yang sanggup untuk hidup berjauhan dengan buah hati yang sangat mereka sayangi. Jika tak ada alasan logis seperti misalnya untuk tujuan kuliah atau menuntut ilmu, maka pasti semua orang tua mengharapkan untuk selalu bisa menjalani hidup bersama-sama dengan anak.
Maka bagi orang tua yang menerapkan long distance parenting termasuk orang tua yang sangat luar biasa karena telah berkorban perasaan dan rela untuk sementara waktu hidup saling berjauhan dengan anak.
Pada situasi tertentu, orang tua akan merasa rindu dengan anaknya. Dari perasaan rindu tersebut akan menimbulkan rasa sayang dan kepeduliaan kepada anak melebihi rasa sayang yang pernah dicurahkan selama ini.
3. Lebih aware terhadap proses tumbuh kembang anak
Begitu pun tidak ada orang tua yang rela melewatkan proses tumbuh kembang anaknya. Setiap kemajuan yang terjadi dalam bentuk sekecil apapun, semua itu sungguh sangat berarti.
Misalkan mulai dari anak baru pandai berdiri, lalu mulai berjalan langkah demi langkah, hingga anak bisa lancar berjalan bahkan sampai bisa berlari. Semua proses tumbuh kembang semacam itu selalu dinantikan perkembangannya oleh para orang tua.
Sebagai contoh, sebelumnya anak ketika menginginkan segala sesuatu selalu ditunjukkan dengan perasaan yang tidak sabar atau sangat rewel.
Ketika dilakukan long distance parenting, orang tua pasti akan selalu memantau bagaimana tingkat perkembangan cara anak meminta sesuatu hal yang diinginkan anak.
Apakah masih tidak sabar dan rewel, atau apakah sudah mulai kalem dan bisa mengenal arti dari kata sabar.