Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kini, 100 Tahun Usia Masjid Raya Koto Baru Solok Selatan

20 Juli 2022   14:46 Diperbarui: 20 Juli 2022   14:53 1667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
100 tahun Masjid Raya Koto Baru di Solok Selatan, Sumatera Barat (Foto: Akbar Pitopang)

Masjid Raya Koto Baru adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang ditandai dengan usianya yang kini telah genap 1 abad.

Masjid yang terletak di Jorong Kampuang Nan Limo, Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat.

Solok Selatan sendiri merupakan salah satu kabupaten diujung provinsi Sumatera Barat. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Kerinci di Provinsi Jambi.

Provinsi Sumatera Barat memiliki semboyan "Tuah Sakato" yang melambangkan kesepakatan untuk melaksanakan hasil musyawarah merupakan hal yang bertuah bagi masyarakat.

Sumatera Barat adalah ranah Minangkabau yang berlandaskan kepada “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” (ABS-SBK). Diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia menjadi, adat bersendikan syariat, syariat bersendikan al-Qur’an.

Semboyan ini telah meresap dalam sanubari masyarakat orang Minang dari zaman nenek moyang hingga kini di zaman globalisasi.

Semboyan tersebut menjadi benteng proteksi diri bagi orang Minang dalam interaksi sosial kemasyarakatan yang dijalani.

Keagungan dan kekayaan makna budaya Minangkabau dapat dicermati dari berbagai peninggalan sejarah yang masih berdiri kokoh hingga saat ini.

Salah satunya Masjid Raya Koto Baru yang berada di Solok Selatan. Bertepatan dengan bulan Juli 2022, kini masjid ini telah genap berusia 100 tahun atau 1 abad lamanya.

Tampilan depan bagian luar Masjid Raya Koto Baru Solok Selatan (Foto: Akbar Pitopang)
Tampilan depan bagian luar Masjid Raya Koto Baru Solok Selatan (Foto: Akbar Pitopang)

Penulis beruntung bisa mengabadikan momen langka ini. Sebelumnya penulis tidak menduga akan mendapati masjid ini telah berusia 100 tahun.

Kesempatan itu datang pada momen libur Hari Raya Idul Adha beberapa waktu yang lalu, dimana kami merayakannya di Solok Selatan.

Karena kami pulang kampung bersama anak kami yang masih kecil maka kami perlu membawanya ke beberapa spot pariwisata yang ada disana sekaligus mulai mengenalkan tentang budaya yang luhur.

Nah, kebetulan pada saat itu tujuan awal kami adalah mengunjungi Menara Songket yang berada di kawasan ruang publik yang akan disiapkan dengan berbagai atraksi wisata dengan dukungan berbagai fasilitas penunjang nantinya.

Kebetulan saat itu kami tiba di lokasi memang sudah siang sekitar pukul 11.00 WIB. Sehingga tak terasa kami telah memanfaatkan waktu yang ada selama berada di kawasan Menara Songket hingga adzan untuk shalat Dzuhur pun berkumandang.

Karena mendengar adzan yang cukup nyaring itu maka kami langsung bergegas menuju Masjid Raya Koto Baru ini yang sangat berdekatan dengan kawasan ruang publik tersebut.

Awalnya penulis memperoleh informasi tahun dibangunnya Masjid Raya Koto Baru dari kakek ini (Foto: Akbar Pitopang)
Awalnya penulis memperoleh informasi tahun dibangunnya Masjid Raya Koto Baru dari kakek ini (Foto: Akbar Pitopang)

Setelah shalat, kami mendapati ada dua orang iyek (baca kakek tua) yang duduk dekat lorong sebelah kanan masjid.

Karena kami memang sudah menduga bahwa masjid raya yang satu ini sepertinya sudah berumur sangat lama terlihat dari gaya bangunan dan model bangunannya.

Maka penulis mencoba menanyakan langsung ke kakek tua tersebut terkait kapan Masjid Raya Koto Baru di Solok Selatan ini dibangun.

Beliau menginformasikan bahwa Masjid Raya Koto Baru dibangun pada tahun 1922. 

Mendengar informasi tersebut maka kami langsung takjub sekaligus penasaran apakah memang benar informasi yang disampaikan tersebut.

Papan informasi tentang Masjid Raya Koto Baru Solok Selatan (Foto: Akbar Pitopang)
Papan informasi tentang Masjid Raya Koto Baru Solok Selatan (Foto: Akbar Pitopang)

Sambil mengamati dan mendokumentasikan kondisi bangunan dari masjid ini, di pojok halaman masjid terdapat sebuah mading berisi informasi sejarah masjid ini yang dipajang oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok Selatan.

Sekilas Sejarah dan Keunikan Masjid Raya Koto Baru Solok Selatan

Masjid bersejarah ini pada awalnya bernama Masjid Batu Koto Baru

Masjid Raya Koto Baru mulai dibangun pada tahun 1922 dengan arsitektur perpaduan yang menjadi keunikan gaya arsitektur Minangkabau. Masjid ini dibangun semasa Angku Palo Nagari Thoib Datuak Djopendapatan bersama dengan ulama pendukungnya ialah Haji Sari.

Ketika masjid ini masih dalam tahap pengerjaan, masjid ini sempat mengalami kerusakan cukup berat akibat gempa bumi dengan kerusakan terparah terjadi pada tahun 1922.

Upaya renovasi yang pernah dilakukan hanya berupa perbaikan dinding yang rusak akibat gempa yang biayanya diperoleh secara swadaya baik dari masyarakat sekitar maupun warga yang berada di perantauan pada tahun 1947 tanpa mengubah bentuk aslinya.

Sehingga menyebabkan pembangunannya baru dapat diselesaikan pada tahun 1933. Itu berarti membutuhkan waktu selama 11 tahun dalam proses pembangunan.

Kegiatan shalat Jum’at di masjid ini dimulai semenjak tahun 1935.

Masjid Raya Koto Baru Solok Selatan masih mempertahankan keasliannya sejak pertama dibangun (Foto: Akbar Pitopang)
Masjid Raya Koto Baru Solok Selatan masih mempertahankan keasliannya sejak pertama dibangun (Foto: Akbar Pitopang)

Sejak dibangun, masjid raya ini belum pernah dipugar secara besar-besaran. Masjid ini juga belum banyak mengalami renovasi sehingga keasliannya masih tetap terjaga dengan baik.

Untuk bagian puncak masjid ini juga pernah diperbaiki sebanyak dua kali yakni pada tahun 1980 dan 1992.

Selanjutnya, pada tahun 2004 pemerintah setempat memberikan bantuan untuk pembangunan gerbang masjid.

Ukiran di dinding luar Masjid Raya Koto Baru Solok Selatan (Foto: Akbar Pitopang)
Ukiran di dinding luar Masjid Raya Koto Baru Solok Selatan (Foto: Akbar Pitopang)

Corak dan gaya arsitektur masjid ini hampir sama seperti arsitektur masjid di daerah Minangkabau lainnya. 

Dengan ciri khas pada bagian atap masjid ini yang terdiri dari beberapa tingkatan. 

Pada tingkatan atap teratas terdapat ruang berbentuk persegi dengan empat atap “bagonjong” yang mengarah ke 4 penjuru mata angin yang dilengkapi dengan “mustaka” di bagian tengahnya. 

Gaya arsitektur masjid dan surau di Minangkabau (Foto: Akbar Pitopang)
Gaya arsitektur masjid dan surau di Minangkabau (Foto: Akbar Pitopang)

Empat gonjong melambangkan 4 raja dari 4 suku yang bermukim di kawasan alam Surambi Sungai Pagu yaitu Kampai, Panai, Malayu dan Tigo Lareh.

Sementara mustaka yang menjulang tinggi ke langit lebih kurang 1,5 meter melambangkan bahwa 4 raja tersebut bertuhan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yakni Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

5 tiang dalam Masjid Raya Koto Baru (Foto: Akbar Pitopang)
5 tiang dalam Masjid Raya Koto Baru (Foto: Akbar Pitopang)

5 buah tiang yang terdapat di dalam bangunan masjid melambangkan Rukun Islam

Puncak yang tinggi dan gonjong yang empat tersebut melambangkan Urang Nan Ampek Jinih, terdiri dari Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai serta Bundo Kanduang dibawah panji alam Minangkabau.

Kondisi Terkini Masjid Raya Koto Baru Solok Selatan

Hingga kini masjid ini masih dipergunakan untuk berbagai aktivitas ibadah dan sosial umat Islam. 

Di kawasan masjid ini juga terdapat TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) serta TK sebagai sarana pendidikan agama Islam bagi masyarakat sekitar. 

Posisi mimbar dan imam shalat di Masjid Raya Koto Baru Solok Selatan (Foto: Akbar Pitopang)
Posisi mimbar dan imam shalat di Masjid Raya Koto Baru Solok Selatan (Foto: Akbar Pitopang)

Bahkan untuk mengawali hari pertama di tahun 2022, dalam rangka kunjungan kerja Gubernur Sumatera Barat yang dijabat Bapak Mahyeldi menyambangi Masjid Raya Koto Baru di Solok Selatan pada Sabtu, 1 Januari 2022 yang lalu. 

Selain melaksanakan shalat subuh berjamaah, Bapak Mahyeldi juga memberikan ceramah singkat bagi jamaah yang hadir.

Pelaksanaan shalat 5 waktu sehari semalam, shalat Jum’at, dan berbagai aktifitas peribadatan umat islam masih terus dilaksanakan di masjid ini.

Tampilan dekat shaf paling depan di Masjid Raya Koto Baru Solok Selatan (Foto: Akbar Pitopang)
Tampilan dekat shaf paling depan di Masjid Raya Koto Baru Solok Selatan (Foto: Akbar Pitopang)

Dengan berbagai keunikan yang otentik, bahkan eksistensi dan konsistensi dari masjid raya koto baru ini telah menjadi salah satu daya tarik wisata religi terkenal di Kabupaten Solok Selatan dan sekitarnya.

Corak dan ukiran yang terdapat di beberapa bagian masjid masih terpeliharan dengan baik hingga kini.

Keotentikan dan keunikan corak arsitektur Masjid Raya Koto Baru Solok Selatan (Foto: Akbar Pitopang)
Keotentikan dan keunikan corak arsitektur Masjid Raya Koto Baru Solok Selatan (Foto: Akbar Pitopang)

Satu lagi, Mesjid Raya Koto Baru berlokasi tepat di pinggir jalan raya Muaro Labuah, cocok sebagai tempat persinggahan untuk melaksanakan shalat sebelum kembali melanjutkan perjalanan. 

Arsitektur masjid tua lengkap dengan tabuh dari kulit yang masih berfungsi sampai sekarang, ditabuh ketika azan akan berkumandang.

Tabuh di Masjid Raya Koto Baru (Foto: Akbar Pitopang)
Tabuh di Masjid Raya Koto Baru (Foto: Akbar Pitopang)

Aksesibilitas Menuju Masjid Raya Koto Baru Solok Selatan

Apakah anda pernah mendengar Kawasan Saribu Rumah Gadang yang sudah terkenal itu? 

Kawasan Saribu Rumah Gadang sudah menjadi salah satu desa wisata yang terkenal di Indonesia khususnya yang dari Sumatera Barat.

Kawasan Saribu Rumah Gadang hingga kini terus dipromosikan oleh pemerintah dan terus dilakukan renovasi bangunan rumah gadang yang masih tersisa serta pembangunan fasilitas penunjang lainnya termasuk yang di awal kami informasikan yakni Menara Songket sebagai menara pandang untuk menikmati keindahan dan keunikan Kawasan Saribu Rumah Gadang dari ketinggian.

Nah, masjid ini posisinya terletak tidak jauh dari Kawasan Saribu Rumah Gadang dan dekat pula dengan ruang publik yang terletak di pinggir Batang Bangko.

Masjid Raya Koto Baru berada tepat di pinggir jalan raya Muaro Labuah - Padang Aro (Foto: Akbar Pitopang)
Masjid Raya Koto Baru berada tepat di pinggir jalan raya Muaro Labuah - Padang Aro (Foto: Akbar Pitopang)

Masjid Raya Koto Baru ini berjarak sekitar 37 KM dari Padang Aro, ibukota Kabupaten Solok Selatan.

Serta pula berjarak sekitar 136 KM dari kota Padang, ibukota Provinsi Sumatera Barat.

Dari arah Pekanbaru atau Provinsi Riau pun dapat langsung menuju masjid ini via Payakumbuh - Tanah Datar - Solok.

Selanjutnya dapat pula diakses dari arah Kabupaten Kerinci dan kota Sungai Penuh di provinsi Jambi yang berbatasan langsung dengan Sumatera Barat.

Eksis di tengah globalisasi dengan terus merawat dan menjaga Masjid Raya Koto Baru Solok Selatan (Foto: Akbar Pitopang)
Eksis di tengah globalisasi dengan terus merawat dan menjaga Masjid Raya Koto Baru Solok Selatan (Foto: Akbar Pitopang)

Alhamdulillah, selamat untuk Masjid Raya Koto Baru di Solok Selatan yang telah genap berusia 100 tahun atau 1 abad lamanya.

Sebuah kebanggaan tersendiri bahwa bisa menyaksikan masjid ini masih bertahan dan berdiri kokoh mengarungi arus zaman dari masa ke masa hingga detik ini.

Semoga keberadaan masjid yang bersejarah ini terus dirawat, dijaga dan dilestarikan sebagai warisan mahakarya budaya Minangkabau dalam khazanah budaya Indonesia yang begitu luar biasa.

Jika terpaksa harus dilakukan renovasi atau perbaikan hendaknya tidak merubah bentuk asli dari masjid ini.

Serta yang paling utama dan terpenting adalah masjid ini terus dimanfaatkan untuk ibadah dan syiar Islam.

*****

Salam berbagi dan menginspirasi.

[Akbar Pitopang]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun