Apa jadinya nanti jika tidak ada orang yang telah berpengalaman menuntun kami. Bisa saja kami akan tersesat di bandara atau malah tertinggal oleh maskapai penerbangan lantaran tidak melakukan boarding pass.
Akhirnya, kami berenam dapat sampat dengan selamat dan menginjakkan di kota gudeg, kota yang berada di daerah yang istimewa di Indonesia ini.
4. Tinggal di mess atau asrama daerah
Sebagai mahasiswa baru yang masih buta tentang seluk-beluk tanah rantau dan masih ragu untuk memutuskan tinggal di kost atau kontarakan. Maka menumpang sementara di asrama daerah adalah opsi jitu yang bisa diandalkan oleh mahasiswa baru.
Di Jogja sendiri karena memang sudah sejak lama dikenal sebagai daerah tujuan studi oleh mahasiswa luar daerah maka sudah banyak dibangun asrama sebagai tempat tinggal yang menampung para mahasiswa dari daerah yang bersangkutan.
Berbagai asrama daerah se-Indonesia sudah banyak ditemukan di Jogja. Termasuk asrama daerah asal penulis yaitu Sumatera Barat.Â
Baik itu asrama pemprov maupun asrama yang disediakan oleh pemkot/pemkab sudah dapat ditemukan di Jogja. Mahasiswa tinggal menyesuaikan mana asrama yang lokasinya lebih dekat ke kampus yang bersangkutan.
Disamping itu, banyak juga keuntungan yang akan diperoleh oleh mahasiswa baru jika tinggal di asrama daerah. Ada rasa kekeluargaan yang akan terjalin antar mahasiswa lantaran sama-sama jauh dari kampung halaman dan tidak memiliki keluarga di tanah rantau.
Dengan adanya rasa kekeluargaan yang terjalin tersebut maka segala bentuk suka-duka selama berada di rantau bisa saling sharing ke sesama rekan mahasiswa.Â
Sehingga hidup di rantau menjadi lebih menyenangkan dan seru. Karena memiliki rekan yang sefrekuensi dan senasib seperjuangan demi orangtua dan kampung halaman yang sama.
5. Bergaul dengan rekan setempat dan penduduk asliÂ
Jika mahasiswa baru pada akhirnya merasa lebih nyaman untuk tinggal di asrama daerah dan sudah enggan untuk mencari kost atau kontrakan di luar. Maka ada hal penting yang harus dilakukan oleh mahasiswa baru yakni bergaul dan menjalin keakraban dengan mahasiswa setempat serta dengan penduduk asli.
Hal ini penting dilakukan oleh mahasiswa baru agar tidak menjadi "katak dalam tempurung".Â