Banyak sekali hal-hal penting, pelajaran, momen kebersamaan yang mengajarkan kami banyak nilai moral dan humanisme.
Izinkan kami untuk mengklaim secara sepihak, bahwa Jogja adalah rumah kedua kami. Jogja adalah tempat berkumpulnya orang-orang yang belajar kebijaksanaan dalam hidup.
Memutuskan kuliah di Jogja, merupakan salah satu bentuk uji nyali tingkat dewa yang kami pilih lantaran kami sama sekali tidak memiliki sanak famili atau kerabat dekat yang tinggal di kota pelajar itu.
Kami hanya punya rekan yang sama-sama kuliah di Jogja dan berasal dari satu sekolah yang sama.Â
Lalu, bagaimana cara kami bertahan hidup atau survive selama merantau di Jogja?
Berikut beberapa hal yang bisa kami bagikan kepada para pembaca budiman, terkhusus bagi adik-adik pelajar atau calon mahasiswa baru (MaBa) yang hendak menimba ilmu di kota yang terkenal juga dengan sebutan "kota gudeg" ini.
1. Restu orangtua adalah kunci utama kesuksesan anak
Sebelum memutuskan untuk kuliah di luar daerah asal yang jaraknya sangat jauh, seperti misalkan antar pulau seperti yang kami jalani. Hal yang pertama sekali dilakukan seorang anak adalah meminta restu orangtua.
Hal ini memang terkadang dianggap sepele oleh kebanyakan anak karena mereka menganggap bahwa orangtua pasti akan mengizinkan anaknya untuk kuliah di negeri orang.
Tapi, lebih dari itu bahwa dengan restu yang diberikan orangtua maka si anak akan lebih punya tujuan hidup dan tidak akan meremehkan amanah yang telah diberikan oleh orangtua.Â
Hidup jauh dari pengawasan orangtua, berbagai kemungkinan bisa saja akan terjadi.Â