Ajang Formula E ini ke depannya akan semakin besar dan banyak dikenal banyak orang. Ini dapat menjadi terbosan teknologi baru dalam upaya menciptakan era baru transportasi berbasis listrik.
Semoga teknologi transportasi listrik ini tidak berhenti sampai di sini dan akan terus berkembang di masa depan. Lantaran isu perubahan lingkungan yang terus terjadi dewasa ini.
Tidak mungkin kita akan selamanya memanfaatkan bahan bakar fosil untuk kendaraan atau alat transportasi yang masyarakat gunakan. Pasti akan ada masanya nanti kendaraan listrik akan menggantikan keberadaan kendaraan berbasis bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan.
Berbeda dengan gelaran Moto GP di Sirkuit Mandalika Lombok tempo hari yang diliputi oleh turunnya hujan deras dibarengi dengan kehadiran petir yang sempat menyambar lintasan sirkuit. Bahkan penyelenggara pun menghadirkan pawang hujan untuk menanganinya.
Sedangkan ajang Formula E yang berlangsung di Jakarta ini berlangsung dalam suasana yang bersahabat dengan cuaca yang mendukung sekali diadakannya gelaran balap mobil berbasis listrik ini. Tidak ada pawang hujan sama sekali.
Menonton secara langsung aksi para pembalap berlaga di lintasan sirkuit memanglah sangat seru dan menyenangkan sekali bagi para penggemar serta para penonton yang hadir menyaksikan di tribun. Semua tribun terisi penuh oleh penonton.
Kondisi tribun penonton pada hari itu memang sangat padat dan ramai sekali. Bahkan saking tak mampu memuat semua penonton yang hadir pada hari sama tersebut sehingga panitia menggelar layar besar (big screen) untuk nobar bagi penonton yang tak sempat ke tribun.
Untuk harga tiket masuk (HTM) menonton di tribun sebesar Rp 862.500. dan sebesar 287.500 bagi yang menontonnya via big screen.