Di sekolah tempat kami mengajar pun juga demikian halnya. Di setiap kelas sudah ada space yang khusus diperuntukkan sebagai pojok baca. Disediakan buku-buku yang bisa dibaca oleh siswa.
Keberadaan pojok baca yang ada di kelas bukanlah sebagai pelengkap atau pemanis tampilan kelas. Tapi dengan harapan para siswa dapat menumbuhkan dan merangsang minatnya untuk membaca.
Karena menumbuhkan minat baca dan budaya literasi pada siswa atau anak-anak adalah sebuah keharusan yang mengandung banyak kebaikan guna memicu perkembangan pola pikir anak menjadi lebih kreatif dan konstrukif di masa depan.
Upaya Menumbuhkan Budaya Literasi Masyarakat
Kembali kita ke pembahasan mengenai pojok baca digital (Pocadi) tadi. Pojok Baca Digital Pekanbaru kini hadir di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Putri Kaca Mayang.
Kehadirannya sebagai wujud komitmen untuk mengembangkan literasi masyarakat.
Pojok Baca Digital ini merupakan CSR salah satu perusahaan yang ada di Kota Pekanbaru.Â
Pada 5 Januari lalu, Pocadi ini pun telah diresmikan oleh Wali Kota Pekanbaru yang ditandai dengan penandatangan prasasti dan pemotongan pita.
Pocadi ini merupakan salah satu bentuk digitalisasi perpustakaan yang kini menjadi semakin tren dalam dunia literasi, pustaka dan kearsipan.
Pocadi ini berada dibawah naungan Perpustakaan Kota Pekanbaru yang merupakan jaringan Perpustakaan Nasional.
Kehadiran Pocadi di kota Pekanbaru ini merupakan salah satu bentuk layanan perpustakaan yang disediakan untuk mendekatkan perpustakaan dan buku-buku sebagai gudang ilmu ke kepada masyarakat.Â