Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Selamat Datang, Indonesia Berangsur Pulih Pendidikan Bangkit Kembali

17 Mei 2022   10:59 Diperbarui: 18 Mei 2022   13:32 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Belajar Mengajar (PBM) akan kembali normal setelah pandemi Covid-19 - Foto dokumentasi pribadi

Hari ini adalah minggu efektif pembelajaran pada pekan kedua setelah cuti libur lebaran.

Pada pekan pertama sesuai jadwal yang telah ditentukan pembelajaran belum bisa dilakukan dengan efektif karena aturan WFH akibat arus balik libur lebaran yang tersendat di banyak wilayah di Indonesia.

Pada pekan lalu, kami sudah mengulas disini bahwa pembelajaran yang diterapkan kepada siswa adalah dengan cara seperti masa pandemi yakni belajar daring secara online.

Penerapan belajar daring ini dilakukan bagi seluruh siswa baik yang selama ini sudah melakukan pembelajaran secara tatap muka di dalam kelas.

Namun, alhamdulillah tepat hari ini Selasa (17/5), pembelajaran secara tatap muka di kelas telah secara penuh diterapkan kembali.

Apa kabar hari pertama masuk sekolah? No more WFH!

Suasana interaksi siswa di lingkungan sekolah (Dokpri)
Suasana interaksi siswa di lingkungan sekolah (Dokpri)

Khususnya bagi siswa yang sudah vaksin maka mereka bisa dengan santai ke sekolah untuk mengikuti pembelajaran di kelas.

Sedangkan bagi siswa yang masih belum bersedia vaksin maka mau tak mau siswa yang bersangkutan harus tetap berada dirumah dan kembali belajar secara daring.

Tentu ini merupakan sebuah dilema dan kegalauan terbesar bagi para orang tua. Sebagaimana telah kami ulas disini, Dilema Kebijakan Vaksin Covid-19 pada Siswa.

Secara garis besar, lingkungan sekolah dan keadaan yang terjadi hari ini suasananya sudah sama seperti suasana sekolah sebelum adanya pandemi.

Hiruk pikuk dan kebisingan dengan riuhnya suara para siswa di lingkungan sekolah dapat terdengar hingga ke ruangan majelis guru.

Sudut-sudut sekolah dipenuhi oleh kegiatan para siswa. Suasana interaksi sesama siswa sangat kental terasa.

Guru dan siswa telah menjalankan proses belajar mengajar (PBM) seperti biasanya. Guru menerangkan pelajaran dan menstimulus kreativitas para siswa.

Proses belajar mengajar tatap muka di kelas setelah pandemi (Dokpri)
Proses belajar mengajar tatap muka di kelas setelah pandemi (Dokpri)

Sedangkan semua siswa terlihat begitu antusias mengikuti pembelajaran. Mereka begitu bersemangat dan aktif karena ransangan motivasi belajar yang diberikan guru.

Kegiatan bertanya dan mengeksplorasi yang merupakan salah dua bagian dari proses pembelajaran telah kami saksikan langsung telah terjadi interaksi itu di ruang kelas.

Saat jam isritahat, para siswa berhamburan ke halaman sekolah dan tumpah ruah di setiap sudut sekolah.

Mereka bermain, bercanda, dan berinteraksi layaknya kebiasaan para siswa sebagaimana mestinya.

Kantin sekolah telah beroperasi normal kembali (Dokpri)
Kantin sekolah telah beroperasi normal kembali (Dokpri)

Bagaimana dengan suasana di kantin sekolah?

Kantin sekolah hari ini sudah kembali beroperasi secara penuh. Jika selama ini kantin tutup atau dibuka secara terbatas dalam suasana pandemi.

Maka hari ini kantin sekolah sudah dibuka seperti biasa layaknya suasana normal di lingkungan sekolah yang kita bayangkan bersama.

Para siswa mengantre giliran untuk berbelanja di kantin sekolah. Dan sering terdengar teriakan siswa karena anterannya diserobot oleh temannya yang lain. Sebuah hal kulucuan yang biasa terjadi.

Guru dibantu siswa menyiapkan galon isi ulang untuk cuci tangan di depan kelas (Dokpri)
Guru dibantu siswa menyiapkan galon isi ulang untuk cuci tangan di depan kelas (Dokpri)

Bagaimana penerapan protokol kesehatan yang selama ini telah dibiasakan kepada segenap warga sekolah?

Hingga saat ini belum ada aturan yang memperbolehkan siswa maupun guru untuk tidak menyediakan masker ke sekolah.

Guru maupun siswa yang hadir ke sekolah tetap masih harus memakai masker.

Ketika siswa baru tiba di gerbang sekolah, maka mereka masih dianjurkan untuk mencuci tangan dengan sabun di tempat cuci tangan masih dipajang di dekat gerbang sekolah.

Sejauh ini kami perhatikan bahwa suasana di kelas masih dengan nuansa pandemi karena meja dan kursi siswa masih saling berjarak atau direnggangkan satu sama lain.

Nah, seperti itulah suasana di hari pertama belajar secara efektif bertatap muka secara 100 persen di sekolah. Setelah kemarin juga cuti hari Besar Keagamaan.

Kami yakin kedepannya sekolah akan kembali aktif dengan berbagai rangkaian kegiatannya baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.

Karena sejauh ini sejak pembelajaran normal, belajar di masa pandemi, hingga detik ini belum ada satupun siswa maupun guru ditemukan telah terjangkit kasus Covid-19.

Harapannya seluruh warga sekolah tetap dalam kondisi prima dan terhindar dari segala marabaya yang dapat mengancam keberlangsungan proses belajar mengajar tatap muka di sekolah.

Selamat datang kembali di pembelajaran dengan pertemuan tatap muka secara penuh di ruang kelas. Semoga tidak ada lagi hal-hal yang akan mengganggu kegiatan dan aktifitas sekolah berlangsung normal.

Apapun itu, kita semua harus bersyukur dengan kembalinya keadaan di sekolah sebagaimana mestinya. Walaupun sebenarnya belum bisa dikatakan bergulir 100 persen.

Tapi kita harus mengapresiasi keadaan normal ini dengan penuh penghayatan.

Ada hikmah dibalik ini semua. Dunia pendidikan di Indonesia semakin menunjukkan tren dan budaya yang positif.

Sebentar lagi, Kurikulum Merdeka pun akan segera diterapkan di setiap satuan pendidikan di Indonesia.

Mari sama-sama mempersiapkan diri dalam masa-masa transisi ini. Dengan terus mengedukasi diri dengan segala perkembangan terkini.

Maju terus pendidikan Indonesia. Berkaryalah wahai guru, berjayalah murid-muridku.

== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun