Korean wave syndrome sebuah fenomena sosial yang kini menjangkiti para ibu muda dan emak-emak jaman now?
Korean Wave atau gelombang arus budaya Korea sudah sangat mewabah di negeri ini. Sudah cukup lama Korean Wave ini eksis dan mengintimidasi budaya asli dari bangsa ini.
Budaya Korea telah mempengaruhi budaya asli Indonesia saat ini. Mulai dari para remaja, anak-anak muda hingga orang dewasa begitu menyukai dan memiliki ketertarikan yang sangat besar pada budaya pop yang satu ini.
Hal ini bukan tanpa alasan dan data yang mendukung. Negara Korea memang sengaja menyebarkan virus kecintaan pada budaya Korea ke seluruh dunia.
Diplomasi budaya yang dilakukan Korea ini merupakan langkah yang sangat efektif yang ditempuh Korea dan mendatangkan begitu banyak manfaat untuk negaranya. Karena itulah Korea begitu gencar mempromosikan budayanya ke seantero bumi.
Efek Korean Wave ini membuat khalayak begitu mencintai serta mengandrungi segala hal tentang budaya Korea. Baik budaya pop yang berkembang maupun budaya tradisionalnya.
Ternyata tidak hanya para generasi muda yang terpengaruh dengan siasat Korean Wave ini. Melainkan para emak-emak juga sudah ramai yang terindikasi.
Saat ini banyak sekali jumlah emak-emak atau para ibu rumah tangga yang terjebak dalam kecanduan terhadap Korean Wave. Yang selanjutnya kita sebut dengan istilah Korean Wave Syndrome.
Padahal sebenarnya kebiasaan yang berkembang di masyarakat khususnya para emak-emak dan ibu rumah tangga ini adalah dimana mereka sangat menggandrungi pola dan kekhasan sinetron yang ditayangkan di layar kaca.
Tapi kemungkinan alur cerita dan konsep drama yang dihadirkan dalam alur cerita sinetron yang berkembang di negeri ini sudah sangat membosankan.
Sehingga kehadiran Korean Wave ini sebagai jalan ninja untuk pelampiasan bagi para emak-emak dan ibu rumah tangga itu.