Di malam hari, saat anak sudah tertidur maka si istri merasa beruntung karena memiliki kesempatan untuk kembali melanjutkan episode drama Korea yang belum dituntaskan hingga ceritanya tamat.
Bahkan tak jarang kalau istrinya itu akan menonton drama Korea di handphone hingga larut malam akibatnya seringkali istrinya tersebut  menjadi telat bangun dan melalaikan kewajibannya untuk melaksanakan salat subuh.
Di pagi hari ia akan bangun dalam kondisi begitu beratnya untuk membuka mata dan membangkitkan tubuh untuk kembali beraktifitas sebagai efek dari begadang.
Sehingga ketika hal ini yang terjadi maka Korean Wave yang digandrungi oleh para ibu rumah tangga, para emak-emak, para istri sudah berada pada level yang menghawatirkan dan tak boleh terus dibiarkan.
Hal itu tidak boleh dianggap sepele karena jika para ibu rumah tangga terus-menerus melakukan kebiasaan buruk itu setiap harinya maka mereka akan benar-benar menjadi ketagihan dan kecanduan K-pop.
Pada akhirnya status dan eksistensi diri sebagai seorang istri akan dipertanyakan, bahkan dapat dipertaruhkan.
Sebenarnya, sebagai seorang suami yang baik, mereka tidak akan melarang istrinya untuk mengandrungi Korean Wave ini.
Rekan kami termasuk tipe suami yang moderat yang tidak suka mengekang istrinya dengan rutinitas dan pekerjaan rumah tangga yang sebaiknya dilakukan oleh para istri sebagai cara melayani suami dengan baik.
Karena para suami-suami moderat berprinsip bahwa yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga sebenarnya adalah tugas para suami.
Sepulang bekerja para suami moderat rela untuk membereskan rumah yang berantakan ulah anaknya yang masih kecil.
Serta ikut mengerjakan segala hal yang berhubungan dengan pekerjaan seorang ibu rumah tangga pada umumnya dalam pemahaman masyarakat awam.