Lalu obat itu boleh dilumatkan dalam bentuk taburan tepung. Kemudian barulah ditaburkan ke sekeliling pangkal tanaman anggrek.
Setelah itu anggrek-anggrek itu tetap disiram seperti biasanya secara rutin. Nah, ketika proses penyiraman inilah kandungan reseptor, enzim, dan hormon pada obat akan bereaksi kepada tanaman anggrek.
Wah, ternyata sangat mudah dan sesederhana itu ya. Cara ini pasti sangat menguntungkan bagi para penghobi dan penggeman tanaman anggrek.
Juga bagi teman-teman Kompasianer yang punya tanaman anggrek dirumah. Cobalah praktekkan cara ini ke anggreknya. Barangkali akan sangat bermanfaat.
Obat sudah kadaluwarsa tapi penyakit masih saja belum hilang dari tubuh. Mengagumi keindahan bunga anggrek yang bermekaran sepertinya akan dapat merubah suasana hati dan pikiran menjadi lebih beraura positif.
Sehingga bisa mempengaruhi kualitas hidup dan kesehatan mental setiap harinya. Pada akhinya tubuh akan senantiasa sehat.
Kata para ahli, "hati senang dan bahagia dulu, sehat kemudian".
Mari sama-sama kita raih kualitas hidup yang hakiki.
Tetap sehat ya!
== Akbar Pitopang ==
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H