Untuk memusnahkan obat juga ada aturannya yang harus benar-benar kita perhatikan. Diantaranya adalah dibawah ini.
Buang obat tidak mencemari lingkungan.
Misalkan obat dalam bentuk sirup jangan dibuang kedalam aliran air seperti ke got maupun saluran irigasi. Obat-obatan dalam bentuk cairan maupun obat-obatan berbentuk padat seperti pil dan kapsul bisa dibuang dengan cara menimbunnya kedalam tanah dengan aman.
Hindari risiko terjadinya penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Bagi yang suka membuang obat secara utuh, termasuk dengan bungkus-bungkusnya, itu sebetulnya cukup mengandung resiko. Takutnya obat itu bisa diedarkan secara ilegal dan menyimpan resiko terjadinya penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab yakni, peredaran obat ilegal atau obat palsu.
Namun, sebelum obat-obatan tersebut buru-buru dimusnahkan. Maka ada baiknya menyisihkan beberapa butir obat padat berupa pil atau kapsul.
Lho, obat kadaluwarsa itu mau diapakan? Kan sudah jelas-jelas obat itu sudah tidak bisa dikonsumsi lagi. Heran deh.
Eits, jangan cepat-cepat menghakimi atau nge-judge ya. Tenang saja obat kadaluwarsa yang disisihkan itu dipastikan tidak akan membahayakan kesehatan manusia.
Lalu, sebenarnya untuk apa?
Apakah anda penasaran?
Jawabannya, sudah jelas bahwa obat kadaluwarsa itu akan diberikan kepada tanaman. Yup, tanamannya adalah berupa anggrek.
Tanaman anggrek adalah salah satu tanaman hias yang eksotik dan sangat dicintai oleh para penghobi tanaman hias.
Tanaman anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang menghadirkan tantangan tersendiri bagi para penggemarnya lantaran anggrek tidak mudah berbunga.
Tanaman anggrek ini berbeda dengan tanaman hias lainnya. Misalkan tanaman bunga beragam jenis yang mampu berbunga hanya dengan cara disiram dengan air biasa secara rutin.
Padahal ada beberapa bahan untuk menyiram anggrek yang biasa digunakan oleh para penghobi. Seperti disiram dengan air bekas cucian serta air bekas mencuci daging/ayam ataupun sayur mayur.