Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Boleh Paylater Asal Tetap Berkarakter

13 Mei 2022   06:51 Diperbarui: 13 Mei 2022   10:05 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hidup penuh tekanan karena tidak bisa mengendalikan diri dan terjebak paylater (via wajibbaca.com)

Lain lagi ketika seseorang tidak bisa mengendalikan kebiasaannya yang suka berutang dengan budget yang pas-pasan. Dimana paylater tidak hanya sekadar menghadirkan kemudahan secara cuma-cuma, namun juga melepaskan jaring jebakan dari bunga yang diakumulasikan secara harian.

Ketika seseorang tidak bisa menebus dana paylater yang telah terpakai. Lalu mengabaikannya tagihan paylater begitu saja.

Maka pada akhirnya dana paylater yang harus dikembalikan akan semakin besar dan berkali-kali lipat dari dana sebelumnya yang telah digunakan untuk transaksi pembelian.

Tak sedikit kasus yang timbul ke permukaan akibat tagihan paylater yang melambung tajam yang membuat seseorang menjadi sangat terkejut dan terheran-heran kenapa tagihan sebesar itu bisa terjadi. Benar-benar diluar dugaan.

Teman-teman Kompasianer semuanya bisa menyimak informasi kasus terkait paylater ini dari berbagai sumber di lintas portal berita.

Ketika seseorang tidak dapat segera mengembalikan dana paylater yang telah terpakai maka ia akan dikejar-kejar oleh "malaikat maut" yang menjelma dalam rupa seorang dept collector.

Ketika kita sudah dalam kondisi stres karena jeratan paylater yang sudah "luar binasa", maka dunia sudah terasa bagaikan neraka.

Hikmah Adanya Paylater

Kehadiran paylater ini memberikan kita berbagai pelajaran ketika kita bisa mencermatinya dengan bijak. Tak hanya itu, paylater bisa juga menghadirkan pesan moral untuk kita semua.

Sebelum kita benar-benar mencoba terlibat dalam transaksi belanja menggunakan jasa paylater ini. Maka hendaklan kita memperhatikan beberapa hal dibawah ini.

Pertama, belajar menimbang-nimbang sebuah keputusan. Dengan adanya sisi positif dan juga sisi negatif dari kehadiran paylater, maka hendaklah kita benar-benar memperhitungkan apa dampak yang nantinya akan ditimbulkan. Segala sesuatunya ada konsukuensinya.

Kedua, belajar majamen keuangan. Ketika seseorang sudah terlanjur memanfaatkan fitur paylater. Maka kedepannya ia akan belajar mengelola keuangannya. Berapa dana yang masuk atau jumlah penghasilan yang diterima maka disesuaikan dengan alokasi dana yang akan digunakan untuk keperluan transaksi belanja online.

Ketiga, menentukan skala prioritas. Sebelum seseorang hendak memasukkan suatu barang ke dalam keranjang belanja pada aplikasi maka ia sangat perlu untuk menentukan apakah barang tersebut benar-benar harus dibeli atau masih bisa ditangguhkan sementara karena ada sesuatu yang lebih penting untuk didahulukan. Dalam artian, belanjalah sesuai kebutuhan bukan keinginan semata karena lapar mata.

Keempat, belajar menekan jiwa konsumerisme yang berlebihan. Hasrat belanja online saat ini dimiliki oleh semua pengguna aplikasi belanja online. Semua gender menggemarinya, baik kaum perempuan maupun bagi kaum laki-laki. Ada saja barang yang hadir dengan berbagai diskon dan penawaran yang membuat kita terkadang susah untuk lepas dari tarikannya. 

Belanja online itu baik. Tapi kalau sudah berlebihan dan tak terkontrol maka akan berubah menjadi malapetaka. Kita harus selalu berusaha menekan jiwa konsumerisme yang berlebihan agar tak berubah menjadi bencana.

Kelima, tidak berutang kalau tidak ada alasannya. Paylater adalah utang. Dan utang dalam bentuk apapun wajib untuk dilunasi. Dalam dunia nyata di kehidupan sehari-hari pun kita dituntut agar tak terbiasa berutang kalau tidak alasan yang dapat diterima akal dan perasaan. 

Menekan kebiasaan berutang ini harus diterapkan dalam kehidupan nyata dan dunia maya via aplikasi belanja. Jangan sampaikan kita tak berutang kepada seorang pun di kehidupan sehari-hari. Tapi sebaliknya utang kita dari pinjaman paylater malah tak terkendali.

Keenam, hidup sederhana tetap yang utama. Walaupun tingginya tegangan arus belanja online yang selalu menarik diri dan menggerakkan jari kita untuk memasukkan barang ke dalam keranjang belajaan di aplikasi. Serta beratnya cobaan saat datangnya Harbolnas.
Hendaklah kita tetap menjaga kewarasan dan tidak lupa diri. Itu semua bisa dikendalikan jika kita sudah menjadi gaya hidup sederhana menjadi sebuah prinsip hidup yang harus dijalani.


Demikianlah bagaimana cara kita memposisikan diri saat berhadapan dengan godaan paylater. Paylater itu sebuah kemudahan. Tapi ketika kita abai dengan prosedurnya maka paylater dapat berubah menjadi mimpi buruk yang begitu kelam.

Tetap menter dengan paylater, jadilah online shopper yang super.

== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun