Kondisi seperti ini adalah kondisi yang sangat penting untuk mendapatkan pelayanan medis secara cepat dan tepat. Karena jika tidak, kondisi ini dapat mengancam nyawa si ibu berikut bayinya.
Dokter menyuruh untuk membeli suatu obat. Ketika ditanya di apotek ternyata harganya lumayan menguras isi dompet. Sedangkan ia saat itu tengah berhati-hati melakukan transaksi pengeluaran karena dana yang sudah dialokasikan untuk biaya persalinan di rumah sakit.
Ketika ia mengecek obat tersebut di situs atau aplikasi belanja online. Ternyata obat tersebut dijual dengan harga miring karena adanya diskon dan pembayarannya pun bisa dilakukan dengan cara paylater.
Akhirnya rekan kerja saya tersebut melakukan transaksi pembayaran dengan cara paylater. Rekan kerja saya menceritakan pengalamannya itu dengan penuh haru dan sangat bersyukur sekali dengan adanya fitur paylater ini.
Untuk pengalaman penulis secara personal tentang paylater ini adalah ada suatu momen Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional), dimana kami hendak ingin membeli suatu barang yang sedang benar-benar dibutuhkan dan sedang diskon besar-besaran atau banting harga.
Sedangkan saldo deposit yang tersisa di aplikasi tidak mencukupi untuk dilakukan pembayaran. Mau top up saldo pun ternyata saldo di rekening tidak mencukupi pula saat dilakukan pengecekan via mobile banking.
Alhasil, kami pun harus memilih cara pembayaran melalui fitur paylater ini. Dan kami beruntung bisa mendapatkan barang yang sangat dibutuhkan itu. Bagaikan suatu keajaiban saat kondisi penuh tekanan.
Dari kedua kisah pengalaman di atas bisa kita anggap bahwa paylater ini hadir ibarat sebuah surga dunia dengan keajaibannya. Itu dari sudut pandang penilaian dari sisi positifnya saja.
Neraka Paylater: Penuh Cobaan dan Tekanan
Kehadiran paylater ini juga bisa menjadi sebuah neraka bagi para penggemar belanja online. Ketika mereka tidak bisa mengendalikan jiwa konsumerisme yang sedang kambuh. Sehingga kehadiran paylater menjadi sebuah cobaan yang sangat berat.
Ketika seseorang tidak bisa menghindarkan hasratnya untuk belanja dan tidak bisa pula menyikapi cobaan diskon yang membabi buta itu maka seseorang bisa tergelincir ke lubang neraka dunia.