Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Artikel Utama

Batang Tabik dan Fenomena Libur Lebaran

5 Mei 2022   14:08 Diperbarui: 6 Mei 2022   14:45 3156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Padatnya parkiran yang datang silih berganti sepanjang hari (Dokpri)

Momen lebaran Hari Raya Idul Fitri seperti saat ini menjadi kesempatan untuk berlibur ke tempat-tempat wisata. Para pemudik akan tumpah ruah memadati semua tempat wisata yang ada. Tidak ada yang luput dari perhatian wisatawan.

Seperti halnya pada lebaran H+4 hari ini terpantau tempat wisata yang ada sangat ramai dipadati oleh para wisatawan.

Wisatawan datang dari berbagai wilayah. Baik dari penduduk lokal maupun dari wisatawan yang datang dari luar daerah.

Untuk momen liburan lebaran seperti saat ini, seluruh tempat wisata di Sumatera Barat akan ramai dikunjungi oleh wisatawan dari luar daerah seperti dari wilayah Riau.

Hal ini bukan tanpa alasan karena memang sangat ramainya jalanan hingga ke lokasi tempat wisata yang dijejali oleh kendaraan pribadi roda empat berplat nomor dengan kode BM.

Kebetulan alamat rumah kami sangat dekat lokasinya dengan salah satu spot wisata yang sangat populer dan familiar di telinga wisatawan luar daerah. 

Apalagi kalau bukan Batang Tabik. Spot wisata yang berlokasi di jalan lintas Payakumbuh-Lintau tepatnya berada di Jorong Batang Tabik, Kenagarian Sungai Kamuyang, Kecamatan Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Batang Tabik menghadirkan sensasi berenang di kolam renang alami yang airnya berasal dari mata air yang sangat menyegarkan. Airnya pun terasa sangat dingin bahkan di siang hari yang terik.

Maka sudah jelas Batang Tabik menjadi andalan wisatawan untuk menghilangkan rasa gerah di siang hari yang panas "badongkang" (panas yang sangat terik).

Padatnya parkiran yang datang silih berganti sepanjang hari (Dokpri)
Padatnya parkiran yang datang silih berganti sepanjang hari (Dokpri)

Kini, Batang Tabik telah dilengkapi dengan kehadiran wahana waterpark. Sehingga semakin menjadi magnet tersendiri yang menarik wisatawan agar datang berkunjung menikmati semua wahana yang ada.

Suasana Batang Tabik Waterpark sepanjang musim libur lebaran (Dokpri)
Suasana Batang Tabik Waterpark sepanjang musim libur lebaran (Dokpri)

Kebetulan, untuk wilayah Payakumbuh, Lima Puluh Kota, dan sekitarnya, Batang Tabik Waterpark menjadi satu-satunya wahana waterpark yang ada.

Sehingga keberadaan waterpark menjadi primadona tersendiri yang menjadi fenomena yang mewarnai momen libur lebaran.

Suasana memasuki area pemandian Batang Tabik (Dokpri)
Suasana memasuki area pemandian Batang Tabik (Dokpri)

Suasana jalur keluar dari area pemandian Batang Tabik (Dokpri)
Suasana jalur keluar dari area pemandian Batang Tabik (Dokpri)

Dulu, sebelum adanya wahana waterpark ini, ketika Batang Tabik masih sebatas arena kolam renang yang hanya dilengkapi dengan seluncuran dari dibuat dari beton, tetap saja selalu ramai dipadati wisatawan dari mana-mana.

Suasana pemandian Batang Tabik yang selalu ramai walaupun sudah ada watermark disampingnya (Dokpri)
Suasana pemandian Batang Tabik yang selalu ramai walaupun sudah ada watermark disampingnya (Dokpri)

Batang Tabik yang dilintasi oleh jalan provinsi yang menghubungkan Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota menuju Kabupaten Sijunjung dan Tanah Datar adalah jalan dengan kondisi luas badan jalan yang sempit. Hanya terdapat dua jalur saja. 

Ruas jalan lintas provinsi yang terbatas (Dokpri)
Ruas jalan lintas provinsi yang terbatas (Dokpri)

Suasana kepadatan jalan provinsi jelang memasuki gerbang pemandian Batang Tabik (Dokpri)
Suasana kepadatan jalan provinsi jelang memasuki gerbang pemandian Batang Tabik (Dokpri)

Kepadatan di kanan-kiri jalan lintas (Dokpri)
Kepadatan di kanan-kiri jalan lintas (Dokpri)

Pada saat ini, karena terbatasnya lahan parkir yang disediakan oleh pengelola Pemandian Batang Tabik dan Waterpark sendiri tidak cukup menampung jumlah kapasitas kendaraan yang masuk ke area pemandian ataupun ke area waterpark.

Jalur keluar masuk area pemandian dan waterpark Batang Tabik yang sempit dan sangat terbatas (Dokpri)
Jalur keluar masuk area pemandian dan waterpark Batang Tabik yang sempit dan sangat terbatas (Dokpri)

Sehingga terpaksa kendaraan disuruh parkir di pinggir jalan provinsi tersebut. Maka sudah bisa dipastikan akan semakin menyebabkan terjadinya kemacetan dan kepadatan kendaraan yang melintas.

Area parkir di lahan kosong yang biasanya dijadikan sebagai lapangan voli warga (Dokpri)
Area parkir di lahan kosong yang biasanya dijadikan sebagai lapangan voli warga (Dokpri)

Walaupun untuk parkir kendaraan roda empat sendiri saat ini berada di jalan-jalan kecil persimpangan dari jalan provinsi tadi. Termasuk pula diparkirkan di area halaman milik warga sekitarnya.

Lahan-lahan kosong milik warga disulap jadi lahan parkir (Dokpri)
Lahan-lahan kosong milik warga disulap jadi lahan parkir (Dokpri)

Suasana kepadatan dan kemacetan kendaraan menjadi tak terelakkan (Dokpri)
Suasana kepadatan dan kemacetan kendaraan menjadi tak terelakkan (Dokpri)

Kemacetan yang terjadi diakibatkan besarnya animo masyarakat dan wisatawan yang mengunjungi Batang Tabik memang sudah menjadi hal biasa di momen libur lebaran seperti saat ini.

Besarnya animo masyarakat yang hendak berwisata bersama keluarga besar ke Batang Tabik (Dokpri)
Besarnya animo masyarakat yang hendak berwisata bersama keluarga besar ke Batang Tabik (Dokpri)

Terpantau ramainya antrian pengunjung wisatawan yang hendak masuk ke Batang Tabik Waterpark (Dokpri)
Terpantau ramainya antrian pengunjung wisatawan yang hendak masuk ke Batang Tabik Waterpark (Dokpri)

Tapi hendaknya Pemda setempat bisa lebih memperhatikan kondisi kemacetan dan kepadatan yang terjadi ini. Dengan memperlebar badan jalan, menyediakan rambu lalu lintas yang memadai. 

Fasilitas rambu lalu lintas jangan hanya hanya sebagai formalitas (Dokpri)
Fasilitas rambu lalu lintas jangan hanya hanya sebagai formalitas (Dokpri)

Bahkan mungkin menyediakan jalur alternatif dengan kondisi jalan yang baik dan mulus untuk dilintasi.

Sedangkan bagi pengelola wahana dan tempat wisata, tantangan ini harus disikapi dengan bijak. Dengan menyediakan area parkir yang luas dan bisa menampung besarnya volume intensitas kendaraan yang keluar-masuk area spot wisata ini. 

Sudah selayaknya kenyamanan pengunjung menjadi perhatian utama pengelola (Dokpri)
Sudah selayaknya kenyamanan pengunjung menjadi perhatian utama pengelola (Dokpri)

Karena kenyamanan wisatawan hendaknya dapat menjadi perhatian utama. Demi keberlangsungan bisnis dan pundi-pundi rupiah yang dihasilkan dari kegiatan pariwisata ini.

Untuk liputan kali ini dapat kami kabarkan langsung dari Batang Tabik yang menjadi salah satu primadona wisatawan. 

Untuk lokasi wisata lainnya di Sumatera Barat khususnya di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota sudah dapat dipastikan sangat padat dan ramai. Tumpah ruah mulai dari area wisata hingga ke jalan raya.

***

Demikianlah yang dapat kami laporkan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua tentang fenomena kemacetan dan kepadatan yang terjadi di Batang Tabik.

Selamat berlibur lebaran, Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

Tetap jaga prokes, berhati-hati dan mengutamakan keselamatan bersama.

Salam hangat,

== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun