Apakah menjadi ASN (PNS & PPPK) masih menjadi impian dan cita-cita sebagian orang hingga saat ini? Jika masih ada yang berharap menjadi ASN, sudah sejauh apa persiapan dan amunisi yang sudah anda siapkan?
Disini, secara khusus, kami akan membagikan kiat sukses untuk mengikuti seleksi CPNS/PPPK/BUMN. Jika sebelumnya anda belum pernah sekalipun mencoba mengikuti seleksi CPNS/PPPK/BUMN ini. Maka anda tetap memiliki kesempatan untuk dapat meraih keberhasilan dan tetap berpeluang besar untuk lulus seleksi CPNS/PPPK/BUMN.
Namun, anda tentu harus perlu menyiapkan amunisinya terlebih dahulu sebelum terjun bebas berjuang di medan perang untuk memperebutkan satu formasi yang diincar oleh ribuan bahkan raturan ribu pelamar dari seluruh Indonesia.Â
Anda membutuhkan apa yang disebut sebagai jurus jitu dan rumus dan harus benar-benar disiapkan dengan sangat matang. Pada akhirnya itu semua akan dapat membuahkan hasil yang diharapkan.Â
Proses rekrutmen seleksi CASN (CPNS & PPPK) dan seleksi BUMN lebih kurang sama. Secara garis besar rangkaian tes yang diterapkan berupa; tes potensi akademik, psikotest, dan tes wawancara.Â
Beberapa poin penting yang telah kami dipaparkan secara gambalang dibawah ini, sangat perlu untuk dicermati dan ditiru oleh para pelamar yang hendak mengikuti tes CPNS/PPPK/BUMN.
Apa saja yang harus dilakukan hingga akhirnya anda bisa melalui setiap rangkaian proses seleksi dan berhasil lulus? Berikut 11 cara sebagai kunci sukses keberhasilan mengikuti seleksi CPNS/PPPK/BUMN.Â
Dibawah ini adalah tips ampuh yang benar-benar sudah kami praktekkan dan hasilnya adalah lulus CPNS. Cekidot!
Pertama, Luruskan Niat
Sebelum kita memutuskan untuk berjuang agar dapat lulus seleksi CPNS/PPPK/BUMN. Maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah meluruskan niat terlebih dahulu. Hati harus dibersihkan dari niat yang mengandung hal yang bersifat mudharat.
Kita harus paham betul mengenai niat yang melatar belakangi kita untuk ikut seleksi CPNS/PPPK/BUMN. Jika dari segi niat saja kita tidak bisa kuasai atau masih bingung ketika ditanya oleh seseorang. Maka jangan harap kita bisa lulus seleksi CPNS/PPPK/BUMN yang akan diikuti.
Kami secara pribadi, waktu itu berniat bahwa menjadi seorang abdi negara karena ingin menemukan kebaikan dan keberkahan hidup. Saya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama.
Jika melamar untuk profesi guru. Dimana dalam keyakinan bahwa menjadi guru adalah sebuah profesi dengan mengemban tugas yang sangat mulia. Tidak hanya menjadi abdi negara, semua profesi pekerjaan sejatinya adalah sesuatu yang mulia ketika dilatar belakangi serta dijalani sepenuh hati dengan niat yang mulia pula.
Seorang guru yang juga merupakan sang pendidik memiliki peranan yang penting dalam proses pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.
Guru adalah profesi sebagai sesorang yang bekerja untuk memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, mempererat persatuan dan kesatuan NKRI serta melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-perundangan.
Perlu diketahui, bahwa sebagai seorang guru dan sebagai seorang ASN sudah menjadi kewajibannya untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat dan berusaha semaksimal mungkin dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.
Adapun Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Muara dari niat yang dipanjatkan tersebut adalah sebuah keberkahan dalam hidup dan kehidupan. Jika menjadi seorang ASN atau pejabat BUMN, tentu akan lebih jauh dari praktek-praktek yang mendatangkan dosa. Misalnya praktek riba atau semacamnya.
janganlah kita berangan-angan jika menjadi ASN atau pejabar BUMN maka akan punya banyak waktu luang. Sehingga bisa bekerja dengan santai dan seenak hati begitu saja tergantung mood.
Kita jangan sekali-kali berniat bahwa jika nanti sudah menyandang gelar sebagai abdi negara atau pejabat negara maka bisa pamer ke teman-teman atau saudara. Ketika kita bisa beli rumah, mobil, perhiasan, barang-barang branded, handphone keluaran terbaru, bisa jalan-jalan, dan lain sebagainya.
Maka luruskanlah niat yang melatar belakangi keinginan mengikuti seleksi penerimaan CPNS/PPPK/BUMN. Hendaknya semata-mata kita mencari peruntungan karena lillahi ta'ala, karena Allah SWT.
Â
Kedua, Menggantungkan Harapan Setinggi Mungkin
Setelah anda meluruskan niat. Kemudian lekas ambil kertas, spidol dan lem/ lakban/ perekat kertas. Untuk apa barang-barang tersebut?
Barang-barang tersebut anda gunakan untuk menuliskan kata-kata harapan yang nantinya akan menjadi mindset. Kita bisa menuliskan misalnya, "2022 JADI PNS". Kita tulis kata-katanya di kertas dengan tulisan menggunakan huruf besar. Dengan tujuan agar dapat terbaca dengan jelas.
Setelah itu, coba anda menempelkan kertas yang telah bertuliskan kata-kata perubah mindset tersebut di dinding kamar di bagian yang biasa terlihat pertama kali ketika anda memasuki kamar tersebut.
Dengan menempelkan harapan di dinding ini maka akan terbangun mindset sesuai dengan apa yang menjadi cita-cita dan mimpi kita selama ini.
Alam bawah sadar kita secara tidak langsung akan merekam kata-kata bertuliskan harapan tersebut. Maka selanjutnya akan memberikan kita konsep terkait dengan apa yang benar-benar ingin kita capai.
Pada akhirnya akan memberikan dampak bahwa jiwa dan raga kita selalu diliputi dengan aura yang positif. Kita akan selalu termotivasi dan penuh dengan semangat juang yang tinggi pula.
Sesuai dengan posisi harapan yang telah kita tempelkan di dinding tadi. Harapan kita sudah berada pada level yang tinggi dan benar-benar menjadi prioritas.
Ketiga, Ikhtiar: Kerja Keras dan Kerja Cerdas - Mengerahkan Segala Daya Upaya
Setelah itu kita akan berusaha semaksimal mungkin melengkapi kekurangan diri. Kita harus berusaha dengan keras dan konsisten.
Usaha yang harus dilakukan yaitu mencari referensi pengetahuan sebanyak-banyaknya.
Mampir ke toko buku untuk membeli buku panduan mengikuti tes seleksi CPNS/PPPK/BUMN. Buku yang berisi contoh-contoh soal yang biasa diujikan.
Pada tahap ini kita semestinya memang harus siap mengeluarkan sedikit uang atau mungkin lebih, demi bisa menguasai materi atau contoh-contoh soal yang akan diujikan.
Kita dituntut untuk tidak boleh pelit. Karena tentu ini demi kebaikan kita sendiri. Jika kita punya buku berisi contoh soal tersebut maka kita bisa belajar bagaimana cara mengerjakan dan mencari jawabannya.
Kalaupun buku tersebut kita coret-coret untuk mencari atau menuliskan jawabannya, saya rasa tidak masalah karena buku sudah menjadi hak milik. Tapi kalau bisa jangan sampai dicoret, lebih baik gunakan kertas untuk menuliskan jawabannya.
Ketika sedang mengerjakan soal-soal yang begitu banyak tersebut, lalu kemudian tiba-tiba rasa bosan atau jenuh menghampiri, kita pun bebas menuliskan kata-kata motivasi untuk diri kia sendiri di lembaran buku tersebut. Walaupun mencoret-coret buku bukanlah suatu hal yang baik untuk dilakukan.
Lalu, selain membeli buku-buku berisi contoh soal yang akan diujikan. KIta juga harus menambah referensi literasi numerasi melalui internet. Di internet sangat banyak sekali contoh soal tes seleksi CPNS/PPPK/BUMN ini.
Baik dilakukan dengan cara mendownload atau mengunduh materi dan soal terlebih dahulu. Maupun mengerjakan soal secara online, selesai tes kita bisa langsung mengetahui benar-salah dari jawaban yang telah kita pilih serta mengetahui berapa skor yang didapat.
Pokoknya selagi masih ada kuota atau koneksi internet, maka anda harus menjaring begitu banyak contoh soal-soal tes seleksi CPNS/PPPK/BUMN ini.
Keempat, Beribadah-Berdoa-Berserah Diri
Selain berusaha keras dengan mempersiapkan diri dari segi kognitif dan non-kognitif. Maka seketika anda harus berubah menjadi seseorang yang rajin beribadah.
Banyak amalan sholeh yang bisa kita lakukan; seperti rajin shalat lima waktu berjama'ah di masjid kemudian dilanjutkan dengan memperbanyak berzikir kepada Allah SWT, rajin bersedekah maupun mengeluarkan infaq, serta juga rajin tadarus al-Qur'an.
Kami senantiasa memperbanyak berdo'a kepada Allah SWT. Baik berdo'a yang dilakukan setelah selesai mengerjakan shalat lima waktu. Maupun berdo'a sambil mengerjakan akifitas sehari-hari.
Kita berdo'a kepada Allah SWT, sebagai bentuk untuk membawa Allah SWT ikut campur dalam segala urusan kita. Karena segala sesuatu yang telah terjadi maupun yang belum terjadi merupakan ketentuan dari Allah SWT.
Sebagai bentuk mengimani Rukun Iman kepada qada dan qadar. Kita harus yakin bahwa dulu di zaman azali (baca: zaman dimana belum ada kehidupan  di dunia) Allah SWT sudah menentukan bahwa kita setelah berada di dunia ini akan diangkat menjadi seorang Aparatur Sipil Negara atau pejabat BUMN.
Selain memperbanyak ibadah dan berdo'a, kita juga harus senantiasa berserah diri kepada segala ketentuan Allah SWT. Diawal kita harus setting hati dan pikiran kita bahwa apapun nanti hasilnya, serahkan semuanya kepada takdir Allah SWT.
Kelima, Sholawat yang Tiada Henti
Nah, ini adalah hal yang senantiasa kami lakukan di sela-sela mempersiapkan diri mengikuti tes CPNS/PPPK/BUMN. Katanya mimpi dan harapan kita akan dikabulkan oleh Allah SWT kalau kita mensholawatkan apa yang kita inginkan. Tentu hal itu dilakukan sesudah kita memanjatkan doa kepada Allah SWT.
Kami senantiasa bersholawat tiada henti sepanjang hari. Pada saat berjalan kaki hendak sholat berjama'ah di masjid, lalu pulang dari masjid, sedang berkendara, dan dalam kegiatan-kegiatan lainnya.
Awalnya ketika ingin sesuatu, kami hanya rajin beribadah dan berdoa kepada Allah SWT. Setelah sering bersholawat dan Allah SWT pun benar-benar mengabulkan apa yang inginkan. Kami jadi sadar dan semakin yakin bahwa sebegitu luar biasanya efek sebuah sholawat.
Sholawat kepada nabi Muhammad SAW tidak hanya akan memberikan kita kebaikan ketika kelak sudah berada di akhirat, tapi ternyata efek dan keajaibannya bisa langsung dirasakan ketika masih di dunia ini.
Namun, dalam bersholawat hendaknya kita terlebih dahulu memurnikan niat bahwa sejatinya sholawat semata-mata ditujukan untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.
Jangan nanti kita malah kecewa lantaran kita sudah bersholawat tapi keinginan-keinginan kita belum dikabulkan oleh Allah SWT.
Keenam, Support System itu Sangat Penting
Dari awal ketika anda memutuskan untuk memilih jalan pengabdian sebagai seorang abdi negara, anda akan langsung mendapatkan support atau dukungan dari orang-orang yang mencintai dan menyayangi anda dengan tulus.
Support system bisa datang dari orang tua, istri, anak, kakak adik, dan orang-orang lainnya yang peduli dengan kemajuan dan keberhasilan kita dalam kehidupan ini.
Dukungan yang kita peroleh tersebut akan memberikan kita dorongan untuk terus memacu semangat dalam meraih apa yang kita ingin capai.
Ketika kita merasa lelah, malas, jenuh, atau mungkin ada perasaan ingin menyerah, semua itu akan hilang. Dan akan berubah menjadi termotivasi lagi karena adanya dorongan dan perhatian dari support system di sekitar kita.
Ketujuh, Menerima "Seleksi Alam"Â
Ketika kita dalam menjalani proses rekrumen dimana kita akan pasti mengikuti serangkaian tes yang telah ditentukan oleh panitia. Semua itu harus diikuti dengan baik dan bersungguh-sungguh. Jika tidak tentu kita akan tereliminasi.
Namun, ternyata selain kita harus menjalani serangkaian dan rentetan tes seleksi yang sudah disiapkan panitia. Kita juga akan menjalani "seleksi alam".
Apa yang kami maksud dengan seleksi alam? Apakah alam yang benar-benar akan menyeleksi kita? Ya, benar. Alam akan ikut menyeleksi kita sebagai seorang yang berjuang.
Seperti apa seleksi yang dilakukan oleh alam? Alam akan menunjukkannya melalui fenomena-fenomena alam seperti hujan, angin kencang, dan lain sebagainya. Itu semua sebagai uji mental dan uji nyali apakah kita sanggup menerobos fenomena alam yang terjadi.
Dulu, tepat pada hari pelaksaan SKB (Seleksi Kompetensi Bidang), hujan turun dari selesai Shubuh hingga siang menjelang Zhuhur. Fasenya; hujan lebat-agak lebat- gerimis-lalu hujan lebat lagi dan seperti itu seterusnya.
Peserta yang akan mengikuti tes SKB ini adalah peserta yang lolos passing grade dan para peringkat tiga dari hasil SKD (Seleksi Kemampuan Dasar) yang dilakukan sebelumnya.
Setelah mengikuti SKB, kami baru menyadari dari informasi digital yang terpampang di luar ruangan ujian bahwa ternyata yang hadir mengikuti tes SKB hanya dua orang saja. Sedangkan satu orang lagi tidak hadir padahal nilai SKD-nya adalah yang paling tinggi.
Besar kemungkinan bahwa dia tidak dapat mengikuti SKB lantaran faktor cuaca yang tidak bersahabat dan didukung oleh faktor penghambat lainnya. Sehingga dia mengurungkan niat dan harus merelakan kesempatan itu.
Padahal sesuai aturan bahwa bagi peserta yang tidak hadir mengikuti salah satu rangkaian tes yang telah ditentukan maka otomatis peserta tersebut akan langsung gugur.
Maka begitulah cara alam menyeleksi. Mungkin faktor cuaca sifatnya hanya kebetulan. Namun tidak ada salahnya kita mengambil hikmah dengan mempersiapkan diri dengan misalnya menyiapkan jas hujan.
Sehingga jika benar-benar terjadi seleksi alam, kita dapat melaluinya dengan baik tanpa terhalang oleh faktor lain yang disebabkan oleh fenomena alam ini.
Kedelapan, Hindarkan Diri dari Praktek Kolusi dan Nepotisme
Pada saat menjalani proses rekrutmen CPNS yang kami ikuti, kami sekalian mengurus penggantian KTP disebabkan karena pindah domisili.
Semua syarat untuk proses penggantian KTP ini sudah disiapkan dan diserahkan ke Disdukcapil. Tinggal menunggu hasil berupa KTP baru sesuai domisili yang terbaru.
Cukup lama kami menunggu KTP yang baru selesai diproses dan dicetak. Beberapa kali kami bolak-balik ke kantor Disdukcapil, guna memastikan apakah KTP baru sudah selesai atau belum.
Dan selama itu kami belum mendapatkan apa yang diharapkan. Selalu pulang dengan tangan kosong.
Nah, melihat perjuangan kami memperoleh KTP yang baru ini, ternyata mendapat perhatian dari seorang staf Disdukcapil di tingkat kecamatan.
Dia menawarkan bantuan dan menjamin bahwa KTP itu bisa diusahakan untuk cepat selesai dicetak. Maka perlu menyiapkan sejumlah uang agar cepat selesai segala prosesnya.
Tapi, kami menolak dan meyakinkan diri dengan mantap bahwa kami yakin walau tanpa cara seperti itu KTP kami pasti akan tetap selesai dicetak sesuai tanggal yang telah ditentukan.
Dengan kesabaran dan keyakinan untuk menjalani segala prosesnya dengan "bersih". Akhirnya kami tetap mendapatkan KTP yang baru sesuai waktu yang telah diperhitungkan.
Maka, kepada rekan-rekan yang hendak mengikuti rekrutmen seleksi CPNS-PPPK-BUMN, hendaklah bersedia menjalani segala rangkaian tes dan prosedurnya dengan jujur. Ikutilah dengan cara yang bersih dan terhindar dari cara-cara yang tidak benar.
Kesembilan, Tiada Hasil yang Mengkhianati Usaha
Percayalah dan yakinkan diri bahwa ketika kita hendak mencapai sebuah tujuan atau goal dalam hidup ini, kuncinya adalah usaha, kerja keras dan kerja cerdas.
Seberapa besar usaha yang telah kita kerahkan maka itulah yang akan kita terima. Tak ada yang namanya kebetulan.
Apalagi dalam mengikuti mengikuti rekrutmen seleksi CPNS-PPPK-BUMN dengan jumlah pesaing yang ribuan bahkan hingga ratusan ribu. Para pesaing kita pasti akan menyiapkan amunisi yang begitu luar biasa.
Bagaimana mungkin kita akan berhasil sedangkan kita tak ada usaha yang keras, hanya bersantai, dan atau hanya cukup meyakinkan diri dengan ungkapan "semua sudah diatur oleh Tuhan, kalau sudah rezeki kita pasti tetap untuk kita".
Kita perlu berkaca sudah sejauh apa usaha yang sudah kita lakukan. Jika memang usaha yang kita lakukan sangat besar dan sudah maksimal menurut kita, sedangkan kita masih belum berhasil.
Maka coba introspeksi dengan memperbaiki diri. Bisa jadi usaha yang dilakukan oleh orang lain atau pesaing kita jauh lebih besar dari usaha yang kita lakukan. Itulah pengertian dari rumus "tiada hasil yang mengkhianati usaha".
Kesepuluh, Bersyukur adalah Kunci Kebahagiaan
Apapun hasil yang kita peroleh maka yang pertama sekali kita lakukan adalah dengan cara bersukur. Jikalau kita masih gagal meraih apa yang inginkan dan atau hasil dari usaha belum sesuai harapan maka tetaplah bersyukur.
Syukur adalah kunci kebahagiaan hidup di dunia ini. Ketika kita gagal, kemudian bersyukur, maka kita tidak akan merasakan kekecewaan yang begitu mendalam atau lama untuk dilupakan.
Dengan bersyukur, kita bisa dengan cepat menemukan formulasi yang baru untuk meraih goal yang hendak kita capai.
The last but not least: Tekad untuk Mengabdi
Setelah diawal kami memaparkan bahwa kita harus meluruskan niat dan membersihkan hati serta pikiran dari hal-hal negatif. Maka kita harus membulatkan tekad untuk mengabdi sepenuh hati untuk negeri ini.
Ketika tekad sudah bulat maka kita akan dapat berkontribusi dengan baik dalam proses pembangunan negeri ini. Kita akan berusaha terlibat dalam setiap proses pembangunan negeri dan regenerasi bangsa ini.
Kalau kita sudah memiliki tekad untuk mengabdi maka akan menimbulkan motivasi tinggi dan menjalankan segala sesuatunya dengan sepenuh hati.
*************
Demikianlah segenap kiat sukses mengikuti seleksi CPNS/PPPK/BUMN yang bisa kami bagikan kepada rekan-rekan semuanya. Apa yang telah kami paparkan disini memang benar-benar sudah kami amalkan. Step by step telah diterapkan secara konsisten.
Semoga apa yang kami sampaikan ini dapat bermanfaat dan bisa langsung dipraktekkan. Jangan lelah untuk berjuang. Nasib memang Allah SWT yang tentukan, tapi manusia harus memperjuangkan.
Semoga sukses.
Salam Pengabdian.
== Akbar Pitopang ==
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H