Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kisah Toleransi Siswa Non Muslim di Ramadhan

17 April 2022   10:04 Diperbarui: 17 April 2022   10:13 1934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi via kompas.com

Topik tentang toleransi ini sepertinya tidak akan pernah berhenti unuk dibahas. Mengapa? Karena toleransi merupakan sebuah kebutuhan bersama. Hidup di lingkungan yang heterogen dengan beragam latar belakang.

Begitulah yang kita rasakan dimana kita menetap di negara dengan masarakat yang begitu majemuk dan beragam, Indonesia. Indonesia milik kita bersama. Maka menjadi seseorang yang toleran (baca: orang yang menjalani toleransi) adalah sebuah keniscayaan.

Menjadi negara dimana penduduknya memiliki sikap yang senantiasa menjunjung semangat toleransi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada tekad dan kemamuan bersama untuk membangun kesadaran hidup bertoleransi ini.

Negara Indonesia yang kita kita cintai dan banggakan ini dapat diibaratkan sebagai sebuah bangunan tidak akan dapat berdiri kokoh tanpa fondasi yang kuat. Jika tidak sedari awal kesadaran beroleransi ini ditumbuhkan maka hancurlah negara ini.

Langkah awal dalam membangun fondasi toleransi adalah dari dunia pendidikan aau lingkungan sekolah. Para generasi bangsa yang akan melanjutkan keberadaan negera ini di masa mendatang. Untuk itu, proses pembentukan nilai dan karakter toleransi ini harus senantiasa diterapkan yang dimulai dari dunia pendidikan. betapa pentingnya fondasi toleransi dibangun dan dimulai dari dunia pendidikan

Inilah Realita Toleransi  di Sekolah

Di sekolah, kami para guru telah senantiasa mengingatkan siswa untuk bertoleransi dengn sesama teman yang memiliki keragaman yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.

Kebetulan di sekolah kami sendiri, kami menemukan keragaman itu. Baik guru maupun siswanya sangat beragam dan majemuk sekali. Beragam latar belakang, prinsip, keyakinan, pandangan hdup, dan seterusnya.

Sekolah kami juga memiliki keragaman dari segi agama kepercayaan. Agama yang dianut oleh siswa maupun guru diantaranya adalah Islam, Kristen, Katolik, dan Budha. Termasuk ada salah seorang siswa yang menganut aliran kepercayaan.

Sekolah tidak pernah membedakan-bedakan siswa maupun guru. Tapi sekolah kami dapat mengakomodir perbedaan itu dengan baik.

Langkah yang diambil sekolah kami dalam upaya menjaga karakter toleransi antar sesama warga sekolah ini diantaranya; menyediakan jadwal pelajaran agama yang sesuai alokasi jam pelajaran yang dibutuhkan, hingga menyediakan ruang belajar khusus  bagi siswa Kristen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun