Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sulitnya Menegakkan Kejujuran, Pantaslah Rasulullah SAW Dimuliakan Karenanya

13 April 2022   11:04 Diperbarui: 13 April 2022   11:06 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perihal tentang jujur, memang begitu begitu masuk akal dan mudah untuk kita pahami. Tapi realitanya bahwa salah sifat ini begitu sulit untuk kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kita dalam mengamalkan kejujuran masih setengah hati. Dalam artian bahwa terkadang kita bisa melakukan perbuatan yang menentang kejujuran lantaran hanya karena alasan terdesak oleh keadaan tertentu yang memberi bekanan di waktu yang bersamaan.

Sebagai guru yang diberi tugas mulia dalam mendidik generasi bangsa, kami telah berupaya segenap daya dan upaya untuk menanamkan nilai kejujuran yang selalu disematkan dalam proses penyampaian berbagai materi pelajaran dalam pembelajaran baik luring maupun daring.

Jika selama ini dalam pertemuan tatap muka di kelas, pada saat proses belajar mengajar, penanaman nilai kejujuran ini kami lakukan dengan berbagai cara seperti pada saat kegiatan diskusi, post test dan pretest, maupun pengajuan pertanyaan-pertanyaan langsung kepada siswa untuk mengasesmen tingkat pengamalan siswa dalam memahami sebuah arti kejujuran dalam kehidupannya.

Dalam materi pelajaran tentang akhlak terpuji, kami sebagai guru menanamkan kepada siswa agar dapat selal berkata benar, bertindak sesuai dengan apa yang telah dipikirkan dengan adanya kesesuaian antara perkataan dan perbuatan, taat perintah dan larangan Allah SWT dengan jujur hanya dengan niat mempercayai dan membenarkan ajaran Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Disamping itu, kami juga menekankan kepada siswa bahwa orientasi belajar bukanlah semata-mata mengejar nilai yang bagus. Belajar adalah untuk membenuk karakter yang baik. Apa gunanya mendapatkan nilai bagus namun diperoleh dengan cara yang tercela.

Begitu pula dalam proses pelaksanaan pembelajaran secara daring, kami berkali-kali sampaikan kepada siswa dan orang tuanya untuk senantiasa menjunjung nilai tinggi nilai kejujuran dalam setiap proses asesmen atau penilaian yang dilakukan kepada siswa. Walau kami tidak mengetahui proses yang dilakukan dirumah tapi kami percaya bahwa anak dan orang tua akan berbuat jujur.

Kejujuran susah sekali diterapkan walau bentunya kecil (dokpri)
Kejujuran susah sekali diterapkan walau bentunya kecil (dokpri)

Pada Senin (11/4), di sekolah kami tengah dilangsungkan kegiatan Ujian Sekolah (US) hingga waktu seminggu kedepan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Dari awal kami sudah menyampaikan kepada siswa bahwa kejujuran adalah hal yang paling utama dari segalanya. Tidak perlu mencontek atau meminta jawaban kepada teman karena nilai akhir yang akan tercantum di rapor adalah nilai rata-rata dari keseluruhan nilai selama satu semester.

Walau demikian tetap saja siswa begitu sulit untuk berbuat jujur dalam proses ujian yang mereka ikuti. Saya meyakini betul bahwa orientasi mereka jelas sekali yakni nilai. Hal ini memang tidak bisa dipungkiri karena budaya kompetisi yang sudah ditanamkan masyarakat kepada siswa dimanapun berada sudah seperti itu.

Betapa mulianya sebuah kejujuran yang bisa kita terapkan dalam kehidupan. Namun terkadang kita bingung untuk bagaimana dan darimana kita dapat memulai menerapkan sikap dan sifat jujur. Padahal sebenarnya sangat mudah bagi kita untuk menerapkan sebuah kejujuran dalam kehidupan kita ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun