Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kemampuan Berenang Guna Kesiagaan Hadapi Banjir

15 Januari 2014   09:50 Diperbarui: 7 April 2022   12:12 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Saat ini media tengah sibuk memberitakan kabar tentang peristiwa banjir yang saat ini tengah melanda ibukota baik di layar kaca maupun media masaa lainnya. Setiap tahun Jakarta dilanda banjir baik yang kondisinya sedang maupun cukup parah. Seakan-akan banjir memang sudah menjadi langganan setia ibukota Jakarta. Tidak hanya kawasan permukiman yang terkena bencana banjir, area publik seperti jalan, perkantoran, bahkan sekolah juga terkena dampaknya. 

Banjir seolah ingin menenggelamkan ibukota. Di beberapa titik terpantau kondisi banjir yang cukup parah. Sedangkan di beberapa titik lainnya kondisi banjir tidak terlalu parah namun intensitas volume airnya cukup meresahkan warga. Bahkan ada yang mencapai beberapa meter hingga menggenangi rumah-rumah penduduk. 

Kita tentu hanya bisa pasrah melihat kondisi banjir yang sedemikian rupa. Seakan sudah terbiasa, warga hanya bisa menikmati bencana ini dengan tindakan sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Banyak warga yang hanya menganggap bahwa banjir hanya sekedar peristiwa kecil yang nanti juga akan pergi dengan sendirinya. Tidak perlu dipompa, nanti airnya juga akan menyusut dengan sendirinya. Dan semuanya akan kembali normal seperti sedia kala.

Selain disebabkan faktor cuaca karena memang memasuki musim hujan, banjir juga dikarenakan ulah dari kebiasaan warga yang masih kurang memiliki kesadaran terhadap lingkungan hidup. Sampah masih dibuang seenaknya ke sungkai atau kali sehingga tentu hal itu akan menyebabkan banjir lantaran salurannya tersumbat. Hal ini tentu sudah pasti akan terjadi.

Sekarang kita berhenti sejenak membicarakan penyebab banjir. Karena banjir akan tetap terjadi untuk beberapa tahun ke depan selagi tindak lanjut antisipasi pengurangan resiko banjir masih minim. Kita biarkan saja para ahli-ahli terkait yang menangani permasalahan klasik ini. Kita harapkan mereka mampu bekerja dengan baik agar bencana banjir bisa ditanggulangi sehingga dampaknya tidak terlalu meresahkan. Sehingga pemberitaannya tidak terlalu heboh dan membuat kabar banjir ini terdengar dan dilihat oleh pemirsa dari mancanegara. Malu dong kita…

Karena untuk saat ini lebih baik kita membicarakan langkah-langkah antisipasi yang perlu kita siapkan dengan matang agar banjir tidak tidak terlalu mengganggu rutinitas keseharian kita. Sangat banyak sekali langkah antisipasi yang perlu kita siapkan. Mulai dari langkah pencegahan hingga langkah saat terjadi bencana banjir. Sedangkan langkah pencegahan, kita juga bisa menyiapkan kondisi mental dan kesiapan diri. Salah satunya adalah dengan kemampuan berenang.

Perlukah kita belajar dan memiliki kemampuan berenang sebagai langkah kesiapan diri menghadapi banjir? Seberapa pentingkah kita perlu menyiapkan kemampuan berenang?

Negara kita sejatinya adalah negara yang sangat rawan akan potensi bencana. Mulai dari gunung meletus, kebakaran, tanah longsor, gempa dan tsunami serta resiko banjir yang saat ini semakin sering terjadi. Kemanapun kita pergi dan dimanapun kita hendak tinggal dan menetap, kita tetap takkan bisa melarikan diri dari resiko bencana. Oleh sebab itu daripada lari sebagai sikap pengecut lebih baik maju dan menyiapkan diri dengan segudang kemampuan yang akan membantu kita bertahan menghadapi ancaman.

Berenang adalah sebuah kemampuan yang perlu dimiliki oleh setiap orang. Sebenarnya setiap orang diciptakan memiliki hasrat dan kemampuan mempertahankan diri dengan cara berenang. Bahkan seperti yang kita tahu bahwa ajaran Islam juga menganjurkan untuk mengajari anak-anak untuk bisa berenang sebagaimana yang diterangkan dalam Sunnah nabi. Anjuran untuk belajar berenang yang tercantum disana tentu akan berbeda konteksnya dengan kondisi sekarang. Namun tujuannya akan tetap sama yakni untuk kesiapan diri.

Kemampuan berenang sangat erat kaitannya dengan kemapuan mengenali dan mencintai air. Dalam diri kita banyak terdapat air dan cairan. Untuk bertahan hidup kita perlu cairan melalui minum. Untuk keperluan lainnya seperti mandi, mencuci, memasak dan lainnya juga memerlukan air. Air sebagai cairan yang fungsi dan keberadaannya sangat luar biasa. Intinya kita tidak bisa dipisahkan dari yang namanya air atau cairan.

Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak belajar berenang karena takut dengan sifat air yang mampu menenggelamkan. Semua tentu tergantung kita, kenapa kita bisa tenggelam? Salah satu penyebabnya adalah karena kemampuan berenang dan berhubungan dengan air yang masih kurang baik. 

Kita perlu belajar berenang sebagai bagian dari kemampuan diri. Mungkin untuk yang saat ini yang usianya sudah cukup lanjut tentu sulit untuk belajar berenang ataupun kemampuan berenangnya sudah semakin berkurang. Maka oleh sebab itu orang tua perlu mengajari anak-anaknya berenang. Sejak dini anak-anak harus telah diajari untuk berenang. 

Belajar berenang bisa dilakukan dimanapun. Walaupun kita tidak punya kolam renang pribadi dirumah, kita bisa memanfaatkan fasilitas seperti wahana permainan air maupun kolam renang atau pemandian umum. Bagi yang punya kolam renang pribadi dirumah, kesempatannya untuk belajar berenang akan semakin besar dan dimudahkan. Oleh sebab itu kesempatan tersebut harus digunakan sebaik mungkin. 

Ketika kita telah memiliki kemampuan dalam berenang maka kesempatan kita untuk bisa bertahan lebih baik dan semakin besar. Saat terjadi bencana seperti banjir, para relawan yang turun membantu memang cukup banyak. Namun bagaimana jika mereka tidak memungkinkan untuk membantu kita ataupun relawan tidak mampu menjangkau tempat kita berada yang terkena dampak bencana?



courtesy republika.co.id
courtesy republika.co.id

 

Maka dengan kemampuan berenang yang kita miliki, kita bisa langsung menyelamatkan diri tanpa bergantung pada bantuan dari orang lain. Syukur-syukur jika kita juga bisa membantu orang lain menyelamatkan diri mereka. Tentu kemampuan berenang kita akan semakin bernilai dan berguna tidak hanya bagi diri sendiri namun juga bagi sesama.

Selain untuk kesiapan diri, berenang juga bisa dijadikan sebagai bentuk terapi terhadap diri saat kondisi sedang lelah dan ingin kembali memulihkan energi. Disamping itu pula, berenang juga bisa dijadikan sebagai kegiatan olahraga yang akan meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh khususnya jantung. Dengan berenang maka jantung pun juga akan lebih sehat dan jiwa akan merasa lebih tenang.

Namun yang terpenting dari itu semua adalah rasa kesiap-siagaan dari diri kita masing-masing dalam menghadapi bencana banjir. Banyak hal memang yang bisa kita lakukan sebelum maupun saat terjadi banjir. Salah satunya dengan menyiapkan kemampuan diri dalam berenang. Kemampuan berenang ini sangat berguna sekali karena kita bisa mempertahankan diri saat suasana benar-benar dalam kondisi panik dan darurat seperti bencana ini. 

“Setiap orang memiliki hak untuk hidup lebih lama walau dalam kondisi seperti apapun. Namun setiap orang wajib mempertahankan diri dari segala sesuatu yang bisa menghilangkan kesempatan hidup. Mempertahankan diri bisa dengan langkah kesiapan diri dan rasa kesiap-siagaan. Maka berenang bisa menjadi kemampuan dasar bagi kita untuk bisa tetap bertahan dan mempertahan kesempatan hidup”.

Mari kita sama-sama selalu sedia dan siap-siaga menghadapi segala bentuk duka lara.. Dan jangan lupa untuk selalu meminta perlindungan dari Yang Maha Kuasa.. 

Salam bencana..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun