Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Resolusi Memerlukan Aksi

4 Januari 2014   19:14 Diperbarui: 7 April 2022   13:26 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.




Ternyata tak disangka kita sudah berada di awal tahun 2014. Dan insyaallah kita semua akan memulai lembaran baru di tahun 2014 ini. Suka duka dan lika-liku perjalanan hidup telah kita lalui selama setahun yang lalu. Semua itu tentu kita jalani dengan penuh warna dan cerita. Bagaimanapun setiap detik, hari dan bulan yang telah kita lewati di tahun 2013 ini tentu meninggalkan penggalan-penggalan cerita di setiap perjalanannya.

Diantara kita semua tentunya telah berusaha melakukan usaha untuk mencapai apa yang telah kita inginkan. Kita semua pasti mengharapkan hasil yang terbaik untuk setiap usaha yang telah dilakukan tersebut. Namun, tidak tertutup kemungkinan usaha itu masih belum maksimal dan harapan-harapan itu semua masih belum tercapai.

Hal itu adalah sebuah keniscayaan. Tidak ada hidup di dunia ini tanpa usaha. Kadang usaha itu berbuah manis kadang hasilnya mengecewakan. Setiap kegagalan dan kekecewaan tersebut masih bisa kita perbaiki agar di tahun 2014 ini menjadi semakin lebih baik. Untuk itulah kita perlu sebuah resolusi agar dalam menjalani hari demi hari di tahun ini, semua harapan yang kita inginkan selama ini bisa tercapai dengan indah dan membahagiakan.

Kalau ditanya apa resolusimu untuk tahun 2014 nanti? Jawaban saya sangat sederhana sekali dan tidak muluk-muluk yakni bisa menyelesaikan skripsi dan wisuda. Sederhana sekali bukan? Betul sekali. Namun bagi saya ini adalah resolusi terbesar yang harus saya capai dan wujudkan di tahun 2014.

Saya sudah menempuh masa studi selama tujuh semester di penghujung tahun ini. Di 2014 nanti adalah masa akhir studi yakni semester delapan. Dan itu sudah saatnya untuk menyelesaikan tugas akhir. Tugas akhir skirpsi ini adalah wajib dikerjakan oleh seluruh mahasiswa. Untuk bisa menyelesaikan masa studi, lulus lalu pergi meninggalkan kampus, jalan utamanya adalah dengan skripsi.

Belajar di kelas dan ujian-ujian selama ini tidak akan berarti tanpa pengerjaan tugas akhir skripsi. Walaupun nilai ipk saat ini sudah 3,99 namun itu tidak akan berarti jika belum bisa menyelesaikan skripsi. Skirpsi adalah sebuah kewajiban dan harga mati untuk semua mahasiswa. Syarat untuk meraih gelar sarjana sesuai bidang studi yang diambil.

Apakah ada hal penting selain skripsi? Hal penting lainnya tentu ada dan mungkin saja banyak, namun yang terpenting dari semua hal penting itu adalah skripsi. Bagi saya skripsi tidak sekedar kewajiban yang harus diselesaikan namun juga sebagai bentuk tanggung jawab atas amanah yang telah diberikan orang tua saya selama ini. Orang tua telah mengorbankan banyak hal untuk bisa mengkuliahkan saya. Jadi skripsi akan menjadi sebuah hadiah atas semua pengorbanan yang telah orang tua saya curahkan.

Apalagi resolusi ini saya canangkan di hari ibu. Sebenanya apalah arti sebuah hari yang kita sebut dengan hari ibu. Kadang banyak anak yang merasa gengsi untuk mengungkapkan rasa sayangnya kepada ibu tercinta. Namun dengan adanya hari ibu ini kita menjadi lebih leluasa untuk menyampaikan perasaan sayang tersebut. Begitu pula dengan saya pribadi. Hari ini saya sudah menyampaikan rasa sayang yang teramat besar pada mama saya. Saya selalu minta didoakan yang terbaik dari mama. Tidak pun saya meminta, mama sudah selalu mendoakan kebaikan dan yang terbaik bagi saya. Skripsi pun akan menjadi balasan untuk semua doa kebaikan itu.

Sebenarnya, kalau satu per satu mahasiswa ditanya perihal skripsi pasti jawabannya beragam. Mungkin ada yang masih berpikir menyelesaikan skripsi hanya sekedar keharusan yang ditekankan almamater. Namun disamping itu tak sedikit mahasiswa yang tetap memiliki rasa optimis dan niat yang ikhlas untuk mengerjakan itu semua. Seberapa pun besar rasa kejengkelan para mahasiswa untuk menyelesaikannya, tugas akhir yang satu ini harus selesai.

Yang terpenting dari semua itu adalah niat untuk mengerjakannya. Benar kata orang, semua tergantung niat. Seperti apa niat kita diawal akan ikut menentukan hasil akhirnya kelak. Ada orang yang sudah berniat segera lulus studi, tapi tidak segera menuntaskan segala tugas yang diembankan terhadapnya maka sama saja itu niat kosong dan hasilnya akan nihil.

Kuncinya adalah aksi. Resolusi adalah sebuah jalan untuk menemukan semangat baru guna meraih semua hal yang dicita-citakan. Maka aksi adalah sebuah usaha nyata untuk mewujudkannya. Resolusi tanpa aksi maka hasilnya nihil sama seperti yang disampaikan diatas. Kembali kita pada permasalahan yang membuat banyaj mahasiswa saat ini galau, skripsi. Niat untuk segera lulus sudah dikumandangkan maka untuk menggapainya diperlukan aksi nyata dari mahasiswa yang bersangkutan.

Semua hal di dunia ini melewati proses panjang. Semuanya akan dilewati dengan step by step dan berkelanjutan. Mulailah dari proses permulaan yang sudah ditentukan. Ketika setiap proses telah dijalani maka pada akhirnya tetap akan melewati proses akhir. Semua itu akan berjalan baik karena sebelum-sebelumnya telah terbiasa dilewati dengan baik.

Esok senin, insyaallah saya akan seminar proposal penelitian. Ini adalah aksi yang saya lakukan step by step selama ini guna mewujudkan resolusi yang telah saya canangkan. Jadi semuanya tak sekedar menuliskan daftar resolusi yang ingin diraih namun lebih kepada seperti apa bentuk aksinya. Walau sekecil apapun bentuk aksi itu, jika dilakukan dengan konsisten maka apapun yang kita inginkan sedikit demi sedikit akan bertemu dengan ujungnya. 

Jadi, aksi demi aksi akan berbuah resolusi. Jika kita ibaratkan resolusi itu seperti buah, manis atau tidaknya buah tersebut tergantung dari bahan materi yang diberikan pada batang lewat akarnya. Usaha akar untuk menemukan bahan makanan yang baik akan menghasilkan buah yang baik pula. Daya upaya yang dilakukan dengan kesungguhan niscaya akan membuahkan resolusi yang indah pada akhirnya. Percayalah!!

Kesungguhan aksi akan membuahkan resolusi nyata…



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun