[caption id="attachment_180375" align="aligncenter" width="486" caption="ilustrasi/admin tokoliman.blogspot.com"][/caption]
Siang itu cuaca amat panas sehingga ruang perkuliahan terasa kurang nyaman karena suhunya yang panas. Kebetulan pendingin udara sedang dimatikan. Akhirnya saya putuskan untuk izin keluar ruangan mencari udara segar untuk menghilangkan rasa gerah.
Kebetulan perkuliahan waktu itu bedara di lantai 4. Saya menuju kearah jendela yang mengarah ke pemukiman penduduk disisi barat kampus. Segarnya udara ketika itu menghilangkan rasa gerah saat di dalam kelas. Ditambah lagi pemandangan rumah-rumah penduduk yang unik.
Ketika sedang asyik-asyiknya memandangi lanskap pemukiman, mata saya tiba-tiba mengarah ke bagian bawah berupa balkon disisi dinding di lantai itu. di lantai 4 biasanya dibuat bagian berupa balkon yang sebenarnya saya tidak tahu apa fungsinya.
Kenapa saya katakana tidak tahu fungsi yang sebenarnya? Karena di bagian balkon itu banyak ditemukan barang-barang rongsokan yang tidak terpakai lagi, barang bekas dan sampah.
[caption id="attachment_180368" align="aligncenter" width="300" caption="sampah lemari bekas (dok.pribadi)"]
[caption id="attachment_180370" align="aligncenter" width="300" caption="sampah papan tulis (dok.pribadi)"]
[caption id="attachment_180371" align="aligncenter" width="300" caption="barang bekas dan sampah bungkus minuman (dok.pribadi)"]
Saya pandangi jenis-jenis sampah yang ada disana. Ada bungkus makanan/minuman ringan, kayu-kayu, papan tulis, lemari kecil, kertas-kertas dan lainnya. namun di onggokan sampah-sampah itu ternyata ada sampah yang sepertinya tetap awet.
[caption id="attachment_180372" align="aligncenter" width="300" caption="styrofoam/ sterefoam yang utuh apa adanya (dok.pribadi)"]
[caption id="attachment_180373" align="aligncenter" width="300" caption="styrofoam, sampah abadi (dok.pribadi)"]
Awet bagaimana maksudnya? Ya awet… sampah-sampah lain seperti kertas-kertas sudah mulai hancur. Namun tidak untuk jenis sampah yang satu ini. walaupun diterpa panas dan hujan tetap awet seperti apa adanya. Tidak hancur sedikit pun. Setelah saya perhatikan dengan lebih dekat, ternyata itu adalah sterefoam.
[caption id="attachment_180374" align="aligncenter" width="300" caption="sampah-sampah kertas yang mulai hancur (dok.pribadi)"]
Apa itu sterefoam?
jika membeli barang elektronik seperti tv pasti kita akan mendapatkan gabus yang berwarna putih didalam kemasannya. Itulah yang disebut dengan sterefoam/ Styrofoam.
Styrofoam ini amat sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. bagi kesehatan manusia, kandungan yang terdapat pada styrofoam seperti benzen, carsinogen, dan styrene akan bereaksi dengan cepat begitu makanan dimasukkan kedalam styrofoam. Uap panas dari makanan akan memicu rekasi kimia ini terjadi lebih cepat, misalnya saja zat benzen yang bila sudah bereaksi dan masuk kedalam tubuh dan masuk kedalam jaringan darah dan terakumulasi selama bertahun tahun akan menimbulkan kerusakan pada sum-sum tulang belakang, menimbulkan anemia dan bahkan mengurangi produksi sel darah merah yang sangat dibutuhkan tubuh untuk mengankut saripati makanan dan oksigen ke seluruh tunuh. Bila jumlah sel darah merah kita semakin berkurang akibat dari reaksi styrofoam ini maka tubuh kita akan mengalami beberapa gejala yang kurang wajar. Lalu zat yang tidak kalah bahayanaya adalah carsinogen yang dapat mengakibatkan kanker, carsinoge akan lebih berbahaya bila pemakai wadah styrofoam atau plastik digunakan berulang ulang karena carsinogen mudah larut.
Bila ditinjau dari faktor alam atau lingkungan sudah kita semua tahu kalau styrofoam sangat berbahaya karena bila sampahnya terus menumpuk dan tidak ada upaya untuk mendaur maka akan dapat menimbulkan timbunan sampah yang sulit unutk diurai. Walaupun faktanya sudah banyak pengrajin yang menggunakan styrofoam sebagai bahan utamanya untuk diolah lebih lanjut tetapi jumlah sampah styrofoam tetap saja masih meningkat setiap harinya. Bila sampah styrofoam yang mengalir ke arah laut maka sudah tentu biota laut akan terganggu ekosistemnya karena styrofoam akan bereaksi dengan air laut dan menyebabkan biota laut terganggu kehidupannya. (sumber kutipan).
Itulah dampak buruk yang ditimbulkannya. Sampah ini susah sekali untuk terurai. Mengutip tulisan ibu Maria Hardayanto, mengenai sampah-sampah yang susah terurai. Yaitu:
NOMOR
JENIS BARANG
JANGKA WAKTU
KETERANGAN