Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi 001: Mandeh Kanduang Sibiran Tulang

17 Desember 2011   15:38 Diperbarui: 20 Agustus 2022   09:45 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasihmu tak dapat ku balas

Pengorbananmu tak dapat kuganti

Walau dengan segudang emas berlian

Percuma, tak kan bisa hanya sia-sia 

Kau cahaya hidupku

Menerangi hati ini ketika sedang redup

Menjaganya dalam dekapan hangat

Hingga tak terasa jadi terabaikan 

Bunda.....

Bagiku kau segalanya

Ku tak kan bisa hidup tanpamu

Karena mu jualah

Diriku bisa merasakan betapa pahitnya kehidupanmu

 

Kau selalu hadir menemaniku

Dalam suka maupun duka

Kau selalu tersenyum menutupi derita itu

Walau saat penderitaan datang menghadang 

Bunda......

Do’aku selalu menyertaimu

Semoga kau bersamaku selalu

Agar kita bisa, bercerita tentang bintang di langit

Mutiara di dasar samudera nan luas


Saat sisa umur ini

Terus mengejar walau terasa sedikit berlari

Tentang kita

Di suatu hari nanti


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun