Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Hujan Mengguyur Jogja, Melunturkan Abu Kelud

16 Februari 2014   20:13 Diperbarui: 9 Mei 2022   22:58 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru saja beberapa waktu yang lalu hujan telah mengguyur jogja. Hujan kali ini benar-benar menjadi berkah yang luar biasa yang sangat dinanti oleh warga jogja. Bagaimana tidak, setelah terkena dampak abu vulkanik gunung kelud sejak kamis malam, jogja menjadi penuh dengan abu. Abu disana-sini dan tingkat keparahannya jauh diatas dampak letusan Gunung Merapi beberapa tahun yang lalu.

Awalnya langit jogja terasa mendung yang pada awalnya cukup cerah. Matahari bersinar cukup terik dan sepertinya tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Tak lama berselang, angin bertiup cukup kencang. Abu-abu yang ada diatas atap, pepohonan, gedung hingga abu yang berada di jalanan menjadi berterbangan ke udara. Akibatnya abu mengakibatkan jarak pandang menjadi semakin berkurang.




Kemudian setelah itu titik-titik hujan turun. Hujan yang turun juga diselingi angin tapi tidak terlalu rebut. Hujan yang turun memang tidak terlalu lama namun cukup lebat sehingga abu-abu yang mengendap dimana-mana terutama yang ada di atas atap menjadi terangkat dan tersapu air hujan.




Hujan yang turun kali ini memang membuat warga jogja menjadi sedikit terbantu. Biasanya warga mesti menyiram abu dengan air memakai selang. Hal itu tentu membuat persediaan air keluarga menjadi terbuang hanya untuk menyiram abu. Namun karena hujan, beban untuk membersihkan abu menjadi semakin sedikit dan berkurang.

Hujan membuat pemandangan jogja menjadi lebih bersih. Abu yang selama ini mengendap di atas atap, pepohonan, rumah-rumah dan abu yang berada di jalanan sudah lumayan bersih akibat tersapu air hujan. Dan saat ini jarak pandang sudah kembali cukup jelas dan tidak terlalu menganggu warga.




Hujan turun yang tidak terlalu lama ini mengakibatkan abu-abu menjadi mengendap menjadi lumpur. Sekarang yang ada malah endapan lumpur di pekarangan halaman, tuturan atap hingga ke fasilitas umum seperti jalanan. Endapan abu yang menjadi lumpur ini tentu akan mengganggu para pengguna jalan. Untuk itu para pengendara maupun warga jogja mesti harus berhati-hati agar tidak tergelincir akibat lumpur yang cenderung licin.




Abu gunung kelud tidak lagi turun. Semoga hujan air kembali turun. Jika besok dan lusa hujan kembali turun maka jogja akan semakin bersih karena abu-abu yang mengendap akan terbawa oleh air. Sehingga lingkungan akan menjadi lebih bersih. Warga tidak terlalu banyak menghabiskan air untuk bersih-bersih lingkungan rumah.



Semoga dengan turunnya hujan ini, abu segera pergi dan tidak lagi menganggu aktifitas warga. Jika kadar air hujan lebih banyak dan lama maka semua akan kembali bersih dan normal. Terutama bandara Adi Sucipto yang saat ini masih ditutup dan belum beroperasi. Semoga dengan begitu jogja kembali seperti sedia kala dan perekonomian warga menjadi pulih kembali.

Hmmm, semoga besok turun hujan lagi ya….. amin!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun