Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kecelakaan Membuka Pintu Mobil di Jalan Raya: Kaki Pengendara Terluka Parah

6 April 2014   19:11 Diperbarui: 4 April 2023   14:19 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Saat ini di banyak ruas jalan yang kita lewati banyak sekali dipenuhi oleh kendaraan bermotor. Pesatnya jumlah pengendara baik mobil maupun sepeda motor membuat jalan semakin terasa sempit dan tak ayal menimbulkan kemacetan. 

Hingga menjadikan pengendara saat ini menjadi taka sing lagi dengan penampakan kemacetan dimanapun jalan yang dilewati.

Jalan yang dibangun pemerintah terbilang kecil atau sempit. Jarang sekali dilakukan pelebaran jalan akibat terbatasnya lahan yang akan dipakai untuk pelebaran jalan tersebut. 

Sedangkan daya beli masyarakat terhadap kendaraan semakin baik dan mampu. Membeli kendaraan bermotor terkadang tidak hanya dilandasi kebutuhan tetapi juga karena keinginan atau gaya hidup.

Gaya hidup menjadikan banyak orang berpacu untuk menaikkan strata sosialnya di masyarakat. Maka kendaraan yang dimiliki tidak hanya sepeda motor namun juga mobil pribadi. 

Tak peduli apakah mobil pribadi tersebut didapatkan secara kontan atau membayarnya melalui cicilian bulanan. Yang penting bisa menaikkan gengsi dan pamornya biar dibilang elit.

Maka pemandangan jalanan yang macet akibat padatnya jumlah kendaraan bermotor sudah menjadi hal yang biasa. Walaupun kita benci akan keadaan ini namun kita belum kapok. Kita hanya bisa menikmatinya bersama pengendara lain.

Suasana jalan yang macet tidak hanya terdengar di ibukota Jakarta. Belakangan, kemacetan mulai merambah beberapa kota besar lainnya seperti Yogyakarta yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan. 

Saat musim liburan tiba, jalanan jogja akan terlihat dipadati banyak bus-bus yang mengangkut para wisatawan. Tidak hanya pas musim liburan, saat ini kemacetan di jogja cukup menjadi-jadi dan diperkirakan beberapa tahun ke depan diprediksi akan mengalami kemacetan parah.

Permasalahan kemacetan beriringan dengan terbatasnya ruang parkir kendaraan. Belum banyak gedung-gedung yang menjadi tujuan pusat keramaian menyediakan ruang parkir tersendiri. 

Kalau pun ada, keberadaannya belum bisa memenuhi kebutuhan ruang parkir untuk pengunjung. Maka terpaksa pengendara menjadikan tepi jalan sebagai ruang untuk memarkirkan kendaraannya.

Memarkirkan kendaraan di tepi badan jalan sangat merugikan banyak pihak. Tidak hanya pejalan kaki namun juga pengendara lainnya yang berjibaku dengan kemacetan. 

Khususnya mobil, jika tidak pintar dalam memposisikan kendaraannya saat di parkir di tepi jalan, hal itu bisa sangat membahayakan baik bagi pemilik mobil maupun pengendara lain.

Bahaya yang mengancam keselamatan tersebut jelas sudah dialami langsung oleh teman terdekat saya sendiri. Akibat memarkirkan mobil di tepi jalan, pengendara lain mengalami kecelakaan. 

Kali ini lebih khusus diakibatkan oleh pintu mobil yang saat dibuka tidak memperhatikan keadaan di sekitar alias asal buka saja. Akibat sikap ceroboh itulah keselamatan pengendara lain menjadi taruhannya.

Kecelakaan itu terjadi di siang hari saat jalanan tidak macet hanya terpantau padat lancar dan terbilang aman. Teman saya memboncengi sepeda motor. 

Jadi posisinya dibelakang. Karena dia perempuan dan memakai rok maka posisi duduknya menghadap ke kiri seperti yang biasa kita lihat. Sepeda motor yang ditumpanginya melaju dalam kecepatan normal.

Namun keadaan berubah ketika seorang remaja lelaki membuka pintu mobilnya dengan kecerobohan. Ia baru saja memarkirkan mobilnya di tepi jalan dan langsung membuka pintu mobilnya. 

Padahal ketika pintu mobil sudah dibuka, ia masih asyik di dalam mobil karena belum mematikan mesinnya. Dan disaat itulah langsung terjadi kecelakaan yang membuat kaki kanannya cedera. Pada bagian telapak kaki dan jari kelingking teman saya robek dan luka yang sangat parah serta mengeluarkan banyak darah.



(Foto Akbar Pitopang)
(Foto Akbar Pitopang)


Karena kehilangan banyak darah, teman saya hampir saja pingsan di tempat. Di saat kondisi kritis seperti itu pelaku tidak bisa berbuat apa-apa bahkan cenderung diam lantara mungkin juga merasa syok dan karena kondisi mentalnya yang masih dalam masa remaja.

Barulah setelah menunggu dalam waktu yang cukup lama, teman saya baru bisa dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan setelah teman yang bersamanya di lokasi kejadian menghubungi saudaranya. 

Kemudian pelaku atau pemilik mobil juga menghubungi orang tuanya dan akhirnya sama-sama membawa korban ke rumah sakit.

Dari informasi yang diperoleh dari orang tua pelaku, bahwa anaknya memang belum terlalu mahir menyetir sendiri mobil pribadi. 

Belum lama setelah kejadian yang menimpa teman saya itu, pelaku juga harus membayar ganti rugi dikarenakan ia mengerem mobil secara mendadak dan mengakibatkan kendaraan di belakangnya mengalami kerusakan.

Dari kecelakaan ini ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian kita semua, diantaranya yaitu:

1. Parkirlah kendaraan terutama mobil di area parkir yang seharusnya disediakan untuk kendaraan mobil pribadi. Usahakan untuk tidak memarkirkan mobil di area publik seperti di tepi jalan, taman ataupun di fasilitas umum lainnya.

2. Patuhi rambu lalu lintas. Jangan sekali-kali memarkirkan kendaraan di area yang dilarang parkir atau bebas kendaraan.

3. Tetap menahan diri dari rasa ego yang berlebih saat membawa kendaraan pribadi seperti mobil. Tetaplah berpikir jernih dan tidak memperlihat kesombongan kepada pengendara lain.

4. Saat hendak membuka pintu mobil, perhatikan terlebih dahulu keadaan sekitar. Jangan asal membuka pintu mobil begitu saja. Perhatikanlah dengan seksama kondisi jalan di sekitar tempat anda memarkirkan mobil.

5. Jangan parkir kendaraan terutama mobil di tepi jalan saat kondisi jalan sedang ramai atau sangat padat.

6. Selalu berusaha untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain baik moril maupun materil.

7. Karena mengendarai kendaraan seperti mobil butuh keahlian khusus maka bagi anda yang akan melaju di jalan mengendarai mobil harus benar-benar sudah siap dan mampu untuk mengendarainya. Hal itu dibuktikan dengan kepemilikan SIM (Surat Izin Mengemudi).

8. Jangan izinkan anak anda mengendarai kendaraan sebelum anak benar-benar siap dan mampu untuk mengemudikannya.

9. Orang tua perlu memberi nasehat terhadap anak bahwa mengendarai kendaraan bermotor tanpa adanya kesiapan diri, akan sangat membayakan keselaman diri dan orang lain.

10. Kendaraan umum adalah solusi disaat jalan sedang padat atau macet. Usahakan untuk membiasakan diri beralih memanfaatkan kendaraan umum karena tergolong aman.

Pintu mobil merupakan bagian yang cukup vital pada sebuah mobil. Pengendara mobil pribadi harus peka terhadap kondisi di luar mobil sebelum memutuskan untuk keluar dari dalam mobil. 

Jika tidak, apalagi dibarengi dengan sikap ceroboh, pintu mobil bisa menjadi malapetaka dan sangat merepotkan pemiliknya. 

Sesuai dengan judul diatas, pintu mobil membuat teman saya harus menjadi korban karena mengalami kecelakaan yang cukup parah dan harus menjalani perawatan yang menghabiskan uang yang tidak sedikit jumlahnya.



Merana akibat kecelakaan membuka pintu mobil di jalan raya. (Foto Akbar Pitopang)
Merana akibat kecelakaan membuka pintu mobil di jalan raya. (Foto Akbar Pitopang)


Semoga dengan kecelakaan yang dialami teman saya ini, kita semua bisa lebih berhati-hati lagi dalam mengendarai kendaraan pribadi baik itu sepeda motor apalagi mobil. 

Ketika kita mengendarai kendaraan pribadi di jalan raya, "ibaratnya kita sedang bertaruh nyawa. Jika tidak nyawa kita, maka nyawa orang lainlah yang harus dipertaruhkan".

Mari berhati-hati dan tetap jaga keselamatan berlalu lintas!


*****

Salam berbagi dan menginspirasi.

== Akbar Pitopang ==



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun