Membicarakan pengalaman terkena sariawan mungkin akan menjadi topik yang seru. Sariawan termasuk sebuah gejala alamiah yang terjadi pada bagian bibir. Kendati sariawan ini bukan termasuk jenis gejala yang menular namun ia bisa menyerang siapa saja yang ia kehendaki.
Apakah benar semua orang pernah merasakan sariawan? Bisa jadi jawabannya iya. Yang jelas saya pribadi dulu ketika masih duduk di bangku sekolah hingga SMA, beberapa kali terkena sariawan. Saya pernah terkena sariawan, anda pasti juga pernah, dan kita semua termasuk orang yang pernah terkena sariawan. Tapi kalau ditanya seperti apa pengalaman yang ia rasakan selama terkena sariawan sudah pasti memiliki sebuah perbedaan yang keunikan tersendiri. Menarik sekali.
Pas sekali rasanya saat disini kita diberikan kesempatan untuk membagikan cerita seru pengalaman terkenan sariawan. Jika selama ini kita hanya bisa memendam kekesalan karena terkena sariawan, namun saat ini sepertinya banyak orang yang belum pernah terkena sariawan malah ingin merasakannya.
Banyak hal yang menyebabkan seseorang terkena sariawan. Faktor kondisi tubuh diklaim sebagai pemicu terkena sariawan. Terutama saat kita mengalami intensitas stress yang cukup tinggi. Saat kita terkena stress, tubuh kita menjadi kesulitan mengendalikan suhu tubuh. Panas tubuh yang berlebih tersebut menjadikan bagian mulut kita terkena sariawan.
Kondisi stress demikianlah yang ternyata membuat saya sering terkena sariawan saat masih di bangku SMP. Saat itu saya didaftarkan oleh orang tua ke pesantren. Saya yang saat itu syok dengan dunia pesantren membuat saya sering stress dan sering teringat tentang keluarga dan suasana rumah. Banyak hal membuat pikiran saya menjadi bercabang-cabang lalu stress. Itulah yang membuat saya sering terkena sariawan.
Sama seperti yang saya alami tersebut, salah seorang teman kuliah saya, Rizqy (21) sekitar dua minggu yang lewat baru terkena sariawan. Ketika saya mengamati kondisinya, ternyata ia sedang mengalami stress karena memikirkan tugas akhir skripsi. Dan ia pun mengkonfirmasi langsung hal tersebut yang memang hingga saat ini ia pikirkan. Maka dapat kita simpulkan bahwa penyebab sariawan yang cukup signifikan adalah karena pengaruh stress.
Namun, selain karena faktor tersebut, faktor lain yang juga mempengaruhi sariawan adalah kurangnya asupan vitamin C dan ion tubuh. Vitamin C sangat penting bagi tubuh untuk senantiasa menjaga kesehatan tubuh dari paparan lingkungan sekitar. Tubuh kita juga sangat memerlukan kecukupan cairan. Ketika hal itu tidak terpenuhi dengan baik maka kita akan menjadi rentan untuk terkena sariawan.
Dulu ketika sudah duduk di bangku SMA, saya memang jarang mengkonsumsi buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin C. Ditambah lagi dengan kebiasaan hanya minum saat makan dan ketika sudah benar-benar kehausan. Karena faktor tersebut dan juga karena stress, membuat saya terkena sariawan.
Maka disini dapat kita simpulkan bahwa penyebab sariawan adalah;
Kekurangan vitamin C. Jenis vitamin yang satu ini sangat dibutuhkan oleh tubuh. Tidak hanya untuk menangkal sariawan namun juga yang lainnya.
Ion tubuh berkurang. Mungkin banyak orang yang malas untuk sering-sering minum padahal aktifitasnya cukup padat sehingga mengeluarkan banyak cairan tubuh melalui keringat.
Stress. Beban pikiran yang tidak dapat dikendalikan dengan baik cukup signifikan dalam memicu terjadinya sariawan.
Secara garis pemicu sariawan bisa disebabkan oleh ketiga faktor tersebut. Ketiganya saling terkait satu sama lain. Misalkan kita sudah memenuhi asupan vitamin C dan ion tubuh dengan baik, namun karena sering mengalami stress, akibatnya sariawan tetap tak bisa dihindarkan. Begitu juga sebaliknya.
Saat mengalami sariawan, perasaan menjadi tak karuan. Mulut merupakan bagian tubuh yang cukup vital. Dari mulut lah semua makanan sebagai asupan tubuh disalurkan. Sehingga di saat mulut terkena sariawan tentu kita akan merasakan sesuatu yang tidak biasa dan membuat perasaan terganggu bahkan juga berdampak terhadap konsisi psikis kita saat beraktifitas.
Saat sariawan terpaksa kita harus lebih banyak diam. Tidak hanya diam dari kebiasan cuap-cuap alias bicara tetapi juga diam dari kebiasaan makan dan memasukkan segala sesuatu ke dalam mulut. Karena jika bagian yang sariawan tersebut terkena jenis makanan pedas, keras maupun tajam, akan membuat kita merasakan sesuatu yang sangat tidak nyaman. Akhirnya terpaksa kita harus memilih jenis makanan yang tidak terlalu padat misalkan roti atau bubur. Benar-benar sebuah masa yang membosankan dan bagi sebagian orang merasa hidupnya menjadi menderita disaat sariawan.
Untuk mengobati sariawan sebenarnya banyak cara yang bisa kita lakukan. Saat ini obat-obatan penawar sariawan sudah banyak diproduksi baik itu jenis obatan herbal. Namun untuk cara paling sederhana, kita bisa minum jeruk anget saat makan dan ketika haus.
Pengalaman terkena sariawan sungguh mengesankan. Sariawan bebas memilih mulut yang ingin ia singgahi. Namun kita juga berhak untuk senantiasa terhindar dari sariawan yakni dengan selalu mencukupi asupan vitamin dan ion tubuh serta mengelola stress dengan baik. Terkadang sariawan ini dapat mengganggu fungsi fisiologis seseorang seperti gangguan bicara, mengunyah dan menelan. Bahkan dapat merupakan salah satu indikasi atas keadaan kesehatan seseorang yang kurang baik, sehingga perlu diwaspadai. Untuk itu jangan lagi menganggap remeh sariawan.
Demikianlah pengalaman sariawan yang pernah kami lalui. Sebenarnya apa sih enaknya terkena sariawan? Ya jelas tidak ada enaknya bahkan yang ada hanya membosankan. Namun hal itu akan terasa lebih mengesankan jika anda mau menceritakan pengalaman anda itu disini.
Udah, gitu aja deh.. Hehe..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H