2. Pemilihan Joki : Pemilik kuda memilih joki yang akan mengendarai kudanya dalam balapan. Joki adalah bagian penting dalam keberhasilan balapan.
3. Lomba : Balapan kuda dilaksanakan di trek yang telah disiapkan dengan baik. Pertandingan ini menjadi ajang unjuk kebolehan kuda dan joki.
4. Penghargaan dan Upacara : Setelah balapan, pemenang dihormati dan diberi penghargaan. Upacara adat dan perayaan menyusul, memperkuat ikatan antara komunitas.
Masa Depan Balapan Kuda di Kota Bima
Meskipun tradisi balapan kuda di Kota Bima terus berkembang dan memiliki nilai yang mendalam dalam budaya setempat, tantangan modern seperti perubahan sosial dan lingkungan telah mempengaruhi tradisi ini. Upaya pelestarian dan pembinaan kuda lokal serta pendidikan tentang pentingnya menjaga budaya tradisional akan menjadi kunci untuk menjaga kelangsungan balapan kuda di Kota Bima.
Dengan beragam makna budaya dan nilai-nilai yang melekat padanya, tradisi balapan kuda di Kota Bima adalah warisan yang patut dihargai. Seiring berjalannya waktu, diharapkan tradisi ini akan tetap berlanjut dan terus menjadi sumber kebanggaan bagi masyarakat setempat.
Dibuat Oleh :
Akhbar Hidayat, Mahasiswa Informatika, Universitas Teknologi Sumbawa (UTS).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H