Mohon tunggu...
Akbar Ginandar
Akbar Ginandar Mohon Tunggu... Guru - English Teacher in SMAN 14 MALINAU

Topik Pembelajaran Inovatif Abad 21

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

TULISAN ILMIAH PRAKTIK BAIK MENGGUNAKAN METODE STAR (SITUATION, TASK, ACTION, RESULT)

25 November 2022   15:23 Diperbarui: 23 Desember 2022   20:26 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AKSI

Langkah awal yang dilakukan penulis adalah menentukan beberapa alternatif solusi dengan melakukan kajian literatur dan wawancara kepada ahli dan guru Bahasa Inggris untuk menentukan alternatif solusi berdasarkan tantangan yang ada. Berikut adalah beberapa alternatif solusi yang dapat disimpulkan:

  • Guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran dengan konteks permasalahan tentang isu faktual dan erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari peserta didik agar peserta didik mengalami proses pemecahan masalah dalam berbagai situasi sehingga peserta didik terpacu untuk mengasah keterampilannya secara maksimal.
  • Guru sebaiknya menggunakan teknik/strategi yang berfokus untuk meningkatkan keterampilan berbicara (speaking skill) peserta didik dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris di kelas.
  • Guru sebaiknya memberikan pembiasaan terhadap permasalahan-permasalahan non-rutin dalam bentuk soal-soal tipe HOTS agar peserta didik terbiasa dan bisa memahami langkah-langkah penyelesaian dan menyelesaikan soal HOTS dengan benar.
  • Guru sebaiknya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyajikan hasil diskusi kelompok dan solusi dalam bentuk lisan (spoken form) menggunakan teknik yang menarik agar peserta didik antusias dalam menyajikan hasil diskusi kelompok dan solusi mereka, serta peserta didik lainnya diberikan kesempatan untuk berbicara menanggapi hasil diskusi kelompok lain untuk melatih kemampuan berbicara (speaking skill) mereka.
  • Guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi terkini yang menarik dan mampu meningkatkan rasa ingin tahu serta motivasi belajar peserta didik.
  • Guru sebaiknya menggunakan LKPD berbasis masalah sehari-hari untuk melatihkan rasa percaya diri, ulet, tekun, tanggung jawab, dan tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan masalah kepada peserta didik.

Langkah kedua yang dilakukan oleh penulis adalah menentukan solusi yang relevan, dalam hal ini penulis kembali melakukan kajian literatur dan wawancara ahli serta guru Bahasa Inggris untuk menentukan solusi yang relevan, yaitu dengan menentukan model pembelajaran, strategi atau teknik pembelajaran serta media pembelajaran apa yang sesuai dengan masalah dan tantangan yang ada. Dan sebagai hasil dari kajian literatur dan wawancara ahli serta guru bahasa Inggris maka penulis menetapkan solusi yang relevan untuk mengatasi masalah rendahnya kemampuan berbicara (speaking skill) peserta didik pada mata pelajaran bahasa Inggris adalah melakukan pembelajaran dengan pendekatan Saintifik-TPACK model Problem-Based Learning menggunakan Role-Playing Technique berbantuan media YouTube sebagai media pembelajaran. Problem-Based Learning (PBL) dipilih karena merupakan model pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara langsung dalam proses pemecahan masalah dengan tahap-tahap metode ilmiah sehingga diharapkan peserta didik mendapatkan pengetahuan tentang berbagai masalah yang terjadi di kehidupan nyata dalam upaya menciptakan suatu pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Tahapan-tahapan yang ada dalam model PBL pun dapat memfasilitasi peserta didik untuk melatih keterampilan berpikir kritisnya, karena permasalahan-permasalahan yang disajikan dalam tahap orientasi masalah berkaitan dengan permasalahan sehari-hari. Lalu peserta didik akan bekerja secara berkelompok untuk melakukan penyelidikan dalam memecahkan permasalahan yang ada. Pada tahap ini kemampuan 4C dilatihkan dimulai dari kolaborasi ketika bekerja secara berkelompok, berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, hingga kemampuan komunikasi pada saat menyajikan hasil karya diskusi kelompok di depan kelas. Berkenaan dengan strategi pemecahan masalah, maka dibutuhkan pula suatu teknik khusus untuk melatih keterampilan berbicara (speaking skill) peserta didik. Penulis memilih Role-Playing Technique sebagai teknik pembelajaran digunakan untuk melatih keterampilan tersebut agar peserta didik menjadi aktif dan bebas berekspresi dalam berbicara Bahasa Inggris, memberikan kesan yang lama dan menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi peserta didik. Peserta didik juga akan sering berlatih dalam mengulang-ulang percakapan menggunakan pronunciation yang benar sehingga accuracy dan fluency peserta didik dalam berbicara dapat meningkat.

Langkah berikutnya adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan instrumen evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan model Problem-Based Learning, dan pada kegiatan inti yaitu sintak ketiga PBL, penulis membimbing peserta didik membuat dialog dengan beberapa peran sehingga pada sintak keempat PBL, peserta didik akan menyajikan hasil karyanya dengan menerapkan Role-Playing Technique.

Langkah keempat adalah mempersiapkan media teknologi dalam pembelajaran. Strategi yang dilakukan dalam menggunakan media dan teknologi dalam proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan media interaktif yang dapat menarik minat peserta didik untuk memiliki pemahaman terhadap materi yang dipelajari. Dalam kegiatan motivasi, guru menampilkan video terkait isu faktual yang dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan motivasi belajar peserta didik. Dalam tahapan pre-test guru menggunakan Google Form (Web-Based Test) agar peserta didik dapat mahir memanfaatkan teknologi. Dalam tahapan penyelidikan masalah ketika diskusi kelompok, peserta didik melaksanakan pembelajaran dengan berbantuan teknologi yaitu menggunakan smartphone untuk mengumpulkan data yang relevan sesuai dengan topik permasalahan dan berdiskusi menentukan solusi yang tepat. Dalam tahapan evaluasi pembelajaran, peserta didik juga menggunakan Google Form (Web-Based Test) sebagai bentuk pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, begitupun dengan kegiatan refleksi pembelajaran.

Langkah kelima adalah penulis melaksanakan aksi pembelajaran di kelas dengan menerapkan pembelajaran pendekatan Saintifik-TPACK model Problem-Based Learning menggunakan Role-Playing Technique berbantuan media YouTube sebagai media pembelajaran. Dalam proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru telah melakukan beberapa tahapan untuk mengatasi permasalahan yang telah dijabarkan pada penjelasan tentang tantangan, tahapan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Pada tahapan proses awal pembelajaran, guru telah melakukan kajian literasi, wawancara dengan ahli dan guru Bahasa Inggris, serta melakukan workshop pengembangan diri sehingga guru telah memahami dengan baik teori dan pengaplikasian model-model pembelajaran inovatif.
  • Pada tahapan motivasi, guru menjelaskan tentang rangkaian pembelajaran kepada peserta didik agar peserta didik dapat memahami dan mampu mengikuti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran inovatif dengan baik.
  • Guru telah menyiapkan topik yang aktual, menarik dan erat dengan kehidupan sehari-hari peserta didik, agar peserta didik termotivasi dan berperan aktif dalam diskusi pemecahan masalah dalam rangakaian model Problem-Based Learning.
  • Guru telah menguasai penerapan media ajar berbasis teknologi seperti LCD proyektor, Power Point, Google Form dan YouTube.

REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah dilakukan yaitu hasil yang dirasakan sangat positif. Hal ini dapat dilihat dari:

  1. Pemilihan model pembelajaran inovatif dengan pendekatan saintifik-TPACK model Problem-Based Learning menggunakan Role-Playing Technique berbantuan media YouTube dan aktifitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan berbicara (speaking skill) peserta didik yang dibuktikan dari hasil pengamatan guru saat peserta didik melakukan presentasi hasil karya menggunakan Role-Playing Technique, terlihat peningkatan fluency dan accuracy peserta didik meningkat dengan signifikan.
  2. Peserta didik menjadi lebih termotivasi, aktif dan mengambil peran lebih selama proses pembelajaran. Hal ini terlihat selama tahapan demi tahapan proses pembelajaran, peserta didik antusias untuk mengumpulkan data, berdiskusi memecahkan permasalahan yang menjadi topik pembelajaran, hingga mempresentasikan hasil diskusi/karya mereka.

Dari kedua indikator tersebut di atas, penulis berpendapat pembelajaran inovatif dengan pendekatan saintifik-TPACK model Problem-Based Learning menggunakan Role-Playing Technique berbantuan media YouTube bisa diterapkan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan efektif untuk meningkatkan kemampuan berbicara (speaking skill) peserta didik dan juga bermanfaat untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi peran peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Faktor utama dari keberhasilan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan adalah guru harus mengetahui dan melakukan langkah-langkah yang tepat untuk mengidentifikasi masalah, menentukan solusi yang relevan, menentukan model dan strategi pembelajaran yang tepat sesuai hasil pengamatannya, kajian literatur dan hasil wawancara dengan ahli dan kepada rekan sejawat guru Bahasa Inggris, dan kerjasama kepala sekolah serta rekan guru Bahasa Inggris juga turut menjadi faktor keberhasilan pembelajaran ini.

Pembelajaran yang saya dapatkan dari keseluruhan proses yang telah dilakukan yaitu guru harus mau lebih dulu belajar dibanding peserta didik. Dalam hal ini belajar bagaimana memahami model-model pembelajaran inovatif yang dapat menyiapkan peserta didik agar siap pada zamannya nanti. Karena cara belajar yang kita dapatkan dulu tentu sudah tidak relevan lagi jika kita ajarkan kembali ke peserta didik kita di era abad 21 ini. Guru harus lebih kreatif dan inovatif memilih model dan media pembelajaran agar pembelajaran menjadi mudah, asik, seru, menantang dan menyenangkan sehingga dapat mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran yang nantinya berdampak pada peningkatan hasil belajarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun