Mohon tunggu...
Akbar Ginandar
Akbar Ginandar Mohon Tunggu... Guru - English Teacher in SMAN 14 MALINAU

Topik Pembelajaran Inovatif Abad 21

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

TULISAN ILMIAH PRAKTIK BAIK MENGGUNAKAN METODE STAR (SITUATION, TASK, ACTION, RESULT)

25 November 2022   15:23 Diperbarui: 23 Desember 2022   20:26 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Lokasi                              : SMA NEGERI 14 MALINAU

Lingkup Pendidikan  : Sekolah Menengah Atas

Sasaran                            : Peserta Didik Kelas XII MIPA 1 SMA NEGERI 14 MALINAU Tahun Ajaran 2022-2023

Tujuan yang ingin dicapai: Peserta didik memiliki kemampuan berbicara (speaking skill) yang lebih baik pada mata pelajaran Bahasa Inggris, setelah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan Saintifik-TPACK model Problem-Based Learning menggunakan Role-Playing Technique berbantuan media YouTube.

Penulis    : Akbar Ginandar, S. Pd.

Tanggal  : 10 November 2022

SITUASI:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah setelah dilakukan pengamatan terhadap hasil belajar peserta didik yang menunjukkan rendahnya kemampuan berbicara (speaking skill) peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Inggris, maka penulis melakukan kajian literasi hasil penelitian yang relevan dan terpercaya, serta melakukan wawancara kepada pakar dan guru Bahasa Inggris untuk mengetahui akar penyebab masalah rendahnya kemampuan berbicara (speaking skill) peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Dari hasil kajian literasi dan wawancara maka dapat disimpulkan beberapa akar penyebab masalah, yaitu:

  • Model pembelajaran yang belum menerapkan model-model pembelajaran inovatif, rangkaian kegiatan pembelajaran di kelas bersifat teacher-centered yang monoton menyebabkan peserta didik menjadi pasif dan kurang melatih kemampuan berbicaranya (speaking skill)
  • Teknik ceramah yang dilakukan oleh guru membantu peserta didik memahami materi ajar namun kurang efektif dalam memberikan waktu kepada peserta didik untuk aktualisasi dan mempraktekkan kemampuan berbicaranya (speaking skill)
  • Media pembelajaran yang masih konvensional dan kurang interaktif belum mampu meningkatkan motivasi belajar dan rasa ingin tahu peserta didik era Abad 21.

Praktik Baik (Best Practice) ini menjadi penting untuk dibagikan karena permasalahan yang dihadapi penulis juga menjadi masalah bagi guru/pengajar di banyak sekolah-sekolah maupun di lembaga pendidikan non-formal. Sehingga penulis membagikan pengalaman Best Practice ini untuk bisa menjadi salah satu alternatif solusi kepada insan pendidik dimanapun yang mengalami pemasalahan yang sama, meskipun dengan situasi dan kondisi yang berbeda di tiap tempat, namun penulis berpendapat bahwa penerapan model dan metode pembelajaran yang inovatif dengan pendekatan berbasis Saintifik-TPACK dengan mengangkat topik terkini yang berkaitan erat dengan kehidupan peserta didik, dapat menjadikan kegiatan pembelajaran menjadi menarik dan mampu mengatasi beberapa permasalahan dalam kegiatan belajar-mengajar. Selain itu, model dan metode pembelajaran yang bervariatif mampu menciptakan suasana belajar menjadi lebih interaktif, media pembelajaran yang berbasis teknologi dan lebih inovatif sehingga menarik perhatian dan konsentrasi peserta didik, rangkaian kegiatan pembelajaran menjadi lebih terstruktur dan pembelajaran berpusat pada keaktifan peserta didik dan pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Yang menjadi peran dan tanggung jawab penulis sebagai seorang guru, tentunya adalah menyiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan agar siap dalam menghadapi perkembangan abad 21. Membekali peserta didik dengan keterampilan-keterampilan dalam Bahasa Inggris dan kemampuan berpikir kritis yang baik, kemampuan adaptif terhadap perubahan dan perkembangan teknologi. Salah satu yang dapat dilakukan yaitu dengan memfasilitasi peserta didik untuk dapat mencapai komponen-komponen tersebut dalam setiap langkah proses pembelajaran di kelas, oleh karena itu guru sangat berperan penting untuk mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif, menantang dan menyenangkan menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif.

TANTANGAN

Dalam mengaplikasikan pembelajaran dengan pendekatan Saintifik-TPACK model Problem-Based Learning menggunakan Role-Playing Technique berbantuan media YouTube di sekolah tempat penulis melaksanakannya, tentu saja ada tantangan yang dapat mempengaruhi tercapainya hasil yang maksimal dari pembelajaran ini, oleh karena itu penulis melakukan kajian literatur dan wawancara kepada ahli serta guru Bahasa Inggris di sekolah untuk mengidentifikasi tantangan dalam pelaksanaannya, adapun tantangan yang telah diidentifikasi antara lain:

  1. Pemahaman dan pengalaman guru dalam mengaplikasikan model-model pembelajaran inovatif yang masih minim.
  2. Peserta didik terbiasa dengan model pembelajaran konvensional (teacher centered) sehingga perlu beberapa adaptasi bagi peserta didik untuk mampu mengikuti setiap rangkaian kegiatan pembelajaran model Problem-Based Learning secara maksimal.
  3. Guru harus mampu menentukan topik yang aktual, menarik bagi peserta didik dan erat dengan kehidupan sehari-hari peserta didik agar peserta didik termotivasi dan berperan aktif dalam diskusi pemecahan masalah dalam rangakaian model Problem-Based Learning.
  4. Dengan penggunaan media ajar berbasis teknologi seperti LCD proyektor, Power Point, Google Form dan YouTube maka guru dituntut harus menguasai teknologi dan mampu menerapkan TPACK dengan baik

Selama proses persiapan hingga akhir dari kegiatan ini, kepala sekolah, teman guru sejawat dan peserta didik kelas XII Mipa 1 SMA Negeri 14 Malinau juga terlibat dan mendukung pelaksanaan kegiatan ini hingga akhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun