Potensi pengembangan usaha keripik pisang dan singkong di Desa Gumeng, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, sangat besar. Mahasiswa KKN universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang dibimbing oleh DPL Kun Muhammad Adi, S.I.Kom,M.I.Kom, menemukan salah satu kunci untuk memaksimalkan potensi ini dengan menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa alat pengiris pisang dan singkong. Mahasiswa KKN Untag Surabaya telah berperan aktif dalam mengimplementasikan teknologi ini bagi pelaku UMKM keripik di desa tersebut.
Kegiatan oleh Mahasiswa KKN R1 ini diterapkan oleh Sub kelompok 08 yang beranggotakan saya sendiri sebagai penulis, dan dibantu 2 orang teman saya. Teknologi ini bisa menjadi faktor penentu keberhasilan UMKM keripik "Muzakki" dalam meningkatkan produksi dan kualitas produk mereka. Penggunaan TTG berupa alat pengiris pisang dan singkong dapat meningkatkan efisiensi produksi. Alat ini mampu mengiris atau memotong pisang dan singkong dengan cepat dan presisi, sehingga mengurangi waktu produksi dan tenaga kerja.
Hasil irisan dan potongan yang seragam juga akan meningkatkan kualitas produk, yang pada gilirannya dapat menarik lebih banyak konsumen. Dengan alat pengiris ini, UMKM keripik "Muzakki" dapat lebih fokus pada aspek lain seperti pengembangan rasa dan peningkatan higienitas proses produksi.
Dengan penerapan TTG berupa alat pengiris pisang dan singkong, serta strategi yang tepat dan komitmen pada kualitas, UMKM keripik "Muzakki" di Desa Gumeng memiliki peluang besar untuk berkembang dan mencapai kesuksesan. Melalui penerapan TTG ini, usaha keripik dapat tumbuh dan bersaing di tengah pasar yang semakin kompetitif. Desa Gumeng berpotensi menjadi pusat camilan tradisional yang terkenal, tidak hanya di Kabupaten Mojokerto tetapi juga di tingkat nasional.
Kontribusi mahasiswa KKN Untag Surabaya dalam mengimplementasikan TTG ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi pelaku UMKM keripik di Desa Gumeng, membuka jalan menuju kesuksesan dan keberlanjutan usaha.
Penulis : Akbar Gilang Ramadhan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H