Mobil saat ini menjadi primadona bagi mastyarakat Indonesia sebagai moda transportasi yang dapat mengakomodasi banyak penumpang atau barang yang diangkut. Mobil menjadi pilihan karena selain praktis untuk akomodasi penumpang atau barang, mobil juga dapat mengangkut penumpang atau barang lebih safety, karena sudah terstandarisasi keamanannya dan terproteksi oleh bodi mobil tersebut. Salah satu pilihan mobil bagi masyarakat yakni mobil bekas. Masyarakat memilih mobil bekas sebagai pilihan karena harganya yang lebih terjangkau daripada mobil dengan kondisi baru keluar dari dealer. Akan tetapi, membeli mobil bekas sangat berisiko karena bagai membeli kucing dalam karung.Â
Risiko yang dihadapi yakni bisa saja dalam membeli mobil tersebut kondisi mesin sudah jebol ruang pembakarannya, Mobil dengan kondisi bekas Tabrakan, Mobil dengan kondisi bekas terendam banjir, dan Mobil dengan surat tidak lengkap. Biasanya,  mobil tersebut dijual dengan harga jauh di bawah harga pasaran mobil bekas. Namun, tidak menutup kemungkinan bisa saja dijual dengan harga wajar tetapi pembeli "diakali" atau "dikibulin" dengan mempercantik mobil. Meskipun sudah dipercantik dengan merestorasi mobil yang akan dijual, akan tetapi apabila kita calon pembeli terlanjur membelinya, akibatnya pengemudi tidak nyaman dengan kendaraan apa yang ia kendarai. Pengemudi bisa saja mengalami apes seperti mengalami mogok berkali-kali di jalan, bodi mobil bergetar tidak wajar saat di jalan, dan permasalahan lain sebagainya.  Dikutip dari Gooto.com dalam artikel berjudul "Empat Kesalahan dalam mengambil Mobil Bekas", menurut Toni, jangan sampai ada orang yang terlalu terpaku pada mobil bekas yang akan dibeli sehingga mengabaikan kondisi mobil. Jangan sampai hal tersebut terjadi karena hanya keinginan sesaat tapa teliti berakibat rugi karena mendapat unit mobil yang jelek. Oleh karena itu saya kali ini akan membagikan tips dalam membeli mobil bekas sesuai panduan Artikel Tempo.co di atas yang berjudul "Empat Kesalahan dalam mengambil Mobil Bekas", terutam mobil Chevrolet Captiva diesel 2.0 FL2 yang dibeli  oleh orang tua saya. Mobil dibeli pada tanggal 15 Mei 2022.Â
Gambar di atas merupakan Chevrolet Captiva FL2 2.0 Diesel yang baru saja  orang tua saya ambil. Awalnya, kami sekeluarga berkeliling kota Surabaya untuk menemukan unit Chevrolet Captiva bekas yang akan dibeli. Pertama saya menemukan unit di salah satu showroom di daerah nginden kota Surabaya. Setelah menemukan unit, bapak saya langsung meminta pemilik dealer untuk menyalakan mesin mobil. Akan tetapi mobil ternyata sangat susah dihidupkan mesinnya. Berdasarkan pengalaman bengkel-bengkel spesialis Chevy Captiva di youtube dan sumber di media online https://www.autoexpose.org/2017/07/mesin-diesel-susah-start.html yang berjudul 4 Penyebab Mesin Diesel Susah Start, Mobil yang mesinnya susah dihidupkan karena bisa saja aki atau alternator rusak, bahkan bisa saja mesin sudah "gentong" alias ring piston sudah rusak karena aus pada ruang mesin.  Apabila mesin sudah "gentong", satu-satunya cara untuk memperbaikinya yakni turun mesin. Turun mesin tentu sangat menguras kantong karena memakan biaya yang sangat besar. Untuk biaya turun mesin pada Chevrolet Captiva sendiri tergantung kerusakan. Estimasi biaya kurang lebih 20-40 Juta Rupiah. Akhirnya kami tidak jadi membeli unit tersebut dan mencari di jual beli online barang bekas OLX.
Setelah dari Nginden, saya beranjak ke salah satu showroom yang memasang iklan di OLX. Showroom berada di DTC Wonokromo Surabaya. Di sana saya menemukan mobil yang akan saya beli setelah menemukan Captiva bekas yang cocok warnanya di OLX. Setelah mendatangi unit di DTC bapak saya langsung menyalakan mesin dan awalnya berjalan baik saja. Akan tetapi saat saya membuka kap mesin dan mengecek ruang mesin, terdapat sisa rembesan oli. Lalu saya mengecek ke kolong mobil apakah kolong mobil bersih. Ternyata, Rembesan oli tercecer di kolong mobil cukup banyak. Setelah dicek kemungkinan besar gasket pada mesin sudah rusak. dikutip dari www.liputan6.com, menurut Auto2000, Pada dasarnya, gasket silinder head merupakan penyambung blok mesin dan kepala silinder di mobil. Fungsinya mempertahankan kompresi di ruang bakar dan mencegah kebocoran oli maupun pendingin masuk ke ruang pembakaran. Apabila gasket sudah rusak, tentu harus turun mesin karena kinerja mesin yang sudah tidak optimal dengan perbaikan biaya yang tidak sedikit. Akhirnya kami mengurungkan kembali untuk mengambil mobil tersebut. Selain gasket rusak permasalahan yang kami temui yakni ketika kami menaiki mobil tersebut untuk test drive. Saat setir di goyang kanan kiri bunyi "jedug" hal ini memperkuat jika memang rack steer juga perlu diganti karena rusak. Setelah test drive kami juga menanyakan untuk pajak STNK apakah tepat dan ternyata belum dibayar.
Keesokan harinya adik saya menemukan unit Captiva dengan harga cukup tinggi dan unit cukup meyakinkan dilihat dari eksterior di daerah Aloha Waru Sidoarjo. Setelah ke tempat penjual, penjual merupakan pemilik pribadi yang menjual mobilnya. Langsung, mobil dinyalakan oleh pemilik untuk memastikan mobil dalam kondisi prima. Tetapi tidak mudah percaya begitu saja, Kolong mobil juga di cek apakah ada rembesan oli atau radiator dari mesin yang menetes di kolong bawah mobil. Ternyata setelah di cek tidak ada rembesan. Lalu langsung saja bapak saya membuka kap mesin. Ruang mesin sangat bersih dan terawat. Setelah melihat kondisi fisik luar mesin, langsung saja saya melihat dipstick mobil dan terlihat uap mesin keluar dari dipstick. Akan tetapi asap tersebut normal karena irama asap tidak mengikuti gerak piston mesin alias asap keluar stabil karena penguapan oli yang wajar. Lalu kami coba menjalankan mobil maju mundur sembari goyang setir secara cepat dan masih enak tidak ada masalah. Maju mundur juga sambil mengecek pengereman apakah masih pakem dan transmisi apakah ada bunyi jeduk. Karena menurut kami kondisi sangat bagus kami juga menanyakan track record service mobil tersebut. Pemilik mobil memberikan buku service dan kami membaca dengan seksama. Ternyata memang perawatan yang dilakukan pemilik sangat baik dan sesuai buku panduan Chevrolet Captiva. Kami juga mengecek kelengkapan BPKB dan STNK pemililik yang pajak dan BPKB semua asli dan benar sesuai nomor mesin dan plat nomor. Pajak STNK juga bayar tepat waktu. Kami juga mencoba test rem dan headlamp semua nyala normal. Bodi seluruh mobil juga di cek dan tidak ada dempul. Beberapa aktivitas selama kami memilih mobil bekas sesuai bacaan Gooto.com yang berjudul "Empat Kesalahan dalam mengambil Mobil Bekas". Kami sangat puas  Akhirnya, Kami memutuskan untuk membeli mobil tersebut karena menurut kami layak dengan harga wajar setelah nego senilai Rp 168.000.000,00. Dan terbukti, hingga setelah pemakaian rutin 1 bulan tidak ada masalah yang berarti di mobil Chevrolet Captiva saya.
Dapat kita simpulkan bahwa memang dalam memilih mobil bekas kita harus teliti dalam melihat kondisi mobil. Kita harus paham betul dengan pengalaman-pengalaman dan banyak membaca artikel terpercaya di internet mengenai panduan memilih mobil bekas. Jangan sampai kita mudah mengambil keputusan dalam memilih mobil bekas yang akan kita beli. Perlu pengecekan yang detail seperti yang keluarga saya lakukan sesuai panduan. Yang penting sabar dan tidak terburu-buru agar kita tidak menyesal kemudian setelah beli mobil bekas. Namun, bagi anda calon pembeli mobil bekas tentu tetap harus menyiapkan biaya lebih untuk perawatan setelah membeli mobil bekas. Karena jikalau beli mobil bekas disarankan oleh mekanik-mekanik untuk menyiapkan biaya ganti oli, ganti filter udara, filter solar (mobil diesel) dan lain sebagainya yang tidak seperti mobil baru. Pada mobil baru service dengan ganti part-part fastmoving biasanya  ditanggung oleh bengkel dealer dan mesin masih dalam garansi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H