Mohon tunggu...
akbar anzulai
akbar anzulai Mohon Tunggu... -

Seorang Mahasiswa yang terpaksa menulis sebagai suatu langkah keberanian yang bijak untuk memperlihatkan segala fenomena yang ditulis kepada siapapun. Karena sejatinya setiap manusia yang hidup di dunia harus dapat mengetahui dan mengenal apapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Skeptisme Masyarakat terhadap Partai Politik dan Hadirnya Jalur Independen

24 Juni 2018   00:45 Diperbarui: 24 Juni 2018   03:07 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Tribunnews.com

Skeptisme merupakan suatu istilah yang biasa digunakan dalam kajian ilmiah untuk menunjukkan adanya sesuatu yang belum bisa di terima oleh individu atau kelompok yang masih menduga-duga dalam menilai dan mempercayai kekuatan suatu objek. Skeptisme juga berarti kecurigaan terhadap sesuatu.

Namun biasanya kecurigaan tersebut akan berujung di dapatinya jawaban melalui epistimologi objek masalah. Nah pada tulisan ini saya menganalisis bagaimana pengaruh skeptisme masyarakat terhadap partai politik melalui  kegiatan partisipasi politik dan dapat menunjukkan sejauh mana peran partai politik yang akhir-akhir ini peran serta fungsinya dapat di langkahi oleh  datangnya calon  gentayangan perseorangan atau dikenal jalur independen dalam soal merebutkan kekuasaan politik melalui pemilu. 

Dengan mempertimbangkan segala persoalan dan realita sesungguhnya, saya akan menganalisis bagaimana kaitannya skeptisme dalam psikologi sosial dengan dinamika politik di indonesia sehingga munculnya isu disparpolisasi dan skeptisme terhadap partai politik.

Di negara demokrasi patisipasi politik menjadi suatu hal yang ihwal menarik untuk diikuti, fenomena ini juga terjadi di indonesia dimana sebagai salah satu negara yang memiliki sistem demokrasi di dalam pelaksanaan pemerintahan yang berdaulat ini. 

Abraham linclon dalam gagasannya mengatakan; Demokrasi yaitu pemerintahan dari rakyat , untuk rakyat , dan oleh rakyat yang memerintahnya.Hal ini menjadi sangat demokrasi memberi jalan seluas-luasnya kepada rakyat untuk ikut tampil berpartisipasi dan ikut serta melaksanakan kegiatan politik bahkan sekalipun menjadi pemangku penentu kebijakan politik.

Pada kajian ilmu politik kegiatan masyarakat yang ikut serta dalam proses perpolitikan pada suatu negara di sebut sebagai partisipasi politik. Menurut Herbert McClosky Partisipasi politik pada dasarnya ialah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa, baik secara langsung dan tidak langsung himgga dalam proses pembentukan kebijakan umum

Partisipasi politik dalam negara demokrasi seperti hal nya di Indonesia di bagi ke dalam bebarapa elemen-elemen yang juga menjadi faktor pendongkrak dinamika politik di suatu negara biasanya diadakan pembedaan jenis partisipasi menurut frekuensi dan intensitasnya. 

Orang yang mengikuti kegiatan sebegai partisapsipasi politik yang tidak intensif biasanya orang tersebut cenderung tidak banyak menyita waktu dan juga tidak berdasarkan praaksara sendiri (seperti memberikan suara dalam pemilihan umum) golongan orang tidak intensif ini memiliki jumlah yang besar sedangkan sebaliknya golongan yang intensif (aktif) sangat kecil sekali jumlah yang secara aktif dan sepenuh waktu melibatkan diri dalam kegiatan politik. 

Kegiatan aktifis ini mencakup antara lain menjadi pimpinan serta pengurus partai politik ataupun aktifis kelompok kepentingan sperti halnya LSM, ORMAS, FRONT dan aliansi, bahkan mahasiwa meskipun belakangan kehadiran mahasiwa di tanah hari ini sebagai partisipasi politik yang aktif di pertanyakan seiring dengan menjamurnya sikap apatisme yang dimiliki oleh mahasiwa di tanah air akhir-akhir ini.

Salah satu partisipasi politik intensif (aktif) yang kini memiliki pengaruh besar dalam kancah perpolitikan di tanah air yaitu partai politik. Menurut Carl J.Friederich partai politik ialah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini, memberikan kepada anggota partainya yang bersifat idiil (ideologi) maupun materi. 

Di negara demokrasi Partai politik juga memiliki berbagai fungsi baik sebagai sarana komunikasi politik, sarana sosialisasi politik, sarana rekrutmen politik, hingga sarana pengatur konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun