Mohon tunggu...
Akbar Ramadhan
Akbar Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pasundan

-Aspire to inspire-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Generasi Muda dalam Aktualisasi Perubahan Iklim Menuju Indonesia Emas 2045

9 Januari 2023   17:17 Diperbarui: 9 Januari 2023   17:49 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : dokumen pribadi

Tahun 20145 akan menjadi momentum bersejarah bagi Indonesia, karena Indonesia akan genap berusia satu abad atau 100 tahun kemerdekaan. Hal ini menjadi salah satu alasan dari munculnya aksioma wacana nasional dan gagasan Generasi Emas Indonesia 2045. Adapun target dan tujuan yang dicanangkan bukan hanya sekedar didasarkan pada serangkaian asumsi biasa. Pada tahun 2045 Indonesia akan menjadi negara yang kokoh dan sejahtera melalui pembangunan ekonomi, inklusi sosial, serta perlindungan lingkungan hidup. Berfokus pada lingkungan hidup, Indonesia gencar akan isu perubahan iklim. Siapkah generasi muda mewujudkan visi tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan diatas, kita perlu melihat terlebih dahulu mengenai paradigma pembangunan global yang dipilih oleh para pemangku kebijakan di negeri ini. Setidaknya terdapat dua paradigma pembangunan yang menjadi rujukan dalam model pembangunan. Pertama, paradigma yang menempatkan pertumbuhan ekonomi sebagai syarat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kedua, paradigma yang lebih pro ekologi, yang mana paradigma ini mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi menjadi penyebab utama terjadinya kerusakan alam yang berujung pada stagnansi perubahan iklim, bahkan mengahancurkan sisi pertumbuhan ekonomi itu sendiri. 

Paradigma pembangunan ini meyakini bahwa kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera akan menjamin kelestarian alamnya. Sebagai bukti, negara-negara yang memiliki tingkat kepedulian tinggi dengan lingkungan pada umumnya adalah negara-negara maju. Fenomena tersebut juga dijustifikasi oleh tokoh ekonom Gane Grossman dan Alan Krueger dalam karyanya uang berjudul, "Environment Impact of a North American Free Trade". Maka tidak heran jika kemudian paradigma ini sebagian besar menjadi landasan model hampir di seluruh dunia.

Berlawanan dengan paradigma tersebut, kini muncul paradigma baru mengenai ekonomi dan pro ekologi. Paradigma ini menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi sendiri yang telah menyebabkan kerusakan pada alam. Dalam buku yang berjudul, "The Limit to Growth", milik Meadows (1972) mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak bisa berlangsung secara terus menerus di bumi akibat keterbatasan sumber daya alam dan juga keterbatasan dalam mengatasi polusi. Lebih lanjut, konservasi lingkungan harus dilakukan untuk mengurangi dampak lingkungan sampai batas tertentu terutama dalam menghadapi perubahan iklim. Untuk itu, efisiensi mengenai inovasi ketahanan energi harus dilakukan guna meminimalisir kerusakan yang berkelanjutan.

Sumber : dokumen pribadi
Sumber : dokumen pribadi

Dalam beberapa tahun terakhir, masalah-masalah tersebut mulai gencar disuarakan oleh kaum muda Indonesia. Ruandha Agung Sugadirman selaku Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan, generasi muda merupakan dasar dari keberlangsungan lingkungan hidup yang lestari. Generasi muda dapat mencegah perubahan iklim dengan melakukan kampanye pelestarian dan terlibat langsung dalam penanganan tersebut.

Ketika dunia menghadapi perubahan iklim maka dampak buruk seperti dampak pada krisis pangan, air, dan energi akan terus terjadi. Disinilah ajang generasi muda menunjukkan perannya untuk memberikan solusi.

Sebagaimana peran generasi muda Indonesia dalam upaya mewujudkan komitmen implementasi Persetujuan Paris yang berisi penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada 2030 dalam skema Business As Usual, dan 41% dalam kerjasama internasional. Seluruh target ini akan tercapai jika semua pihak turut berkontribusi, baik dari pemerintah, dunia swasta, pelaku usaha, dan pastinya anak muda.

Sumber : dokumen pribadi
Sumber : dokumen pribadi

Maka dari itu, dalam menyonsong Indonesia Emas 2045, tentunya hal ini harus diiringi dengan inovasi baru yang menjanjikan. Adapun inovasi tersebut menurut para pakar berfokus pada sejumlah aspek seperti berikut:

  • Green Economy, inovasi ini menjadi salah satu fokus renewable energy kita terhadap transisi energy efficiency yang bergerak keluar dari fosil fuel. Hal ini juga dapat memitigasi dampak dari perubahan iklim yang terburuk.
  • Blue Economy, inovasi ini memiliki konsep pembangunan ekonomi dengan tepat yang memanfaatkan serta menjaga stabilitas kondisi lingkungan pada pesisir dan laut Indonesia sebagaimana aset terbesar Indonesia sendiri adalah ekonomi maritim. Maka, dengan meningkatkan pemanfaatan ekonomi masyarakat di pesisir Indonesia dapat memitigasi akibat dari perubahan iklim dan menjaga sustainability-nya.
  • Artificial Intelligence dan  Software Engineering, atau inovasi dalam transformasi teknologi digital. Hal ini mendorong adanya perubahan total dalam mekanisme pemerintahan, industri, teknologi, dan spesifik digital technology dengan berfokus kepada kesempatan Indonesia untuk berkemajuan.
  • Pariwisata, Potensi pariwisata yang ada di Indonesia sangat berperan penting pada peningkatan perekonomian dalam negeri ini. Dengan demikian, Negara Indonesia diyakini dapat memimpin industri pariwisata kelas dunia.
  • Teknologi Kesehatan, akselerasi dalam berbagai macam teknologi hingga teknologi kesehatan menjadi target yang tidak dapat dilupakan. Baik itu biotech, gene therapy, vaccines telah membesar di berbagai negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun