Mohon tunggu...
Akbar Al Thawra
Akbar Al Thawra Mohon Tunggu... lainnya -

Penyair Gagal, Seorang Penikmat Kajian Timur Tengah, Guru di SOKOLA, Literacy and advocacy for Indigenous Indonesians

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hutan Keramat

6 Desember 2013   10:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:15 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hutan Keramat

Lelap telah usai

Nampak bukti pagi menelanjangi malam

Rembulan mengalah mentari tersenyum

Langkah-langkah Kokoh

Anak-anak tangguh

Kawan baru mengekor di bokong kerbau

Disebut dia pak guru

Berlagak seolah anak gembala

Sungguh serupa tak ada beda

Menari di jalan licin nan liat

Mencumbuhi kubangan, sisa mandi raja dan ratu kerbau

Gelak tawa anak gembala

Membangkitkan semangat yang tampak malu muncul

Mendikte untuk berjalan di titian lumpur

Menelusuri hutan keramat

Meski hanya di batas tepi

Hamparan padang

Gubuk tua

Merdu xilophone khas Tana Towa

Cerita-cerita unik dengan seribu nilai

Aturan-aturan adat yang arif

Hutan-hutan adat yang penuh misteri

Kajang, 25/6/2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun