Mohon tunggu...
Akbar Dwinugroho
Akbar Dwinugroho Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Halo!! Nama saya Akbar, saya memiliki hobi belum tahu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Batang Pisang Jadi Pakan Ternak? Ini Manfaat dan Cara Pengolahannya

20 Agustus 2024   10:56 Diperbarui: 20 Agustus 2024   11:12 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kemenkopukm.co.id

Batang pisang, yang seringkali dianggap sebagai limbah, sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa untuk digunakan sebagai pakan ternak. Batang pisang mudah ditemukan di banyak tempat, terutama di daerah tropis seperti Indonesia, dan bisa menjadi cara pintar untuk mengurangi biaya pakan yang tinggi. Dengan teknik pengolahan yang tepat, batang pisang dapat menjadi pakan ternak yang hemat biaya, ramah lingkungan, dan penuh nutrisi. Dalam artikel ini, kami akan membahas metode yang dapat digunakan untuk mengubah batang pisang menjadi pakan ternak, serta keuntungan dan masalah yang harus diperhatikan peternak.

Pengolahan Batang Pisang untuk Pakan Ternak, Ini Manfaat dan Cara Pengolahannya

Batang pisang, yang sering dianggap sebagai limbah, memiliki potensi besar sebagai pakan ternak. Dengan kandungan nutrisi yang lengkap, batang pisang dapat menjadi pilihan pakan murah dan mudah didapat bagi peternak yang tinggal di lingkungan tropis. Mengubah batang pisang menjadi pakan ternak memerlukan beberapa langkah berikut:

  • Pemilihan Batang Pisang Pilih batang pisang yang masih segar dan tidak terlalu tua. Batang pisang yang baik adalah yang baru saja dipanen atau ditebang setelah buahnya matang, batang yang terlalu tua biasanya keras dan kurang bernutrisi.

  • Pembersihan Cuci batang pisang untuk menghilangkan debu, kotoran, dan sisa bahan kimia. Penting untuk melakukan pembersihan ini untuk memastikan bahwa pakan ternak bebas dari kontaminan yang dapat membahayakan kesehatannya.

  • Pemotongan Setelah batang pisang dibersihkan, potonglah menjadi bagian kecil. Potongan ini dapat disesuaikan dengan jenis ternak yang akan dimakan. Misalnya, potongan harus lebih besar untuk sapi atau kerbau, sementara potongan harus lebih kecil untuk domba atau kambing.

  • Fermentasi (Opsional) Batang pisang dapat difermentasi untuk meningkatkan nilai gizi dan rasanya. Setelah bakteri asam laktat atau ragi ditambahkan, proses fermentasi dilakukan dan kemudian disimpan selama beberapa hari dalam kondisi anaerobik, atau tanpa oksigen. Ternak lebih mudah mencerna pakan setelah fermentasi, yang juga meningkatkan kandungan protein dan serat kasar.

  • Pengeringan (Opsional) Bisa dilakukan jika batang pisang ingin disimpan lebih lama. Batang pisang yang telah dipotong atau difermentasi dijemur hingga kadar airnya turun. Pengeringan ini mencegah jamur dan bakteri yang merugikan berkembang.

  • Penggilingan (Opsional) Batang pisang yang sudah kering dapat digiling menjadi tepung atau bentuk lain agar lebih mudah dicampur dengan pakan lain. Tepung batang pisang ini dapat digunakan untuk ternak ruminansia seperti domba, sapi, atau kambing.

  • Pemberian Pakan Batang pisang yang sudah diolah bisa langsung diberikan kepada ternak atau dicampur dengan pakan lain untuk menyeimbangkan kebutuhan nutrisi ternak. Pakan batang pisang yang sudah diolah dapat diberikan langsung kepada ternak atau dicampur dengan pakan lain. Pastikan pakan tidak berlebihan.

Manfaat Pengolahan Batang Pisang untuk Pakan Ternak

  • Ekonomi Memberikan pakan ternak batang pisang dapat menghemat pakan, terutama di daerah dengan banyak pohon pisang.

  • Ramah Lingkungan Mengubah limbah pertanian seperti pisang menjadi pakan ternak meningkatkan kelestarian batang lingkungan dan mengurangi sampah organik.

  • Kaya Serat Batang pisang mengandung banyak serat, yang membantu pencernaan ternak, terutama ruminansia.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun