Strategi ini digunakan dengan memanfaatkan peluang untuk meminimalisir kelemahan yang ada. Adapun strategi tersebut, yaitu:
1. Memberikan Pelatihan kepada UMKM
Inovasi produk turunan kelapa sawit belum dikenal luas oleh masyarakat sehingga edukasi saja tidak cukup. Dibutuhkan adanya pelatihan langsung kepada UMKM terkait cara pengelolaan produk turunan kelapa sawit yang bernilai ekonomi. Melalui pelatihan, UMKM dapat mengembangkan ide dan menjalankan bisnis sesuai dengan minat dan bakatnya.
2. Kolaborasi dengan Lembaga
Dalam memberikan pelatihan kepada UMKM, dibutuhkan adanya kolaborasi dengan lembaga yang memiliki pemahaman dan kapasitas terkait olahan turunan kelapa sawit.
Pemerintah daerah setempat dapat melakukan kerjasama dengan lembaga penelitian, badan pengelola kelapa sawit, badan perizinan/laboratorium, serta komunitas UMKM sawit yang ada di Jawa dan Sumatera.
3. Dukungan Permodalan
Pemerintah setempat mengajak lembaga keuangan seperti perbankan atau nonbank untuk memberikan perhatian khusus dalam penyaluran modal usaha bagi UMKM yang akan berfokus pada inovasi produk turunan kelapa sawit, sehingga UMKM dapat memulai tanpa terkendala dengan faktor pendanaan.
Strategi Strengths-Threats
Strategi ini menggunakan kekuatan yang ada untuk mengatasi ancaman yang mungkin terjadi. Strategi yang perlu dilakukan yaitu peningkatan produksi sawit melalui penyuluhan kepada petani. Tujuannya agar produksi sawit mengalami perbaikan dari kuantitas dan kualitas. Jika produksi sawit meningkat, maka akan menjaga ketersediaan bahan baku untuk mengelola produk turunan kelapa sawit.
Strategi Weakness-Threats