Mohon tunggu...
Akbar Tanjung
Akbar Tanjung Mohon Tunggu... Administrasi - Dreams to Plan, Plan to Action, Action to Goal, and Goal to Dreams

Aparatur Sipil Negara

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

33 Tahun JNE: Menjadi Pembaharu di Tengah Persaingan yang Menggebu

24 Juni 2024   16:01 Diperbarui: 24 Juni 2024   16:23 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Don't worry be happy! Kalimat yang sering terucap dalam hati saat pertama kali menginjakkan kaki di tanah rantauan. Bagaimana tidak, saat diterima bekerja pada perusahaan, saya ditempatkan di pelosok daerah. Lokasinya jauh dari keramaian kota, belum lagi akses jalan tak nyaman dipandang mata.

Saat itu saya bekerja di pertambangan dengan lokasi kerja yang di kelilingi oleh hutan. Demi masa depan, harus diterima dengan lapang. Sekali sebulan bisa menikmati keramaian, itupun jika lembur tidak terjadwalkan. Meski jauh dari akses kota, kebutuhan tetap terjaga. Apalagi di era digital seperti sekarang, semua jadi gampang.

Demi hidup sehat di rantauan, saya selalu memastikan gizi terpenuhi. Salah satunya dengan rutin mengonsumsi madu alami. Singkat cerita, saya punya penyakit bawaan yang mengharuskan menjaga pola hidup sehat. Olehnya itu, madu alami menjadi kebutuhan pokok. Awal bekerja dirantauan, saya sudah membawa beberapa botol madu untuk persediaan selama beberapa bulan.

Sempat merasa khawatir dengan kondisi lingkungan kerja yang jauh dari akses kota. Saya harus bagaimana jika persediaan madu sudah habis, sementara madu ini sudah jadi obat ampuh untuk penyakitku. Terus terbesik di telinga akan kekhawatiran itu.

Beruntungnya, di lokasi kerja itu ada rekan yang punya keluarga bekerja di salah satu jasa pengiriman. Keluarganya bekerja di JNE. Tepatnya di JNE kota Kolaka, Sulawesi Tenggara. Sementara jarak lokasi kerja dari pusat kota Kolaka sekitar 2 jam dengan menggunakan kendaraan. Yes, akhirnya saya menemukan titik terang.

Rekan kerja memperkenalkan keluarganya. Saya mencoba mengubungi kurir JNE tersebut yang tak lain adalah keluarga rekan kerja. Ternyata beliau bersedia membantu mengantarkan paket saya bila ada hingga ke lokasi kerja. Jika dipikir aksesnya lumayan jauh, belum lagi jalan yang rusak.

Sebenarnya, JNE bukan satu-satunya ekspedisi di ibu kota Kolaka, namun kondisi saat itu saya mencari kurir yang bersedia mengantarkan paket hingga ke lokasi kerja yang aksesnya lumayan jauh, belum lagi jalanan penuh bebatuan. Tapi alhamdulillah, kurir JNE dengan ramah siap mengantar paket tersebut.

Selama bekerja di perusahaan tambang tersebut saya menggunakan jasa JNE dalam mengantarkan paket madu dari kampung. Tentunya sangat bersyukur, kebutuhan bisa terpenuhi.

Beralih Pekerjaan, JNE Tetap Jadi Pilihan

Pengalaman dengan JNE di tahun 2019 dan 2020 saat bekerja di tambang, membuat saya semakin cinta dengan layanan yang diberikan JNE. Meski tidak lagi bekerja di tambang, saya tetap menggunakan layanan JNE. Per tahun 2021 saya beralih profesi jadi PNS di kampung halaman. Sejak kembali ke daerah asal, urusan per-madu-an tidak lagi melibatkan JNE karena kebutuhan madu tidak membutuhkan kurir ekspedisi lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun